BAB 10

194 31 46
                                    

Happy Reading🥳

Budayakan vote dan komen!
AUTHOR MAKSA!!

selamat mwmbca 😉

_____

Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, sekolah yang tadinya ramai kini hanya tinggal beberapa murid saja yang masih berada disekolah yaitu murid-murid yang mengikuti ekstrakurikuler. Seorang pemuda tengah bertengger dimotornya sedari tadi, dia tampak tengah menunggu seseorang yang akhir-akhir ini memenuhi isi pikirannya.

"Ck. Mungkin tuh cewek udah pulang kali Cak," ucap pemuda yang asik mengupil menggunakan jari kelingkingnya itu.

"Belum, gue yakin dia belum pulang," sahut Cakra, pemuda yang menunggu seseorang yang belum kelihatan batang hidungnya.

Terlihat dari kejauhan Nayla dkk berjalan beriringan menuju parkiran sekolah, Cakra yang melihat orang yang ditunggu mengembangkan senyumnya, dia menyugar rambutnya kebelakang agar terlihat kece.

"Loh kalian belum pada pulang?" tanya Galih, mereka sudah sampai diparkiran.

"Lah lo liat kita ada disini kan, ya berarti kita belum pulang, aneh lu," jawab Glen, dia menyudahi kegiatan mengupilnya karena kedatangan gadis yang dia suka sudah mulai sekolah.

"Yakan gue cuma basa-basi doang," balas Galih kesal.

"Eh Mon Mon udah mulai berangkat sekolah, emang kondisi lo udah membaik?" tanya Glen.

Mona mengangguk, "Udah kok."

"Pulang sama gue yuk, gue anter sampai rumah dengan selamat sentosa. Yuk naik," tawar Glen yang sudah menyalakan motornya dan menyuruh Mona untuk pulang bersamanya.

"Emang gak papa?" tanya Mona.

"Gapapa, udah ayok naik."

Mona melangkah menuju motor Glen dan langsung duduk dijok belakang, dia sempat menatap sahabat-sahabatnya, "Aku duluan ya?" pamitnya seraya tersenyum.

Glen yang melihat senyum Mona dari kaca spionnya sepontan langsung berkata, "Jangan senyum ke mereka, senyum lo buat gue aja!" setelah mengatakan itu Glen langsung melesat tidak mau mendengar celotehan teman-temannya yang tidak bermutu.

"Yeeh, tuh anak main ngelarang-ngelarang aja, sejak kapan mereka jadi dekat kaya gitu?" ucap Liam.

"Biarin aja tuh anak PDKT sama Mona, bukannya lo seneng dia gak ngejomblo terus?" sahut Cakra menatap kepergian Glen dan Mona. Liam menggeleng pelan.

Cakra menatap Nayla yang sedari tadi diam seperti patung bernapas, "Nayla lo pulang bareng gue!" ajak Cakra.

Nayla menggeleng pelan, "Gua bareng Galih,"

"Tapi gua sama Manda," ucap Galih yang sudah tahu bahwa Cakra mulai suka pada sahabatnya itu.

"Tuhh, Galih pulang sama Manda, mending lo sama gua aja, yuk?"

Nayla mengangguk pasrah dia berjalan kearah motor Cakra dan pegangan pada tas pemuda itu. "Kita duluan," Setelah berkata itu Cakra melesat meninggalkan area sekolah.

Selama diperjalanan Nayla dan Cakra tidak ada yang membuka pembicaraan mereka sama-sama diam. Motor Cakra tidak menuju arah rumah Nayla, dia akan membawa gadis yang diboncengnya ke sebuah tempat untuk menyatakan perasaannya pada gadis itu.

"LO MAU BAWA GUE KEMANA?!" teriak Nayla, pasalnya Cakra tidak pulang menuju arah rumahnya.

"RAHASIA, NANTI LO TAU SENDIRI!"

My Psychopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang