🦋🦋🦋
•••
"WOII BANGUNN LOO INI UDAH SETENGAH DELAPAN KEBO BANGET SIHH!"teriak esmosi Dian zenab sahabat Dera dari luar pintu kamar, ingin sekali dia masuk dan menyiram Dera air panas, tapi sayang pintunya terkunci.
bagaimana Dian tidak emosi dari tadi Dian berteriak sampai terasa mulutnya sakit seperti akan robek tapi Dera tidak juga bangun, masalahnya bukan cuman Dera aja yang akan terlambat tapi Dian juga!
Dian tidak bisa meninggalkan Dera begitu saja bagaimanapun Dian sudah menganggap Dera lebih dari sahabat tidak ingin melihat sahabatnya itu sengsara sendirian.Karna teriakan Dian yang Volumenya semakin besar dan sedikit kasian sama sahabatnya itu, akhirnya Dera dengan terpaksa membuka matanya yang sebenarnya ia sudah lama bangun tapi cuman mager aja.
"VOLUMENYA KURANG KENCENG BEB!"
balas teriak Dera.dengan mata yang masih merem, sambil tangannya meraba-raba celananya untuk mencari ponselnya, setelah dapat Dera langsung melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 8 matanya langsung terbelalak dengan cepat Dera menyambar handuk dan masuk ke kamar mandi.
tidak cukup 5 menit Dera sudah selesai dengan mandinya, memakai seragam secepat mungkin tapi malah makin lambat karena kancingnya salah lobang, setelah itu Dera langsung mengikat rambutnya tanpa menyisirnya terlebih dahulu, memakai bedak putih dan liptint, mengambil tasnya dan langsung membuka pintu, terpampanglah Dian dengan wajah datarnya bibirnya pun sudah kering mungkin karna lelah berteriak.
"Hehe.. maaf yah gw bega-" belum selesai berbicara tangan Dera sudah ditarik keluar oleh Dian dan langsung menaiki motor matic kuningnya.
"Dian geblek gw belum make sepatu ih!" Pekik Dera.
"Loo tuh lama banget ! Pake sepatunya disekolah aja 10 menit lagi gerbang bakal tutup!"balas Dian.
dengan cepat Dera memasukkan sepatunya ke dalam tas dan naik kemotor, setelah naik Dian langsung tancap gass.
🦋🦋🦋
Dari kejauhan Dian melihat gerbang yang akan ditutup langsung menambah kecepatan motornya dan Dera yang meneriaki penjaga sekolah.
"PAK MAR! GERBANGNYA JANGAN DITUTUP DULU DONG!"
teriakan cempreng yang sudah biasa pak Mario dengar setiap harinya, tanpa melihat siapa itu ia sudah bisa menebaknya. Menghentikan gerakannya dan melihat motor yang melaju ingin menerobos masuk padahal ini udah jam 8 lewat. Mengusap dadanya sabar akhirnya menunggu di depan gerbang dengan tangan bersedekap, ia sudah terbiasa dengan dua siswi itu yang setiap hari selalu saja terlambat.
"Aduh makasi ya pak Mar yang handsomenya gak pernah cuti hehe.. Kita gak akan terlambat lagi kok suerr.."
Memutar bola matanya malas, mendengar perkataan Dera yang sama seperti janji mantannya yang bulushittt!
"Kalian ini! Bisa tidak, tidak terlambat sehari aja saya gak tau mau kasih kalian gaya hukuman apa lagi dan kamu Dera kenapa tidak pakai sepatu?" tanya pak Mar lesuh melihat kaki telanjang Dera, ia sudah capek dengan mereka berdua.
"yah kalau gitu biarin kami masuklah pak, gak usah pake acara hukum-hukum segala." ujar Dian santai.
Dera mengangguk-nganggukan kepalanya setuju dan berucap,
"gini pak Mar aku bawa sepatu kok, nanti di kelas baru pakai soalnya takut kotor skefo ini sepatu baru." Pamer Dera mengeluarkan sepatunya dari dalam tas.melihat itu pak Mar hanya menghela nafas, tidak heran.
"pak Mar biarin Kami masuk dong pliss lah... "bujuk Dian menggoyangkan badannya.
Disaat Dian sibuk membujuk pak Mar,
Dera malah sibuk celingak-celinguk memantau keadaan sekitar, matanya membulat, tidak sengaja melihat guru fisika yang akan menuju kelasnya lantas mengkode Dian, Dian pun mengangguk."Tidak kalian harus diberi hukuman agar jer-..."
"Duluan yah pak!" potong Dera Tanpa mendengar lebih lanjut ucapan pak Mar.
Dian segera menjalankan motornya menuju parkiran sekolah setelah itu mereka berdua langsung ngacir ke kelas berharap bisa melambung guru itu.
"Huft.. Untung kita duluan yang sampai." lega Dera Sambil menaruh tasnya diatas meja.
"Lo sih susah banget dibangunin, jangan ngebiasain tidur kek orang mati nanti lo keterusan mampus!" balas Dian.
"heh! enak aja noh malaikat malik nunggu lo dineraka!" Nyolot Dera.
" lo tuhh udah dicari malaikat izrail! Lo kan sering nonton film blue" balas Dian mengupas aib Dera.
"Astaghfirullah mulut anda! Gw gak nonton yah cuma dengar suaranya aja."elak Dera pelan menunjuk wajah Dian dengan mata melotot.
"Tapi itu tetap dosa Bege!" Dian menepis tangan Dera kemudian menoyor kepala Dera, Dera tak tinggal diam balas menggeplak kepala Dian dan terjadilah aksi geplak-geplakan.
Saking asiknya berduel mereka tidak menyadari guru sudah masuk beberapa detik yg lalu.
"syuut asyuuh! Woi ada guruu..."bisik Neli yang berada tepat di belakang bangku Dera dan Dian. Mereka melihat ke arah depan
Dan BUMMM! wajah ibu murti sudah sangat datar, ibu murti ini guru yang baik tapi ngambekan, untung ini masih pagi jadi kepalanya masih dingin kalau nggak dipanasin."Sudah? Kalau kalian tidak ingin mengikuti pelajaran ibu silahkan keluar, ini berlaku untuk kalian semua tidak hanya Dera dan Dian, karna ibu tidak ingin kalian mengganggu teman kalian yang sedang belajar." Jelas ibu murti menatap satu-persatu muridnya.
"KAMI MAU BELAJAR BUU.." seru semua siswa khawatir takut ibu murti ngambek dan untuk mendapatkan maafnya sangat sulit seperti memenuhi harapan Ragil yang ingin hamil.
"Baiklah kalau begitu kita mulai pelajarannya, Dian sama Dera jangan diulangi lagi yah." Ujar ibu murti.
"Iya bu maaf janji bakal ngulang lagi ehh! " Dera segera menutup mulutnya dan Dian langsung menoyor Dera sampai ter salto-salto.
Ibu murti yang melihat itu langsung memukul meja dan keluar dari kelas. Semua siswa hanya menghela nafas lesuh, mereka menoleh ke arah Dera dan Dian yang cengengesan.
"Fiks, Dylan makin ilfeel ke lo."ujar Dian sambil melirik ke arah Dylan yang sedang menatap mereka datar.
"Gak bakalan, gw kasih link langsung jinak." balas Dera santai memainkan rambutnya.
Dera naksir Dylan karena Dylan itu tipenya banget penampilan cupu, otaknya suhu raja choli kawan plus lumayan ganteng, gak munafik yah Dera masih suka cowok jelek tapi gak jelek-jelek amat.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Husband [END] VER. PDF✔️
Teen FictionBagaimana perasaanmu ketika kamu dihamili pasien RSJ? Malu? Mau meninggal? Inilah yang dialami sodara kita... Adeera keysa yang hidup sebatang kara korban keegoisan orang tua. Ayah dan Ibunya memutuskan untuk bercerai saat ia duduk di bangku SMA kel...