21 lucas atau Reza

116 4 0
                                    

Kelas Manda kini bukan lagi menjadi tempat belajar tapi dalam kasus ini kelas itu tiba-tiba di sulap menjadi ruang introgasi polisi. 

Dalam sekejap  ruangan kelas itu berubah menjadi ruang introgasi sementara.

Hari ini polisi benar-benar turun tangan mengusut kasus kematian Manda. Semua orang bahkan masih di kagetkan dengan berita itu dan hari ini sekolah dikelilingi suasana tegang karena polisi akan mencari tersangka dalam pembunuhan Manda sampai pembunuhnya tertangkap.

Para murid terlihat berkerumun di depan pintu kelas manda untuk melihat oarang-orang yang sekiranya di curigai oleh polisi.

Dan sekarang di sini lah Lara, di ruang introgasi sementara. Entah kenapa dia juga malah jadi kandidat tersangka. Ada-ada saja nih polisi main ambil orang saja.

Lara menatap kedua polisi yang sedang duduk berhadapan dengannya. Satunya duduk bertugas memberi pertanyaan sementara polisi satunya hanya duduk memperhatikan wajah Lara. Tatapan mencurigakan yang ditunjukkan itu dari tadi membuat Lara sangat rising,  dan segera ingin kabur dari ruangan ini.

"Kenapa saya juga di introgasi pak? Saya kan gak ada hubungannya dengan kematian Manda." ujar Lara tak terima.

"Kamu salah satu teman kelas Manda dan bukan hanya kamu saja yang saya introgasi, hampir semua teman kelas kamu juga kami introgasi," balas polisi itu.

"Tapi saya tidak terlibat apapun dengan Manda!" entah kenapa Lara mendadak dag dig dug. Lara jadi takut nanti polisi asal menangkapnya padahal dia tidak bersalah. "Mana mungkin saya bunuh orang!"

"Kami tidak menuduh anda membunuh. Kami hanya meminta sedikit keterangan dari anda." jelas pria berseragam polisi di depan Lara.

"Sedikit? Dari tadi bapak nanya-nanya saya dari asal-usul sampai status saya. Bapak lupa?" Lara jengah menghadapi kedua polisi di depan nya ini.

"Gini deh pak,  mrnding introgasinya berhenti sampai di sini, saya mau ke kantin, saya belum sarapan lebih baik minta keterangannya sama orang lain aja,"

Lara melipat kedua tangannya di perut. "lagian saya juga gak pernah punya urusan dengan Man—"

"Ini..." polisi tersebut menyodorkan sebuah ponsel berisi chat seseorang.

Lara langsung menunduk menatap layar ponsel itu dan mengambil ponsel itu perlahan. Belum sempat Lara membaca apa isinya. Polisi
itu menjelaskan langsung ke pada Lara.

"Dua jam sebelum kejadian menimpa Manda, dia sempat mengirim chat terakhirnya dan itu ke kamu," kata polisi itu dengan nada benar-benar mengintimidasi membuat bulu kuduk Lara merinding.

Lara tidak pernah membayangkan bisa terlibat dengan polisi apalagi sampai menyeret namanya dalam kasus pembunuhan. Boro-boro, ditilang polisi saja Lara tidak pernah. Yang benar saja Lara kan tidak punya kendaraan!

"Hah? Manda ngirim pesan whatsapp tapi gak mungkin. Gue jarang komunikasi dengan manda. Gue juga gak begitu akrab dengan Manda," ujar Lara seperti berbicara pada dirinya. Lara langsung menatap pak polisi membuat kedua polisi itu sedikit mendorong kursinya ke belekang.

"Bapak kenapa gak introgasi aja si Leota,  dia sahabatnya si Manda." kata Lara ingin menyudahi introgasinya. Entah kenapa Lara ingin segera kabur dari ruangan yang membuat jantungnya terus berdebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang