“eh anak bunda udah pulang, itu siapa”tanya riska, bunda dari damar. Sosok wanita yang masih muda, bahkan tak ada keriput di wajahnya.
“assalamualaikum bund”ucap damar mengandeng nana.
“ini nana yang sering kakak ceritain”ucap damar sambil mencium pipi bundanya.
“assalamualaikum tante”ucap nana sambil mencium tangan riska.
“waalaikumsalam, kamu cantik banget. Kakak sering banget ceritain kamu lho, katanya sering terlambat”ajak riska yang langsung menarik tangan yang digandeng damar.
“iya tante, sering tapi anak tante juga ga bosen hukum saya”ucap nana menampakkan gigi putihnya.
“ini anak kandungnya aku atau dia”batin damar yang melihat interaksi nana dengan bundanya.
“emang kak damar ceritain apa aja ke tante”tanya nana yang langsung akrab dengan riska.
“banyak banget, bahkan kakak itu suka sama kamu”seru riska tanpa tau bahwa damar sudah di sampingnya.
Flashback
"Kalau diliat dia cantik juga, tapi ngeselin sih"batin damar menatap layar hpnya yang terdapat foto Nana sedang di perpustakaan."Hayo anak bunda senyum sendirian kenapa ini"seru Riska menghampiri anak pertamanya duduk di dekat kolam renang.
"Bunda bikin kaget kakak"sahut damar memainkan kakinya yang sebagian sudah direndam air kolam.
"Tumben malam malam disini, apa ada masalah di sekolah. Cerita sama bunda sini?"sahut Riska yang mengelus rambut damar yang sedang bersandar di bahunya.
"Bunda emang kalau jatuh cinta kadang ga sesuai dengan harapan kita ya"tanya damar lirih.
"Terkadang kita bisa jatuh cinta tanpa pernah tau kenapa kita bisa cinta dengan dia"jawab Riska dengan lembut.
"Emang kakak suka sama siapa"
"Ga tau bunda, tapi..."sahut damar.
"Bunda ga melarang kakak pacaran tapi inget jangan melewati batas ya kak"seru Riska
"Iya bunda"
Sejak hari itu, damar sudah tau akan perasaannya yang ingin memiliki Nana. Namun rasa gengsinya untuk menyatakan cintanya membuat harus memendam hingga menemukan waktu yang tepat...
Flashback end“bundaaa. Ngeselin”rengek damar ke riska.
“ini cowok selain ganteng juga sopan, pantesan banyak yang suka tapi tetep ngeselin sih”batin nana yang melihat damar merengek.
“emang kamu ga suka sama anak bunda”tanya riska ke nana.
“enggak tante. Hiiii”ucap nana
“panggil bunda aja ya”seru riska.
“siap bunda”
“halo bunda”ucap lisa{adik damar} yang sehabis pulang sekolah dijemput ayah.
“adik udah pulang, ganti baju dulu sana. Habis itu makan”ucap riska
“siap bunda”jawab lisa menaiki tangga.
“assalamualaikum bunda”ucap ridho{ayah lisa dan damar}
“waalaikumsalam yah, ayo makan dulu”jawab riska
“itu siapa bund”tanya ridho melihat nana yang sedang menyiapkan makanan.
“nana, yang sering diceritain kakak”bisik riska ke ridho.
“ohhh…”
“kakak, adek ayo makan dulu”teriak riska
“siap bunda”jawab damar dan mila dari kamar masing-masing.
“kakak siapa”tanya lisa melihat dari atas hingga ke bawah penampilan nana.
“namaku nana”jawab nana dengan gugup.
“kok perasaanku gini amat”batin nana melihat lisa yang menatapnya dengan seksama.
“ohhh ini yang namanya kak nana, tau enggak kak?”seru lisa dan nana hanya menggelengkan kepala.
“itu kak damar sering banget liatin foto kakak, dulu itu sering omongin kakak gak bakal suka sama kakak tapi senjata makan tuan”cerocos lisa yang langsung tampolan dari damar.
“auhh.. sakit tau kak”gerutu lisa sambil mengelus kepalanya.
“udah udah ayo makan dulu, nanti lagi ngobrolnya”sela ridho yang hanya melihat perdebatan anaknya.
Tak ada suara obrolan di saat makan.
“kok dadaku sesek banget ya, aduh lupa lagi bawa obat”batin nana sambil memegangi dadanya.
“kakak kenapa?”tanya lisa yang memang melihat nana meringis dan memegangi dadanya.
“ga papa kok, agak keselek tadi”bohong nana dengan tersenyum.
Dan mereka yang mendengar jawaban nana melanjutkan makan.
“biar nana taruh di wastafel bund”sela nana ketika riska akan berdiri.
“ditaruh aja ya, biar bibi yang cuci piring”sahut ridho.
“siap om”jawab nana dengan memperlihatkan gigi putih.
“panggil ayah aja ya”
“baik yah”jawab nana sambil berjalan ke dapur.
“aduh kenapa kepalaku sakit”batin nana yang penglihatannya sudah memburam.
Brukkk
Semua orang yang mendengar suara piring pecah, langsung menuju ke arah suara tersebut bahkan bibi yang berada di kamarnya yang jauh dari dapur langsung menuju ke dapur.
“nana, kamu bangun”ucap khawatir damar sambil menepuk pipi nana.
“bawa ke mobil, ayo ke rumah sakit”sahut ayah yang langsung menyuruh sopir untuk mengantarkan nana ke rumah sakit sebab ia harus ke perusahaannya
“bunda nana gimana”sahut damar yang daritadi mondar-mandir di depan pintu igd.
“kan baru di periksa dokter kamu duduk sini”ucap riska menenangkan damar.
“kak nana pasti kuat kok kak”sela lisa yang duduk di samping riska.
“kak damar dimana nana”ucap nabila dengan nafas yang masih ngos-ngosan karena lari dari depan rumah sakit, dan mengetahui nana pingsan dari damar yang mengabarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA
Romanceketua OSIS SMANDA yang terkenal dengan humor, humble dan tegas dengan ditambah ketampanan yang tak bisa diragukan lagi jatuh cinta dengan seseorang cewek cuek bahkan dingin. apakah damar selaku ketua OSIS bisa meluluhkan hati nana yang notabennya a...