YEONYURI (SPIN-OFF) PT.1

11 3 0
                                    


Yeonjun POV


Hari ini aku pergi ke rumah sakit sendirian karena Ibu dan Ayahku mulai sibuk kembali dengan pekerjaan mereka. Tidak masalah, aku bisa memeriksa Yuri dan Hami sendirian lagipula tidak akan se-merepotkan itu. Ayah dan Ibu hanya menitip salam, aku akan menyampaikannya kepada mereka.

Dari tadi aku berjalan pelan sambil menundukkan kepalaku, aku hanya memperhatikan lantai tempat ku berpijak. Pikiran ku sekarang, bisa dikatakan aku sangat bosan sampai-sampai aku ingin mencari hewan untuk pelepasan. Tapi, aku harus menjaga kelakuan ku di hadapan orang lain demi orang tua dan diriku sendiri.

Aku berjalan sambil melamun sampai akhirnya tersadar ketika bahuku menabrak bahu seseorang.

"Ah! ige mwoya! Kau menumpahkan punyaku". Bentak nya geram tak terdengar nyaring padaku. Sembari ia melepaskan pakaian luar nya yang terkena tumpahan minuman itu, aku membungkuk sopan dan meminta maaf.

"m-mianhae, aku tidak sengaja. Tadi aku melamun..." ujarku singkat dan membantunya sedikit.

"eh, Yuri?" Salah satu orang yang menjadi tujuan ku kesini ternyata orang yang kutabrak juga.

"Nee, mmm... Kau mau menjenguk Hami ya??" tanya nya menatapku malu namun aku tak mengerti malu karena apa.

"nee, sekalian menjenguk mu juga. Apa kabarmu? Orang tua ku tidak bisa datang jadi aku minta maaf dan mereka menitip salam untuk kalian berdua, mereka harap kalian lebih baik dari kemarin". Ucap ku agak panjang sambil menjabat tangannya pelan, ia menerima jabat tanganku.

"Gomawo, sama sekali tidak masalah. Paman dan Bibi dan juga kau sudah membantu banyak, dari menjenguk hingga membelikan makanan yang kami sukai. Sungguh, terimakasih banyak".

"Aku sudah jauh lebih baik, kau lihat kan? Aku sudah di izinkan keluar dari kamarku dan berhenti meminum obat". Ujar nya dan aku memperhatikannya sambil kami berjalan menuju kamar Hami yang masih berada di ujung koridor rumah sakit ini, yang artinya


"ya, adikku belum kunjung pulih".



Cklek....


Yuri membuka kunci kamar Hami yang nampak luas dipenuhi bantal pengaman hingga ke lantai nya.

"Apa dia masih berhalusinasi dan agresif seperti hari itu? Kasihan...." Mendengar apa yang ku ucapkan Yuri menghela nafas dan mengangguk. Apa yang terjadi pada Hami sangat tidak di inginkan, hal itu sampai membuat nya tidak karuan hingga berakhir mendekam di kamar ini terduduk dengan sabuk yang melilit tubuhnya dan rantai besi di kedua kaki nya.

"Hami... Hami..." Panggil Yuri pada adiknya yang tadi menunduk seakan tidak menyadari kehadiran ku dan Yuri kini mendonggak perlahan dan menatap kami dengan tatapan lesu, kantung mata nya membesar dan bengkak mungkin karena halusinasi nya yang ku dengar sering kambuh di malam hari.

"heh...."

"hehe...."



"Ibu~ Ayah~ hari ini kalian pun datang menjenguk ku ya?~ "

Barusan dia memanggil ku dan Yuri Ibu dan Ayahnya? astaga, ini terlalu parah.

Bibir Hami menyeringai kecil di iringi kekehan yang terdengar sangat lemas. Matanya yang tadi lesu sedikit terbuka, walaupun ia melihat namun ia tidak mengenali.

"Hami, ini aku Kakak mu. Makanlah dulu, aku akan menyuapi mu". Yuri membuka kotak makanan itu segera, aku yang membawakannya barusan. Satu suapan akan segera masuk kedalam mulut Hami namun, dirinya mulai terkekeh lagi tak memperhatikan makanan yang di sodorkan.

StartLine||Choi Beomgyu(최 범규)//TXT(투모로우바이투게다 ) [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang