Notif telepon dariku menggema,
Namun hanya kau anggap sirna membias saja
Pikir ku yang terus saja mengalir,
Namun hanya kau anggap sebuah imaji selirPukul sepuluh lewat tuju ku mencoba menekan ponselku,
Tatkala diriku halu akan keberadaan mu
Angin terus berhembus riuk,
Dan sang kunang terus menggoyangkan cahaya rinduAkankah diriku menjadi sebuah candu dalam pikir mu?
Ataukah hanya sebatas halu di pikirku?11 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CUKUP
PoetryIni adalah puisi puisi saya yang gagal terbit sebagai antologi, wkwk Karena nggak jadi terbit, jadi aku up di sini aja, hehe |Cukup Sendu Kala Itu; Calliope; Entah Candu atau Halu; Tabu; Meski Kelabu; Tumbang; Ungkapan Rasa; Perihal Yang Terlewatkan...