✨✨✨CLING..!! CLING..!!CLING!!!!!
Bell pulang berbunyi murid Berbondong-bondong keluar kelas menuju ke habitatnya masing-masing, bunyi kendaraan saling bersahutan. Terlihat Pak Mar sangat kewalahan menegur murid-murid SMA KARTINI 08, gerbang rasanya ingin roboh karna murid yang berdesak-desakan seolah terlambat sedikit saja rumah mereka akan hilang, itupun kalau memang benar langsung pulang kerumah bukan singgah nana ninu di rawa-rawa. Panas matahari terasa membakar kulit sedari tadi Dera tak Henti-henti mengeluh panas walaupun sudah berteduh di bawah pohon.
"Panas banget sih rasanya pengen pindah planet! ehh di mars gak ada pohon kan? Pindah negara aja deh Misal di korea kek banyak cogan yang baby face, atau ke London yang cogannya minta dimamam." Dera bersandar di batang pohon dengan mulut terbuka, tangannya sibuk mengipasi wajahnya.
Dian yang mendengar itu lantas bercelatuk,
" Gantung, gak sekalian pindah dunia aja ra?"Dera langsung Melirik sinis Dian.
" lo aja sana! Gw doain semoga menderita. jangan mancing Dian gw gerah nanti lo sekarat disini." Geram Dera mencubit paha Dian."kalau gw sekarat berarti lo udah sakratul maut langsung masuk neraka tanpa sesi tanya jawab lo kan ahli neraka." Ledek Dian balas mencubit lengan Dera.
"Astagfirullah cobaan apa ini ya Allah punya pren mulutnya jahannam sekali...ahh lupakan eeh Din dah sepi yok pulang." Dera beranjak bersiap untuk pulkam,
setelah melihat sekolah sudah sepi Hanya tinggal mereka, pak Mar yang sedang mengunci kelas satu persatu dan beberapa pengurus osis yang masih memiliki urusan mungkin lagi cari tikus.Yah, itulah kebiasaan mereka berdua pulang saat sekolah sudah sepi hanya duduk di bangku bawah pohon kecambah menghabiskan waktu hanya untuk berdebat, ditanya mengapa seperti itu katanya malas pulang cepat, ini berlaku untuk Dera karena dirumahnya gak ada siapa-siapa.
Setelah sampai di rumah Dera,
"Mampir Din sorean aja pulangnya." Ucap Dera sambil melepaskan helmnya dia ini perempuan kesepian kalau gak ada Dian.
"Lo kerja bege! Dan gw gak bisa soalnya nanti jam 3 mau jemput kak bella." Balas Dian.
Nisa Bella merupakan kakak Dian yang bekerja sebagai perawat RSJ dan dia baru pulang dari Bali.
"beneran Kak bella pulang? Wahh gak sabar banget pengen ketemu dia, besok gw ke rumah lo yah!" Dera melompat kecil saking bahagianya.
Melihat keantusiasan Dera, Dian hanya menggelengkan kepalanya, Dera antusias bukan karna rindu dengan Bella tapi karna Dera hanya ingin memaksa untuk ikut bella ke Rumah sakit jiwa tempat bella bekerja, Dera ingin kesana siapa tau dapat ayang perawat, tipe dera itu baby face gitu dan udah kerja alias harus lebih tua 2-3 tahun dari dia, tapi kalau ada Daddy sugar hayyulah.
"Yaudah lo kerumah aja besok, bayy jodohnya orgil!" Teriak Dian yang sudah tancap gas duluan takut kena amukan Dera.
"Dian taiik awas lu besok!" Pekik Dera tidak terima jika dikatain jodoh orgil siapa coba yang mau jadi istri orang gila amit-amit dehh tapi kalau perawatnya ya maulah!pasti orangnya sabar, ia ingin ke RSJ Untuk mencari pacar perawat bukan orgilnya.
Dera masuk kerumahnya sambil terus menggerutu.Melempar tas di atas kasur dan bersiap untuk mandi karena hawanya sangat hot, setelah mandi iapun berjalan ke arah dapur untuk memberi makan cacing-cacing yang sedang pargoy diperutnya.
berbaring sebentar dan berpikir bagaimana cara mencari sugar daddy agar ia tidak usah bekerja sambil sekolah gini, walaupun kerjanya cuman membuat buket bunga tapi capek juga cuy duduk berjam-jam dari jam 4 sore sampai jam 9 malam gimana gak capek? Ditambah lagi kalau ada PR atau ulangan gak ada waktu cukup buat belajar, nilai makin anjlok!
Setelah merenung nasib, ia bersiap-siap untuk bekerja, ia berangkat menggunakan sepeda bututnya, untung masih bisa dipakai dan lebih untungnya punya bestfriend seperti Dian yang selalu mengantar jemput sekolah jadi dia tidak perlu keluar uang tapi kalau tanggal baru Dera yang beli bensin kok, Dian pasti mengerti keadaannya.
20 menit kemudian Derapun sampai, memarkir sepedanya lalu masuk ke toko langsung disambut senyuman manis bunda Lina, pemilik toko bunga sederhana but aesthetic ini, walaupun gak semewah toko bunga yang lain tapi laris cuy dan kualitas bunganya jangan diragukan.
Dera balas tersenyum sambil mengangguk sopan, ia melihat banyak pesanan buket bunga yang belum diantar.
"Buli kak Andi mana? ini bunganya kok belum diantar?" tanya Dera menghampiri Bunda Lina.
"iya Dera, mulai hari ini kamu yang nganter bunga yah, soalnya Andi ambil cuti seminggu, pulang kampung dia." ucap Bunda Lina sibuk menghitung uangnya.
"Iya bun boleh kok, yang penting anu kan pesanannya banyak hehe.." ucap Dera malu-malu kodok.
"Tenang bunda kasih bonus! Nih makan cake dulu biar tambah semangat." Bunda Lina menyodorkan cake, yang sedari tadi Dera curi-curi pandang.
"SIAP BOS! Makin semangat nih makasi cakenya bunda Lina hot semoga cepat kawin." Dengan semangat 45 Dera langsung memakan cake itu sekali mangap dan bergegas mengambil pesanan bunga lalu mulai mengantarnya, disini itu ada motor khusus buat nganter pesanan bunga.
"Jalan ikan buntal rumah no.23, Jalan ikan buntal? Emang ada? Ngadi-ngadi nih yang pesan." Dera mengerutkan keningnya, iapun mulai mengantar pesanan bunga yang lain, dan sekarang tinggal satu bunga yang alamatnya jalan ikan buntal tadi, mencari di mapspun tidak ada.
"Permisi pak, boleh tanya disini ada jalan ikan buntal yah?" tanya Dera kepada bapak-bapak yang sedang nongkrong di pinggir jalan.
"Jalan ikan buntal? Gak ada dek,gak pernah dengar juga." Heran bapak itu apalagi Dera.
"Ooo iya pak makasi yah pak permisi." Iapun memutuskan untuk kembali ke toko.
"Bun ini ada satu pesanan, aku gak tau disini alamatnya jalan ikan buntal rumah no.23, gak ada nama jalan kayak gitu." Ucap Dera memperlihatkan alamat itu pada Bunda Lina.
Melihat alamat itu, bunda Lina senyum-senyum sendiri membuat Dera bergidik.
"Bun?" Ujar Dera sambil menepuk lengan Bunda Lina.
"E-ehh Dera ini bunda-emm itu sebenarnya bunga-sini bunda aja yang nganter kamu jaga toko dulu yah." Balas Bunda lina mengambil bunga itu lalu tancap gass hilang dari bumi.
"Aneh beut, mungkin crush bunda kali yah." Ucap Dera mengedikkan bahu acuh.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Husband [END] VER. PDF✔️
Fiksi RemajaBagaimana perasaanmu ketika kamu dihamili pasien RSJ? Malu? Mau meninggal? Inilah yang dialami sodara kita... Adeera keysa yang hidup sebatang kara korban keegoisan orang tua. Ayah dan Ibunya memutuskan untuk bercerai saat ia duduk di bangku SMA kel...