32

45 9 1
                                    

Kabar berita tentang putusnya Reyhan dan adik kelas sudah terdengar seantero sekolah. Berita itu cepat menyebar karena Davina itu anak OSIS. Jadi, tidak heran kalau ada apa-apa langsung tenar.

Crystal duduk-duduk santai di depan bersama 4 temannya. Tertawa entah apa yang lucu. Belva lewat di depan Crystal dan membuat gadis itu menyapanya. Belva berhenti karena Crystal bertanya sesuatu.

Dengan amat detail, gadis memakai jaket denim berbordir bunga mawar pada dada kiri menjelaskan. Mulut Crystal seketika mengatup untuk menahan agar tidak tertawa. Penjelasan dari Belva disimak baik-baik.

“Begitu rupanya. Ya sudah makasih infonya, Bel.” Crystal membenarkan poni agar tidak menutupi mata.

Belva mengangguk. Gadis itu melangkah menuju kelas yang berada 2 kelas dari kelas 12 IPA 2. Crystal kembali menimbrung dengan gengnya. Lengan kemeja Ara ditarik membuat gadis memakai bando biru mengernyit kesal.

“Gua tahu alasan dia putus,” bisik Crystal kepada Ara. Beruntung 3 sahabatnya sedang asyik melihat foto selebgram pada HP Rania.

Ara mengangkat alis. “Kenapa?” tanya gadis itu kepo.

“Alasannya bikin lu pengen ngakak. Suer dah.” Rok abu-abu sedikit diturunkan untuk menutupi paha yang sedikit terekspos. “Putus karena Davina tahu ada yang suka lagi sama Reyhan di kelas dua belas IPA empat. Gila laku juga tuh cowok,” sambungnya.

Kepala Ara geleng-geleng heran. Makhluk secupu Reyhan ternyata bisa memikat banyak hati. Termasuk hati sahabatnya sampai membuat perempuan yang memakai kardigan biru tua menjadi bodoh dan tidak bisa buka hati untuk yang lebih baik. Ara sampai heran, pelet apa yang dipakai lelaki berkacamata itu.

Gelak tawa kedua gadis mampu membuat seluruh manusia di koridor menatap ke arah mereka dengan berbagai macam tatapan. Ada yang bingung dan ada yang menatap malas. Tawa dua gadis terhenti saat merasa diperhatikan. Ara menoleh ke arah lorong dan senyumnya mengembang.

Gadis itu menekan paha Crystal untuk membantu berdiri. “Kita sambung di kelas. Sekarang gua ada urusan penting. Dadah Crystal.” Ara pergi setelah melayangkan fly kiss kepada Crystal. Kedua mata Crystal menyipit saat tahu ke mana anak itu pergi. Crystal hanya tersenyum tertekan melihat tingkah Ara yang merusuhi Kenzo. Mengajak mengobrol meski tidak ditanggapi oleh pria yang baru saja membuang sampah pada pengki.

“Semoga kalian bersatu dah. Capek gua lihat Ara begitu.” Dia bergumam, tapi hanya dia sendiri yang mendengar dan Tuhan.

☆☆☆

Pelajaran PJOK adalah pelajaran paling tidak disukai setelah pelajaran hitungan oleh geng Broken Flowers. Karena malas belajar PJOK, geng tersebut memutuskan untuk membolos ke Kantin.

Mulut Crystal tidak berhenti meringis saat merasakan sakit pada perutnya. Belum lagi tiba-tiba gadis itu badmood dan marah-marah karena dapat nilai jelek. Padahal sebelumnya tidak pernah seperti ini.

Rania mengerutkan kening melihat sikap sahabatnya. “Lu kenapa?” tanyanya.

“Perut gua sakit,” rengek Crystal manja.

Jus alpukat diaduk pelan pakai sedotan. “Mau gua antar ke UKS?” Ara menyedot jus alpukat. Siang bolong begini kalau menyeruput es pasti segar. Tenggorokan menjadi enteng, plong, dan tentu saja badan menjadi adem.

Ada sesuatu hal aneh yang dirasakan oleh Crystal. Rasanya seperti ada yang mengalir terus menerus di bawah sana. Bersamaan kedua bola mata Crystal bergerak ke kanan ke kiri. Berpikir ini benar atau hanya perasaan.

Setelah yakin, gadis itu pergi dari meja. Geng Broken Flowers saling tatap saat tidak sengaja melihat rok abu-abu Crystal terdapat noda darah. Ara berteriak, tapi telat. Crystal sudah tidak mendengar.

Gerhana Untuk Crystal (Udah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang