•MIH04•

27.2K 1.4K 9
                                    

🦋🦋🦋

Dera sangat excited soalnya hari ini ia akan ke Rumah sakit jiwa, ia sudah bersiap-siap sedari tadi,ia juga sudah izin tidak bekerja hari ini, Bunda Lina pun sudah memberinya izin. Ia memakai make up tipis dengan rambut yang dibiarkan tergerai, memakai tank top hitam dipadukan dengan kemeja guilen oversize serta celana jeans hotpants yang menggoda iman, tak lupa tas hitam favoritnya. Penampilannya pasti dapat memikat cogan-cogan diluar sana, apalagi Dera memiliki body yang diinginkan oleh sebagian besar kaum hawa yaitu berisi pada tempat-tempat tertentu, tidak usah disebutkan tempatnya pasti kalian sudah tau. Sekarang dia di teras menunggu Bella menjemputnya.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Bella datang juga.

"Dera yuk, udah kamu kuncikan rumahnya?" Peringat Bella soalnya Adera ini orangnya ceroboh.

"Iya kak, udah ku gembok semutpun gak bisa masuk heheh..." Yakin Dera disertai candaan.

Moodnya sangat bagus pagi ini.

"Let's go!" seru Dera Setelah sudah diatas jok motor, sedang Bella hanya terkekeh dan menjalankan motornya keluar pekarangan rumah Dera dan melaju menuju Rumah sakit jiwa Asylum tempat kerja Bella.


🦋🦋🦋


Setelah sampai di RSJ Asylum mereka disambut pemandangan yang asri, banyak pohon-pohon yang membuat hawa di sekitarnya menjadi sejuk. Memang tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran.

" kak Bel kok sepi sih pasien pada kemana?" heran Dera saat tidak melihat pasien, hanya perawat yang berlalu lalang dan tukang bersih-bersih yang sedang menyapu.

"kalau jam segini pasien masih di dalam kamar, yuk sini kita nganter makanan biar kamu bisa lihat pasiennya." ujar kak Bella berjalan ke dapur rumah sakit untuk mengambil makanan.

disepanjang jalan, Dera melihat lewat kaca transparan kamar masing-masing pasien, dimana para perawat yang sedang menyuapi pasiennya.

setelah mengambil makan, kemudian mereka mengantarnya ke salah satu kamar pasien Bella, sedang Dera hanya mengikuti sambil membawa nampan makan juga, lumayan makan gratis lauknya juga enak-enak.

Dera berdiri sambil memegang nampan makannya, memperhatikan Bella dari jarak yang agak jauh karena ia takut melihat Bella yang sedang menyuapi pasiennya dengan bersusah payah dikarenakan kepala pasien itu tidak mau diam dan selalu memekik dan tertawa tidak jelas sambil mengelus perutnya. Karena banyak gerak, makanannya jadi berceceran seperti orang kesurupan.

Dera jadi merasa ngeri, ia heran dengan Bella yang mau saja jadi perawat RSJ, lupa bahwa ia juga punya minat menjadi perawat RSJ. Melihat kelakuan pasien itu, Dera kehilangan selera makannya dan hanya duduk di kursi yang tersedia di ruangan itu.

"Kak ibu itu gila karena apa?" tanya Dera penasaran.

"Karena keguguran dan ditinggal suaminya." balas Bella sibuk menyuapi pasiennya.

"Kasian banget sih, suaminya juga jahat banget, support enggak ditinggal iya, sadmom sekali." balas Dera prihatin dengan nasib pasien itu.

mungkin karna tidak melakukan apa-apa sedari tadi ia jadi pengen pipis. Sebenarnya, masih bisa ditahan, tapi itu tidak baik sekalian ia juga ingin ke taman RSJ ini siapa tau ada perawat ganteng disana.

"Kak, Dera kebelet pipis toliletnya dimana?" Dera berdiri memasang tasnya.

"Toiletnya ada ujung koridor. Kamu bisa pergi sendiri, Gak papakan? Soalnya kakak lagi ngurus pasien. Langsung kesini yah kalau selesai, oke?" Ujar Bella yang sibuk mengelap bibir pasien wanita parubaya itu.

" Iya gak papa kak, Dera bisa pergi sendiri kok, lagian kak Bel lagi sibuk tuh." ujar Dera. Sorry Bella Dera sudah sangat suntuk diruangan ini.

"Beneran yah? kamu jangan singgah-singgah, langsung kesini aja nanti kalau udah ini, kita temanin pasiennya ke taman, sekalian ajak kamu jalan-jalan, oke?" Tutur Bella lagi.

"Iya iya beneran. Bay.. Dera udah kebelet nih!" Dera langsung ngacir keluar dari kamar itu.

saat berada di ujung koridor, Dera mendengar suara lenguhan yang berasal dari kamar yang berjarak tidak jauh dari toilet, ia takut mana disini gak ada orang selain dia, sepi banget cuy. Mencoba mengabaikan suara itu, karna ingin menuntaskan urusannya, setelah menyelesaikan urusannya dengan toilet, suara itu masih ada, mengesampingkan rasa takutnya, ia berniat ingin melihat kamar tadi, berbeda dengan kamar pasien lain, dinding kamar ini tidak memiliki kaca transparan jadi ia tidak bisa melihat apa yang terjadi dengan pasien didalam sana sampai melenguh-lenguh seperti itu, salah makan kali yah.

suara lenguhan itu masih saja terdengar seperti orang yang kepedasan tapi lebih ke suara kesakitan sih, ia takut tapi rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya, iapun membuka pintu kamar yang memang sedikit terbuka, setelah masuk, seketika suara itu semakin terdengar disertai suara seperti baju yang di robek-robek. Suasana kamar ini sangat suram dan remang karena jendelanya sengaja di tutup menggunakan tripleks.

Mengusap kedua lengannya berharap cerita ini tidak berpindah genre menjadi genre horor.

mengedarkan pandangannya pada setiap sudut kamar hingga ia melihat seorang pasien yang sedang jongkok di sudut ruangan sambil merobek bajunya sendiri dan melenguh-lenguh seperti orang kepanasan hingga hanya menyisakan celananya saja, tapi tidak lama pasien tersebut berniat membuka celananya. Melihat itu, segera Dera melangkah mendekat berniat untuk menghentikan orang itu.

"Eeh! Eeeh! Berhenti Gak! Ngapain coba buka-buka celana hah!" Bentak Dera untung ia masih bisa menyelamatkan kesucian matanya yang tinggal setitik dari aurora orang ini.

Orang itu mendongak melihat Dera dengan tatapan sayu, walaupun pencahayaan minim Dera masih dapat melihat keringat yang membasahi tubuh orang ini, terlihat Sangat kacau, sangat tersiksa, air matanya mengalir bercampur dengan keringat, mulutnya bergetar, tidak ada suara tangisan.

sedangkan Dera terpaku melihat wajah orang itu yang gantengnya mirip dengan boyband Korea, tapi versi gondrong. Keterpakuan Dera tidak bertahan lama karna orang itu langsung memeluknya erat sekali dan mengukungnya sambil menduselkan wajahnya pada leher Dera,
"Ahhh!!" jerit Dera langsung manjabak rambut orang itu dan berniat terbebas dari kungkungannya tapi ia tidak bisa karna tenaga orang itu sangat kuat walaupun tubuhnya kurus. Dera jijik ketika merasakan lehernya basah karena keringat orang ini, ia jadi ikutan basah kan!

"lepasin Gw!!" Histeris Dera saat orang itu merobek bajunya yang mahal, harganya saja yang mahal sekali ditarik langsung robek ia berjanji tidak akan membeli baju di toko itu lagi, rekomendasi Dian memang Sangat buruk!



TBC

 My Idiot Husband [END] VER. PDF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang