Note: Harusnya ini dipublish tanggal 23 April, tapi berhubung ada kesibukan RL, jadi ketunda. Selamat membaca bestie...
...
"Popa... Popa..."
"Iya sayang?"
Jaemin itu lagi sibuk mengedit foto mereka. Rencananya dia dan Logan akan memberikan kejutan ulang tahun untuk Jeno, hari ini tepat tanggal 23 April suami serta Ayah dari satu anak itu akan berulang tahun. Jaemin sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Oh ya, mereka saat ini ada di Korea untuk berlibur sekaligus ada pekerjaan juga sih. Jeno menemani Jaemin untuk menerima tawaran pekerjaan di salah satu pabrik kosmetik.
Dia meminta Jaemin untuk menjadi potografernya.
Jadi, ya sudah sekalian saja berlibur sekeluarga sekaligus merayakan ulang tahun Jeno.
Namun...
"Ayah kenapa murung?"
"Masa?"
Apa iya karena Jaemin gak kasih jatah buat suaminya?
Perasaan mereka melakukannya rutin kok. Sehari saja kadang dua sampai tiga kali. Bayangkan saja betapa lelahnya Jaemin. Ya, mau bagaimana lagi? Suaminya itu kuat, hanya Jaemin yang bisa mengimbangi kekuatan Jeno kalau urusan itu.
"Ayah murung banget Popa. Pas aku tawarin jelly, Ayah juga gak mau. Padahal Ayah gak pernah nolak pemberian aku."
"Tumben, ada apa ya?"
Jaemin tidak bisa langsung meninggalkan pekerjaannya karena ini adalah tanggung jawabnya. Bahkan setelah Logan melapor keadaan Ayahnya, Jaemin tetap melanjutkan pekerjaannya dulu.
Sampai selesai dengan pekerjaannya, barulah Jaemin melepas jasnya dan membuat minuman. Dia perlu sedikit kopi saat ini. Saat dia melirik Jeno di dalam kamar, rupanya lelaki itu sedang tidur. Jadi, Jaemin memutuskan untuk membuat kue saja untuk Jeno.
"Popa, aku mauu... Aku mau bantu."
"Iya sayang. Tolong bantu ya. Logan tolong masukin gulanya dulu nanti Popa yang ajarin mixed bahannya."
"Oka Popa."
Di korea ini mereka tinggal di sebuah villa. Jadi, Jaemin masih tetap bisa memasak dan menikmati pemandangan rumah dengan halaman luas dan rumput yang hijau. Kue kali ini aka terbuat dari jelly, kesukaan Jeno.
Jaemin menyiapkan loyang cetakan spesial khusus untuk membuat kue ini. Untung saja Jeno benar-benar tidur pulas sampai kue jadi pun, suaminya itu masih saja terlelap.
"Naren..."
Jaemin mendongak, dia sudah selesai membuat kue dan kembali ke kamar mereka untuk istirahat saat Jeno memanggil namanya begitu. Tidak biasanya Jeno memanggil namanya dengan Narendra apalagi setelah mereka menikah.
"Ya?"
Jeno bergerak gusar, Jaemin tahu pasti ada sesuatu yang terjadi.
"Aku mau pergi dulu ya, kamu istirahat aja dulu. Kamu pasti capek, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
At My Worst 🔞 (END)
Fanfiction"Gak perlu sempurna, cukup seseorang yang nerima aku apa adanya, bukan ada apanya," Jeno Arreno. #nomin #jenjaem #au Jangan salah lapak, ini lapak nomin.