💐tiga puluh💐

24 7 1
                                    

30. Payung dan Hujan

*

*

*

 

Rainbow mengucek matanya, ia baru saja tertidur di atas meja belajar.

Kemudian tiba-tiba Rainbow terkekeh.

Bisa-bisanya ia bermimpi aneh, bahkan mimpinya terasa nyata sekali.
 


 
🌈🌈🌈

 
 

"Buset, udah potong rambut aja nih," goda Farhan ketika melihat Rainbow memasuki kelas dengan menenteng tas biru kesayangannya.

Rainbow nutup mulutnya malu. "Potong dikit, cuman mau di sejajarin,"

"Masha Allah cantik bangetttt," puji Icut yang langsung memberikan dua jempolnya.

Rainbow ngusap-ngusap rambutnya yang sekarang agak pendekan. "Di potong tante Mira, kemarin mau sejajarin potongan rambut Alea, ya udah gue minta sekalian," pamer Rainbow.

"Bagusan begini sih kalau kata gue," tambah Farhan sambil mencomot permen herbal yang di bawa Icut. "Ah gila, asemm,"

Rainbow ketawa terus ikutan mengambil permennya. Kemudian setelah mengemut permen tersebut wajah Rainbow langsung berubah. "Asyem banget busetttt."

Icut cuman ketawa liat tingkah Rainbow dan Farhan. "Itu nanti di akhir bakalan manis kok, cuman pas awal-awalnya aja agak asem rasanya,"

"Kayak hubungan Icut sama mas A ya?" goda Rainbow terus langsung di cie in sama Farhan.

"Enggak ya!"
 
 

Memang tidak seramai dulu, tapi kian berjalannya waktu, semua akan kembali seperti semula, walaupun memang ada sesuatu yang hilang.

"Eh guys," panggil Rainbow sambil bercermin di kaca milik temen sekelasnya.

"Apaan?" tanya Farhan yang kini sibuk meng-otak atik tas mahal milik Icut.

"Gue tadi malem mimpi aneh,"

"Apaan tuh?" tanya Icut sambil menampol Farhan karena sudah mengacau di tasnya.

"Gue mimpi nikah sama Abi."



 

🌈🌈🌈





Sekolah sudah selesai dari sepuluh menit yang lalu. Tapi Abigail baru saja keluar dari kelas karena ia harus melengkapi sedikit catatan yang tertinggal.

Bukannya rajin, tapi Abigail harus membuat nilainya sempurna kali ini, apalagi bulan depan ia sudah akan mengikuti ujian kelulusan.

Abigail berdecak ketika menyadari ternyata gerimis-gerimis kecil mulai turun membasahi tanah.

Tiba-tiba gerimis kecil-kecil tadi kian turun dengan cepat sehingga turunlah hujan dengan sangat deras.

Abigail mengadah dan merasakan hujan turun dengan deras membasahi telapak tangannya.

Ia harus berjalan sedikit jauh untuk sampai di parkiran. Kalau Abigail menerobos sekarang, bisa di pastikan setelah sampai di parkiran ia akan basah total.

"Bi, nih pake payung gua aja, gue bisa bareng sama Arash," Arjuna menyerahkan satu payung miliknya kepada Abigail.

Abigail langsung mengambilnya, walau tidak dikasih Abigail bakal tetap minta kalau ngeliat duo curut tersebut bawa dua payung padahal pulangnya barengan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAINBOW | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang