Jangan bergantung pada siapapun di dunia ini, karena bayangan mu saja akan meninggal kan mu disaat gelap.
-Lazara Shaquella Danaswara╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝Zara dan Viola terdiam saat melihat seorang perempuan memakai dress panjang, ketat berwarna merah, dan seorang laki-laki memakai jaz hitam. Juga beberapa anak buahnya yang berjejer di belakang mereka.
Seperti ingat sesuatu, "Nona El dan Tuan Al?" Tebak Zara tepat sasaran.
"Good girl. Gimana kabarnya sayang?" Tuan Al mendekati Zara.
"Kalian mudah sekali tertipu, dasar bodoh! Hanya karna seorang laki-laki seperti itu, kalian rela datang ke tempat ini dan bertengkar, saling tuduh menuduh? Itu lucu. Dimana harga diri kalian, jalang!" Ucap Nona El dengan nada meninggi.
"Mereka siapa?" Bisik Viola kepada Zara.
Zara hanya menggeleng, "Ga bisa gue jelasin sekarang."
"Mau lo apa?" Zara merendahkan oktaf suaranya.
Bisa di lihat perempuan itu tersenyum licik di balik topengnya, "Mau gue? Simple. Pengen lo mati, tapi perlahan." Cetusnya membuat Viola tertegun, sementara Zara masih berdiri dengan santai.
"Gue pengen ngeliat lo menderita dulu, menangis, meminta ampun. Pasti seru." Sambung Nona El.
"So, silahkan siksa gue kalo itu buat lo bahagia." Usul Zara enteng membuat Viola terbelalak tak percaya.
Perempuan yang di sebut 'Nona El' itu tertawa, "Lo kira gue sebodoh itu percaya?"
"Kan emang lo bodoh." Zara dengan beraninya mendekati perempuan itu lalu berbisik, "Lo ninggalin barang bukti terkuat tentang siapa diri lo, sekarang percaya kan kalo lo memang bodoh?" Bisik Zara menunjukkan sebuah kotak di tangannya.
Nona El berusaha tetap tenang namun memaksa untuk Zara menyerahkan kotak itu.
Saat dia berhasil merampas kotak yang di bawa Zara. Perempuan itu bertepuk tangan, "Jadi benar itu lo? Sialan. Gue ga nyangka cewek polos kayak lo bisa selicik itu. Kecewa gue." Ucap Zara lalu menarik Viola untuk pergi dari tempat itu.
"Bangsat!" Umpat Nona El saat tau isi kotak itu kosong. Sialan, dia telah di tipu! Dia hanya di pancing untuk menunjukan siapa dirinya sendiri.
Bugh!
Seseorang memukul kepala Zara dan Viola hingga mereka pinsan tak sadarkan diri.
Di sisi lain, Langit sedang berjalan menuju ruang kelas tempat Zara beristirahat.
"Kak?" Langit celingak-celinguk mencari keberadaan Zara namun tak ia temukan. Dia hanya menemui handphone Zara di ujung kelas.
Saat ia melihat handphone itu, "Brengsek!" Umpatnya lalu berlari menuju teman-temannya.
"Lo kenapa njir, panik gitu. Abis kepergok ngintip cewek mandi?" Gelak tawa Raden dan Senja pecah seketika. Namun tidak dengan Regan yang tau bahwa itu kekhawatiran yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARHAN [Segera Terbit]
Підліткова література[Part masih lengkap✅] [ALASKA UNIVERSE] "Lo milik gue, ga ada yang boleh miliki lo selain gue. Siapapun yang berani nyakiti lo, akan gue pastikan hidupnya ga akan tenang, sekalipun itu gue." -Alfarel Farhan Araksa. "Berjuang tak harus maju, ingat! T...