Bonchap 🌻

148 18 2
                                    


    Bahagia. Itu yang tengah dirasakan haruto saat ini, setelah sekian lama ia mengobati luka dihatinya kini luka itu telah pergi entah kemana

Hyunsuk mengganti luka itu dengan bahagia. Senyum hyunsuk, tawa hyunsuk, perhatian hyunsuk dan kasih sayangnya membuat haruto lupa dengan segala lukanya

Bagi haruto, hyunsuk adalah segalanya dan bagi hyunsuk, haruto adalah anugrah terindah yang takkan pernah ia sakiti lagi

Dulu haruto dan hyunsuk adalah adik kakak yang tak bisa terpisahkan namun pada suatu saat haruto melakukan sebuah kesalahan dan hyunsuklah yang dihukum padahal ia tidak melakukan apapun, beberapa kata dan umpatan yang dilontarkan oleh jennie dan hanbin membuat hyunsuk merasa sakit hati dan mengganggap bahwa mereka lebih menyayangi haruto daripada anak pertama mereka

Haruto nampak tertawa bahagia ketika melihat hyunsuk terluka sehabis dihukum, rasanya saat itu juga hati hyunsuk sakit, lebih sakit daripada luka yang baru saja ia terima. Ia kira haruto akan mengasihinya atau membantu untuk mengobati lukanya namun ternyata tidak, lelaki itu justru menertawakannya. Sejak itulah hyunsuk mulai menaruh dendam kepada haruto, benih-benih kebencian mulai tertancap bersama luka yang selalu menghiasi pipi dan lengannya

Namun sekarang hyunsuk sadar bahwa itu hanya kesalahpahaman biasa, ia tertawa miris kala mengingat luka yang hampir setiap hari ia terima dari sang ayah sewaktu masih kecil

Percuma juga diingat, kenangan buruk pantas untuk dilupakan atau ditutup rapat dan dimasukkan dalam lembaran kelam masalalu karna hidup terus berjalan kedepan bukan kebelakang jadi yang sudah berlalu biarlah berlalu

Jihoon berdehem lalu duduk disebelah hyunsuk, membuat lelaki itu tersadar dari lamunan panjangnya, tanpa disadari juga airmatanya turun sewaktu ia melamun tadi

"Nglamunin apa sih kok sampe nangis?" Tanya jihoon sembari menyeruput kopi panas yang dibuatkan oleh junkyu

Hyunsuk menggeleng lalu tersenyum "gapapa"

Hening. Tidak ada yang membuka percakapan lagi, hanya terdengar tawa dan celotehan jaehyuk yang sedang bercanda dengan asahi

Tiba-tiba jeongwoo berlari terengah-engah sembari membawa selembar kertas

"Bang hyunsuk harus bawa kita kesini!" Ujar jeongwoo lantas menyodorkan selembar kertas tadi

Hyunsuk mulai membaca isi kertas tersebut dan nampak lelaki itu menggeleng

"Yahhh...sekali aja deh" rengek jeongwoo seperti anak kecil yang minta dibeliin es krim

"Main di timezone aja ya, yang itu jauh banget" mau tak mau jeongwoo mengangguk terpaksa

Sore ini hyunsuk membawa kesebelas adiknya ke timezone seperti janjinya pagi tadi, senyum mereka merekah dan semua mulai berhamburan untuk bermain. Hanya hyunsuk yang tidak, ia lebih senang duduk dan melihat adik-adiknya tertawa bahagia

Haruto yang sadar kalau hyunsuk tidak ikut bermain, dengan cepat ia mencari keberadaan hyunsuk dan mengajaknya bermain

Setelah ia menemukan hyunsuk, haruto segera berlari menuju kearah lelaki itu dengan riang

"Abang ayo main" rengek haruto lantas menarik-narik kedua lengan hyunsuk, terlihatt hyunsuk menggeleng lemah

"Kenapa? Abang sakit ya? Abang gapapa kan?" Tanya haruto beruntun, raut wajahnya terlihat sangat khawatir

"Abang gapapa, kamu main sama yang lain aja. Abang liat dari sini aja hehe" haruto cemberut, lelaki itu tidak melanjutkan permainannya ia justru menemani hyunsuk menonton saudara-saudaranya yang lain

"Kamu gak main?" Haruto menggeleng

"Gue gamau main kalo lo gak main bang, males" ketus haruto lalu membuang muka ketempat lain

Hyunsuk menghela nafas, dasar haruto anak manja- batin hyunsuk diiringi tawa kecilnya

"Yaudah ayo main" tawar hyunsuk lantas berdiri dari duduknya, haruto kembali menatapnya lalu tersenyum senang

"Ayooo"

Di tengah keseruan bermain, haruto tak sengaja melihat Aelna- teman junghwan yang tengah diganggu oleh beberapa cowok mata keranjang

Haruto mengepalkan kedua tangannya, giginya mengertak kuat seperti ingin menerkam cowok cowok brengsek itu

"Bang, gue kesana bentar ya. Temen gue dalem bahaya" pamit haruto tanpa menunggu jawaban hyunsuk

Lelaki itu berlari dengan cepat dan menarik lengan aelna membawa gadis itu kedalam pelukannya

"Sayang, maaf ya aku ninggalin kamu tadi" ujar haruto lantas mengusap peluh diwajah aelna, percayalah jantung haruto sedang tidak baik-baik saja ketika memperlakukan aelna selembut itu

Tak lama kemudian cowok cowok itu pergi meninggalkan mereka, aelna melepas pelukan haruto dan membuang muka gugup

Haruto menghela nafas lega akhirnya aelna aman dan baik-baik saja, coba saja kalau tidak ada dirinya? Mungkin cowok cowok itu akan membuat aelna trauma dengan namanya laki-laki

"Makasih kak haru" ucap gadis itu lantas berlari pergi meninggalkan haruto, lelaki itu tidak tinggal diam ia mengikuti kemana perginya gadis itu

"Aelna tunggu" teriak haruto membuat gadis itu menghentikkan berlarinya, dengan cepat haruto berjalan mendekati

"Kenapa kamu pergi? Kamu gapapa kan?" Tanya haruto beruntun, raut wajahnya terlihat sangat khawatir

"Aku gapapa kak, aku gatau gimana nasibku kalo gak ada kakak tadi...hiks...pacarku jahat kak...dia ninggalin aku sendirian ditempat ini...sakit kak..." haruto mengangguk lemas

'Jadi aelna udah punya pacar? Yah keduluan dong'

"Yaudah kamu jadian sama kakak aja, kakak janji bakal jagain kamu. Tinggalin aja pacar mu itu lagian toh masih gantengan kakak kan daripada dia?" Aelna tertawa, apakah haruto serius? Jika iya aelna akan menjadi satu-satunya cewek yang beruntung

"Bisa aja becandanya"

"Gue serius, gue suka sama lo na tapi gue gak berani ngungkapin, jadi gimana? Lo nerima atau nolak nih? Gapapa sih klo ditolak, nanti tinggal minta junghwan buat unfriend sama lo" aelna melototkan matanya, tak lama kemudian gadis itu tertawa bahagia, rupanya aelna juga sama-sama suka

"Iya, gue terima lo jadi pacar gue, dengan satu syarat lo gaboleh cemburu kalo gue deket sama junghwan waktu disekolah oke?" Haruto menggeleng, ia cemberut

"Selama itu masih dalam batas pertemanan gue gak cemburu tapi kalo friendzone gue hajar dah tuh si junghwan" keduanya tertawa, langit biru cerah menjadi saksinya

"I love you aelna"

"I love you too haruto"

"CIEE YANG UDAH JADIAN, PJ NYA DONG PJ NYA" Teriak junghwan yang tiba-tiba datang, lantas memeluk pundak mereka berdua

"Ciee yang masih jomblo" ejek aelna membuat junghwan kesal

"BANG LIAT TUH PACAR LO!" haruto menggeleng lantas mengusap rambut junghwan penuh kasih sayang

"Aelna, jangan gitu dong sama adik ipar" timpal haruto dengan tawa kecil, jujur junghwan senang sekali haruto dan aelna jadi pacar. Apalagi itu keinginannya dari dulu, menyatukan kedua insan yang rapuh dalam hubungan yang akan membuat mereka saling menguatkan satu sama lain.















Bagus nggak? Awalnya gak pede tapi semoga aja bagus yah. Komen sini🤗

Different, Watanabe Haruto√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang