Ia berdiri di tengah hiruk pikuknya duniawi
Menjelang kesana-kemari tanpa pasti
Tiap sisi dipenuhi gelak imitasi
Tetap berarti meski hanya ilusiIa berjalan melintasi sepi
Menyongsong cahya semu di lubuk hati
Turut dalam dunianya sendiri
Diam menyendiri penuh misteriIa berdiri di hadapan cermin
Mencerca diri sendiri
Ia ingin seperti orang lain
Meski harus menyisakan jati diri.19 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CUKUP
PoetryIni adalah puisi puisi saya yang gagal terbit sebagai antologi, wkwk Karena nggak jadi terbit, jadi aku up di sini aja, hehe |Cukup Sendu Kala Itu; Calliope; Entah Candu atau Halu; Tabu; Meski Kelabu; Tumbang; Ungkapan Rasa; Perihal Yang Terlewatkan...