YEONYURI (SPIN-OFF) PT.2

4 0 0
                                    

Yuri POV

Hampir 3 kali akhir pekan Yeonjun rutin menjengukku dan Hami di rumah sakit, setiap kali ia datang tak lupa dengan beberapa camilan dan minuman untuk kami makan sambil bercerita panjang lebar dan herannya, cerita kami seakan tak berujung.

Aku merasa senang karena ditemani selama adikku masih dalam pemulihannya. Dan aku semakin bahagia ketika tidak butuh waktu lama setelah tamparan ku untuk pertama kali nya pada Hami melayang, dia mengalami penyembuhan yang pesat. Ia mulai sadar mencoba menguatkan hati dan pikirannya agar tidak dikacau kan oleh bayangan-bayangan yang tidak di inginkan.

"Yuri, bagaimana tanggapan mu jika seorang lelaki menyukai mu?" Tiba-tiba Yeonjun bertanya.

"Suka padaku? Aku... tidak tahu".

"Karena aku belum pernah memikirkan soal itu". Jawab ku singkat kembali menenggak minuman ku.

"Aku suka kau"

"PPFFFTTTTTRRRR"

Yuri, kau memalukan. Aku menyemburkan air yang tak sempat ku telan sembarangan, aku sedikit tersedak tapi Yeonjun menolong ku dan untungnya hanya ada kami di taman rumah sakit ini.

Biarkan aku berpikir sejenak.

Yeonjun sudah sering kesini dalam kurun waktu yang bisa dibilang konstan, seakan-akan menjenguk kami bukan lagi tujuan utamanya melainkan sesuatu yang lain. Apa sebenarnya yang ada dalam pikiran mu Yeonjun? Kenapa kau tiba-tiba bilang kau suka padaku sekarang.

padahal aku sudah menyukai mu sejak dulu.

Bahkan aku sudah beberapa kali memergoki mu melakukan aktivitas yang kau sebut 'pelepasan' itu. Namun, aku tetap menyukai mu, aku sudah gila.

"Yuri... jadi bagaimana?" tanya nya sekali lagi kini beranjak dari duduk disampingku jadi duduk di hadapanku.

"apa yang kau harapkan?" Aku menepis pertanyaannya dengan pertanyaanku. Ia hanya menatap ku, tersenyum lalu tertawa kecil seakan dia tahu aku mengetahui rahasia nya.

"ㅋㅋㅋㅋ, kau memang mengerti aku rupanya".

"Begini Yuri. Kupikir aku tidak perlu menceritakan bagaimana diriku yang sulit merasakan perasaan seperti kalian, dan itu membuat ku merasa aneh pada diriku sendiri. Tapi, ketika aku memperhatikan tindakan mu yang di dasarkan atas perasaan-perasaan itu, aku menjadi ingin merasakan hal yang sama".

"walaupun kau selalu bilang bahwa hati tiap manusia berbeda, namun aku tak masalah jika sama dengan mu.... Aku ingin kau mengajari ku lebih banyak tentang perasaan itu karena aku ingin menjadi manusia juga".

Kenapa hidupku di kelilingi orang-orang yang sulit di tebak seperti dia dan adikku huh? ini sangat merepotkan tapi aku menyayangi mereka. Aku tidak mengerti betul apa yang Yeonjun ungkapkan tapi aku akan menerima ajakannya.

"Sejujurnya aku juga sudah menyukai mu lebih dulu, senang rasanya akhirnya kau menyukai ku juga..." Ucapku sambil menutup wajahku dengan poni secara sengaja, memalingkan wajahku enggan menatapnya sementara.

Tapi tangannya menyingkirkan poni ku, mengaitkannya di antara daun telinga ku. Memang benar dia lancang, tapi untuk yang ini dia tak perlu meminta maaf....





















"kau ngantuk? kemari, merebahlah".

Langit yang sudah kuning ke emasan dengan indahnya, dan angin membelai dengan lembutnya. Aku membiarkan kedua pahaku menjadi bantalan untuk kepalanya. Ku usap rambut halus ke abu-abu an itu, empunya menggeliat kesenangan.

Terima kasih Yuri, maaf kan aku jika ini tiba-tiba". ujar nya meraih tangan ku yang tadi berada di atas kepala nya dan mengusap punggung tangan ku perlahan.

Tidak masalah Yeonjun, aku menyukai mu juga.


——StartLine——







CRAKKK!!! CRAKKK!!

"hmmfhhh...hh..." Badanku gemetaran melihatnya menusuk tubuh seseorang dengan brutal nya, ku remat erat pakaian yang ku pakai dan ku tutup rapat mulutku yang hampir saja berteriak.

Maaf kan aku, karena aku harus menghilang dari sisi mu sangat cepat. Aku harap kau mengerti kalau ini semua bukan kemauan ku tapi, untuk kebaikan ku dan semuanya aku harus menjauh dari mu Yeonjun.

"Yuri...." Aku mendengar ia menggumamkan nama ku, aku harap dia tidak menyadari keberadaan ku dibalik tembok ini.



"Kenapa harus kau yang hilang dari sisi ku.... Kau tau aku sangat membutuhkan mu kan, lalu kenapa?..."

"Apa aku sudah berbuat salah selama bersama mu sampai-sampai jasad mu pun aku tak bisa melihatnya untuk terakhir kali nya hm?..."

Tuk..

"hahh..." Sungguh aku sangat ingin berlari dan memeluk mu sekarang juga, tidak peduli bercak darah di baju mu dan bau anyir yang melekat padamu.

Aku berbalik perlahan meninggalkan nya masih dengan jasad orang yang ia tusuk tadi, masih belum jauh dari tempat itu aku bisa mendengar teriakan frustasi nya di gang sepi ini.

"Jika suatu saat kita boleh bertemu, aku akan meminta mu langsung menikahi ku Yeonjun". Aku tertawa hampa, diriku mengeluarkan air mata.

Hati ku sangat sakit mendengar ucapan Yeonjun barusan, aku sudah menyakitinya.

"Walaupun nanti kita bertemu dan kau tidak mengingatku, itu pantas untukku".














——StartLine——


Tok....tok..tok...

Siapa yang mengetuk pintu di hari senja begini?


Aku sudah menyelipkan pisau kecil di saku celana ku kalau-kalau orang yang tidak di inginkan mengetahui tempat ku dan Hami. Ketukan pintu itu semakin kasar, dasar tidak sabaran, aku akan menusukmu.

Cklek

"yang benar saja....."


"Shin Yuri masih hidup?!" Teriak nya sambil berjalan mundur perlahan, kupikir dia mengira aku sudah menjadi hantu dan menjaga hutan ini, konyol. Tapi ini adalah Yeonjun.

Dan dari gelagatnya....

"Sepertinya... dia benar-benar tidak mengingatku".




Sampai ketika semua nya terungkap, mulai dari awal adikku di sekap hingga seorang 'Park' yang terus meneror kami bertahun-tahun. Park itu masuk penjara bersama Yeonjun, namun selang beberapa bulan saja dia bunuh diri di dalam penjara.

Aku terus menjenguk Yeonjun bersama Taehyung, dan kadang aku datang sendiri menemui nya di penjara. Satu hal yang aku sadari.

Yeonjun bukanlah psikopat.

Dia hanya lelaki yang kesepian, lelaki yang jarang membagi masalahnya atau bercerita tentang apa yang ia lalui. Pasti sangat berat menjadi dia, bahkan ketika dia hanya menggunakan pakaian tahanan, terlihat kurus dan mendekam di penjara, aku tetap mengagumi nya.

Yang ku benci hanyalah perbuatannya, bukan dirinya. Aku selalu memaafkannya dan menunggunya kembali padaku.















"Mau menikah denganku?" tanya Yeonjun padaku ketika kami berhasil mengeluarkannya dari penjara lebih cepat dibanding pidananya, jangan tanya bagaimana, kami tidak curang.

"Kenapa harus bertanya" Jawabku singkat.

"Oh begitu, kupikir Taehyung ingin menikahi mu".

PLAK

"Bercanda ya Tuan yang baru saja keluar penjara? hum?"

Dia hanya tersenyum, wajahnya terlihat lebih tenang dibanding biasanya. Apa sekarang.... kau sudah kembali? Yeonjun.






"Aku kembali, terimakasih telah menunggu ku".



















THE END





StartLine||Choi Beomgyu(최 범규)//TXT(투모로우바이투게다 ) [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang