Setelah sarapan mereka pun berniat mandi bersama di sungai yang ada di desa tersebut, sungai yang dekat dengan persawahan.
"Ar lo gak ikut kita ke sungai?" Tanya vio saat melihat Arka malah tidur kembali ke tempat mereka tidur tadi. Arka yang semula terpejam kembali bangun.
"Enggak deh, gue masih ngantuk" ucap Arka pelan.
"Lo gak mandi?"
"Gue mandi di kamar mandi sini aja" vio mengangguk, dia kembali mengambil peralatan mandinya dan keluar dari rumah, didepan tenyata ke empat teman nya sudah menunggu.
"Arka mana Vi?" Tanya Kana
"Dia gak ikut, katanya mandi di kamar mandi sini aja gitu"
"Oh ya udah, yuk lah kita berangkat sekarang keburu hujan" ucap Gala mereka pun mengangguk, ke lima pemuda kota itu pun berjalan menuju ke arah sungai untuk bersih-bersih meninggalkan Arka dan si nenek berdua dirumah itu.
Sembari berjalan mereka habiskan dengan mengobrol, atau sesekali akan menyapa ramah para warga yang tak sengaja berpapasan dengan mereka. Jarak antara sungai dengan rumah nenek tidak begitu jauh, hanya 10 menitan jika ditempuh dengan jalan kaki.
Reno dan Gio yang melihat air sungai yang jernih langsung berlari dan menjeburkan diri mereka tanpa melepas baju mereka dulu. Vio dan Kana hanya tertawa melihat tingkah konyol Reno dan Gio sedangkan Gala pria tampan itu hanya menggelengkan kepala nya lelah, sudah biasa melihat tingkah aneh kedua sahabat nya.
"Wahh seger banget gilakk" ucap Gio heboh dan diangguki oleh Reno. Sungai yang mereka datangi sungai yang biasa dipakai mandi warga desa, air nya jernih dan tidak terlalu dalam dan arus nya pun tidak begitu deras. Tapi tetap hati-hati karena batu disana licin dan sedikit runcing.
"Woy ayo, masuk sini sumpah seger gak bohong gue!" Ucap Reno kepada ketiga teman nya yang masih berdiri dipinggiran sungai. Kana dan Vio mengangguk, Vio melepas bajunya hanya menyisakan celana pendek warna hitam, setelah itu dia ikut menjeburkan dirinya ke sungai itu menyusul Reno dan Gio.
Kana ingin ikut masuk kedalam sungai, dia pun berniat melepas baju nya tapi saat akan dilepas Kana dibuat salah tingkah kala melihat Gala yang tiba-tiba melepas baju didepan nya pas. Gala yang menyadari raut wajah Kana yang memerah pun mendekat dan langsung mencium gemas bibir pink milik Kana.
"Jangan gemes-gemes na, kakak gak kuat nanti" ucap Gala lembut setelah itu Gala berjalan kearah sungai dan ikut menjeburkan dirinya disana. Kana terdiam sesaat menghela nafas nys berulangkali mencoba menetralkan kegugupan nya, bukan sekali dua kali Gala mencium nya di bibir tapi tetap saja Kana selalu deg deg an dibuat nya.
"Kana ayo!!" Kana mengangguk, dia melepas kaos nya setelah itu menyusul mereka masuk kedalam sungai. Kana bermain air di dekat Vio jauh dari posisi Gala, tubuh Kana itu mulus bersih dan terbentuk dengan indah membuat Gala yang sedari tadi memandang Kana pun dibuat deg deg an.
Mereka mandi bersama, berenang dan sesekali akan bercanda seperti menyiratkan air satu sama lain, tawa mereka cukup kencang sampai membuat beberapa warga disana memandang mereka, seperti tiga bapak-bapak yang berjalan mendekat kearah mereka sekarang.
"Haduh seru sekali seperti nya" ucap salah satu bapak tersebut sembari tersenyum hangat. Mereka yang mendengar itu pun bergegas kearah pinggir sungai.
"Maaf pak tawa kita mungkin mengganggu" ucap Gala tidak enak.
"Loh tidak, saya malah senang melihat kalian" ucap bapak tersebut sembari masih tersenyum hangat.
"Perkenalkan nama saya bapak Yanto, saya ketua RT disini" ucap bapak yanto ramah sembari menjabat tangan mereka gantian, dan diterima senang hati oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK KASAT MATA
TerrorMempunyai keistimewaan bisa melihat bahkan berinteraksi dengan mereka yang tak kasat mata membuat Kana harus menjalani hidup nya ditemani dengan kejadian-kejadian diluar logika manusia. "mereka itu ada namun tidak terlihat" -Kana "bagaimana pun kam...