One

26 2 3
                                    


Prok prok prok

Suara gemuruh tepuk tangan siswa-siswi memenuhi ruangan aula besar SMA SHASHI.

"Wah."

"Bagus banget!!"

"Fiks sih ini yang bakal menang setelah Axel."

"Habis ini Axel ya? akhirnya."

"Eh, diem-diem."

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun SMA SHASHI mereka mengadakan berbagai macam acara dan lomba, salah satunya lomba menyanyi. kini mereka sedang menyelenggarakannya.

"Peserta terakhir, Axel Martin. couple nya Zerrin nih, silahkan maju ke atas panggung dengan mempersembahkan lagu, Mine."

Axel menaiki tangga dengan membawa sebuah gitar di tangan kanannya.

Ditariknya sebuah kursi tampil ke belakang, dan mendudukkan tubuhnya segera. ia menaruh gitar di atas pangkuannya dan..

Jreng

satu petikan menyebabkan ruangan tersebut gemuruh dengan suara tepuk tangan mereka.

"Girl your heart, girl your face is so different from them others.." ♪♪

"Hu!!!! Bagus banget!!"

"Aku padamu Axel!!"

Kebayang reff nya bakal seheboh apa?.

"Iya ini dia penampilan peserta terakhir dari Axel Martin! Tadi kamu keren banget loh, ibu sampe baper sendiri. Sebenernya ini lagu buat siapa sih? Zerrin? atau buat ibu?" Pertanyaan yang terakhir dari MC mengundang sorakan para siswi.

"Emm lagu ini untuk seseorang yang berada di hati Axel sekarang. Kalian semua pasti sudah tahu kan bahwa Zerrin pacar saya?" Jawaban Axel membuat seluruh siswi terbawa perasaan. Apalagi dengan Zerrin?

Gadis itu sedang berada di kursi penonton. ia tak bisa menahan rasa bahagianya dan terus tersenyum saat melihat penampilan Axel.

"Baik, lomba menyanyi sudah usai dengan penutupan yang memukau dari Axel Martin. Kita rehat sejenak untuk menghitung skor dan akan segera kita bacakan pemenangnya."

Axel segera turun dari panggung dan menemui Zerrin yang tengah menunggunya.

"Hey" sapa Axel, setelah ia berada di depan Zerrin,

"Gila bagus banget!! tapi pas latihan bareng kok beda lagunya?" tanyanya ke Axel yang baru saja selesai tampil.

"Ini surprise buat kamu. gimana, suka?" goda Axel dengan menaikkan satu alisnya. wajah Zerrin seketika memerah. ia sungguh tak bisa menahan senyumnya.

"Mending kita makan dulu." dalih Zerrin, hanya itu yang bisa ia katakan saat ini.

"Tuh kan, jawab dulu je." rengek Axel saat jawaban Zerrin tak sesuai harapannya.

"Tapi baby udah laper" jawaban Zerrin membuat Axel membulatkan matanya. tak disangka pula ada beberapa siswa yang mendengarnya.

"Hah?!!" spontan mereka terkejut. Bagaimana tidak? selama ini kisah cinta mereka terlihat sangat sehat. Tidak mungkin mereka melakukannya kan?.

"Anu bukan gitu maksu--" ucapan Axel terpotong saat melihat Zerrin tertawa lepas dan lari meninggalkannya dari kerumunan siswa-siswi yang mendengar ucapan Zerrin tadi.

SHASHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang