Serangan #6

468 55 17
                                    

Selama seharian penuh mereka berada di pulau beton itu.

Ketika hari mulai gelap.

Veldora, Diablo, dan Milim terlihat duduk murung di pojokan reruntuhan.

~kriuk~~

Suara gemuruh dari perut ketiganya terdengar dengan jelas.

Wajah mereka lesu dan tubuh mereka lemas.

Itu karena mereka belum makan dan minum apapun semenjak datang ke pulau itu.

"Jadi manusia sangat menyiksa.. uhh... cepat kembalikan aku ke tubuh kuatku... Rimuru!" Bahkan Veldora membuka topeng sok jagoannya. Dia terlihat memegang perutnya yang keroncongan.

Disisi lain, Diablo saat ini tampak seperti orang yang sekarat.

Dialah yang terus menerus mencari Rimuru tanpa berhenti.

Karena itu sekarang Diablo jadi sangat kelelahan.

"Sa, saya tidak akan menyerah hanya karena siksaan ini... Ji-jika saya menyerah... Maka saya tidak layak berada disisi Rimuru-sama... Guhh." Ucap Diablo.

Sementara itu Milim hanya diam membisu dengan tatapan kosong.

"Hah... Lagipula si Rimuru itu dimana??"

" Apa jangan-jangan kita dikerjai olehnya?!"

"kejam sekali kau Rimuruuuu teganya kau melakukan ini padaku." Ucap Veldora dengan air mata.

"Sudah saya duga... Beliau sepertinya sedang menguji iman saya... Jadi begitu rupanya." Ucap Diablo

"Naruhodo naruhodo... Saya paham... " Seakan dia paham, dia memegang dagunya dan mencoba menelaah maksud kedatangannya ke tempat itu, dia berpikir Rimuru mengujinya, namun sebenarnya bukan begitu.

'Jadi begitu... saya yakin setelah saya berhasil dalam ujian yang diberikan oleh master, master akan mengizinkan saya untuk lebih dekat dengannya...

Mungkin..' pikirnya.

(Dalam bayangan diablo~)

Diablo... karena kamu telah berhasil menyelesaikan ujian yang kuberikan maka...

D-da datanglah ke kamarku malam ini...

A-aku akan memberimu hadiah

'seperti itu'

"Ehehe... Hehehe... Hehehe... " Sekarang Diablo malah tertawa seperti seorang psikopat mesum.

Diablo tertawa sendiri karena membayangkan reward dari Rimuru, padahal itu hanya sebuah imajinasi liar yang dibuat olehnya sendiri.

Veldora dan Milim hanya memandangi Diablo dengan muka prihatin.

"Kau lihat Milim, sepertinya kita harus membunuhnya disini sebelum mentalnya benar-benar rusak." Bisik Veldora pada Milim.

"Be, benar juga-noda..." Angguk Milim setuju.

****

Matahari sudah hampir sepenuhnya tenggelam.

Pemandangan sunset dari matahari tampak begitu indah dan mengerikan namun disaat yang sama, pemandangan itu terasa mengerikan.

Di tengah guncangan mental akibat rasa haus dan lapar, juga tidak adanya Rimuru bersama mereka.

Tiba-tiba saja suasana menjadi serius saat atmosfer disana mendadak menekan mereka.

Mereka membulatkan mata dan melihat kanan dan kiri, lalu memperhatikan lautan dengan tajam.

Lost in Blue (D) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang