✳️11✳️

1.3K 109 15
                                    

*
*
*

"I-ibu tenanglah" Ucap Daisuke dengan nada sedikit takut


"Ara Daisuke-kyun~ apa kau ada perlu hm?~" Ucap Sada dengan nada lembut serta menambahkan panggilan imut pada Daisuke.


"I-ibu ayo duduk dulu, a-aku baru saja sampai apa ibu tidak ingin b-berbicara denganku?" Ucapnya lagi dengan sedikit tergagap


"Ara~ tentu saja kita akan berbicara, setelah aku memenggal kepala anak ini" Senyuman yang tadi diberikan pada Daisuke menghilang saat menatap Haru. Sejak datang tadi Sada langsung membungkam mulut Haru lalu mengapit kepala Haru pada ketiaknya.





Haru hanya bisa menangis dalam hati, sekeras apapun ia bergerak apitan tangan ibunya tidak pernah mengendur sedikitpun. Ia terus berusaha namun sang ibu yang memang sudah kesal mengencangkan apitan nya membuat Haru sesak.

Daisuke yang melihat hal tersebut ketakutan, ia mencoba terus berbicara pada Sada namun tidak digubris sedikitpun. Sada melengos meninggalkan Daisuke yang mengikutinya sambil menggenggam tangan Haru memberinya kekuatan. Ayolah apa yang akan dikatakan orang - orang nanti baru satu hari menikah tapi sang suami sudah tiada, ia tak ingin menjadi duda muda.

"I-ibu.."


"Sayang lepaskan tangan Haru hmm~" Sada masih tersenyum lembut namun dengan aura intimidasi yang luar biasa, bahkan Daisuke menciut melihat hal tersebut. Dengan ragu ia melepaskan genggamannya pada tangan Haru. Melihat hal tersebut Sada tersenyum bahagia dengan aura bunga - bunga yang menyebar disekitarnya.




Lain hal nya dengan Haru yang mengeluarkan aura ketakutan saat tangannya dilepas oleh Daisuke. Setelah itu Sada langsung membawa Haru ke dalam sebuah ruangan dengan kecepatan ekstra sampai Daisuke tidak tahu sejak kapan ia ditinggalkan sendirian. Sayuri menghampiri Daisuke lalu memintanya untuk bergabung dengan yang lainnya dan jangan mengkhawatirkan Haru.


Daisuke mengangguk patuh, ia melihat kembali ke arah pintu yang tadi dimasuki oleh Sada dan Haru lalu berbalik untuk mengikuti ibunya. Di ruang keluarga Isao dan Shigemaru tengah mengobrol santai, bukan soal pekerjaan ataupun bisnis bisa disebut sebagai percakapan kawan lama? Mungkin.


Suzue dan Hana entah pergi kemana sedari tadi Daisuke tidak melihat mereka malahan yang ia temui adalah Hoshino. Hoshino datang dari arah dapur dengan nampan di tangannya, ia meletakkan nampan tersebut di atas meja lalu meletakkan beberapa camilan yang ia bawa tadi.


Setelah selesai ia duduk di samping Daisuke, ia menatap Daisuke yang tengah meminum teh dengan tenang dan anggun namun bisa dirasakan bahwa ia tengah khawatir. Hoshino menyeringai lalu mendekati Daisuke dan menyandarkan kepalanya pada bahu Daisuke.

"Daisuke-nii bagaimana semalam?" Ucap Hoshino sedikit berbisik. Daisuke yang tak paham menatap Hoshino, Hoshino tertawa kecil lalu menunjuk leher Daisuke.

"Ini, apakah Haru-nii sangat ganas?" Ucapnya lagi sambil menggoda Daisuke

Daisuke yang paham mengalihkan wajahnya yang memerah, Hoshino tertawa lalu kembali menggoda saudara iparnya itu sampai akhirnya Daisuke tidak kuat dan menutup mulut Hoshino dengan camilan. Hoshino kembali tertawa melihat respon Daisuke yang begitu lucu. Daisuke menatap ke arah ruangan yang tadi dimasuki Haru lagi, ia melihat Sada keluar dengan sedikit bercak darah ditangannya. Ia bangkit lalu menghampiri Sada.

Him is mine [Harudai][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang