DEVANO

0 0 0
                                    


#Prolog

I'm come back!
Guys masih ingat gak sih kalian sama cerita Zeon dan Mayra, aku dulu udah janji kan mau buatin versi Devan anak nya Zeon. Maaf baru biasa sekarang aku lanjutin soal nya aku dulu sempet berdiskusi dulu sama otak mau bikin alur kayak apa. Oya satu lagi, kalau misal nya dalam penulisan ada nama tokok, tempat dan waktu yang mungkin sama dari cerita temen-temen yang lain, mohon di maklumi aja ga guys.

_____________________

Bugh! Bugh! Bugh!

Devan dan para sahabat nya dengan semangat yang membara memukuli emat preman yang entah apa maksud dan  tujuan mereka datang mengecohkan kedai kopi tempat mereka nongkrong.

"Mampus lo sekarang. Anj*ng!" ujar Devan memukul kuat rahang dari preman itu.

"Arghh!" ucap preman itu mengerang kesakitan dengan rahang yang udah mengsong ke samping.

"Cabut!" kata salah satu dari mereka.

Merasa kalah, mereka lari dengan tergopoh-gopoh dengan susah payah nya.

"Gila! Tangan gua sakit mukuli kepala nya tu si botak!" kata Erik.

"Lebay, lu."

"Eh, kalian gak papa kan?" ujar Devan memastikan keadaan teman-teman nya. Mana tau salah satu dari mereka kepala nya tiba-tiba buntung, kan gak ada yang tau. Mending di tanya dulu ya kan.

"San's aja bro. Kita gak selemah itu kok," ucap Farel.

"Siapa juga yang bilang lu kuat?" ucap Wira sedikit bertanya.

"Ya ... emak gue contoh nya," ucap Farel seadanya.

"Kalau semua nya aman bagus deh. Gue cuma gak mau aja kalau kepala nya kalian buntung tapi gue gak tau," ucap Devan santai.

"Eh, buset. Lu kok ngomong asal ceplos sih?" ucap Erik kesal.

"Ya siapa tau aja kan."

"Eh, gue denger-denger. Besok kita kedatangan murid baru ya?" tanya Wira setelah mereka kembali duduk.

"Masa? Perempuan? Cantik gak? Lu punya nomernya? Orang dari mana?" tanya Erik langsung main nyerocos aja.

"Nanya satu-satu dong. Mana gue tau, gue kan ikan" ucap Wira menjulur kan lidahnya.

"Najis. Gue serius."

"Ya gue gak tau banyak, kata nya sih cantik. Tapi gak tau deh asli nya kayak apa."

"Gimana, Van?" tanya Farel.

"Gimana apanya?"

"Lu masa gak tau tentang ini sih?" rasa kesal Farel ingin membuang sahabat laknat nya ini.

"Ya gue gak tau lah. Kalian tau sendiri kan gue gak suka menyangkut perempuan."

"Masa selama nya lu bakal gak punya rasa sama perempuan?" ucap Wira.

"Jangan-jangan lu homo ya?"

"Gila! Ya enggak lah. Ogeb!" ucap Devan kesal.

"Kata nya gak suka sama perempuan."

"Ya gue cuma belum ketemu sama yang cocok aja, bukan berarti homo."

"Hadeh. Serah lu dah."

"Gimana caranya Devan punya pacar cobak? Orang dia kalau di senggol dikit sama perempuan aja langsung kayak singan."

Yaa, begitulah Devan. Paling anti sama yang nama nya perempuan, kecuali bunda nya. Menurutnya, perempuan itu ribet, mau nya menang sendiri, dia tidak ingin direndahkan nantinya. Dia tidak suka di bantah. Tipkul gadis idaman nya itu penurut, patuh, tidak pembangkang. Dan tidak ribet tentu nya. Sampai sekarang belum ada yang memenuhi kriterianya, dia akan mencari nya lain kali.

_________________

Sampe sini aja deh untuk bagian prolog nya. Aku bakal lanjut kalau udh di acc sama admin.

Oya buat kalian yang penasaran cerita awal Zeon dan Mayra, kalian bisa scrol beranda aku ya....

See u next time!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang