5.Back to school

2.7K 356 5
                                    

"Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai."

Gadis kecil bermanik coklat madu itu mendongak saat mendapati seorang anak laki-laki seperantaranya berdiri di depannya---menyapa. Hening. Seperti biasa tidak ada kata yang keluar dari mulutnya.

Berapa lama ia terdiam tanpa ekspresi di bangku taman? 3 jam, atau lebih. Semuanya tampak sama baginya. Hampa.

"Aku boleh duduk sini?"

Gadis kecil itu tetap diam. Namun saat mendapati sorot menenangkan dari manik kelam anak laki-laki tersebut, membuatnya tanpa sadar bergeser memberi ruang lain untuk di duduki.

"Kamu kenapa gak sekolah?" Tidak menyerah meskipun di abaikan, bocah laki-laki itu tetap bertanya dan masih mempertankan lengkungan bibirnya yang menawan.

Seharusnya ia tidak peduli dan abai seperti biasanya. Namun ntah kenapa matanya tidak bisa lepas dari bocah laki-laki yang duduk di sampingnya dengan setelan atribut sd lengkap---tampaknya baru pulang sekolah.

"A--aku kotor."
Ia berucap lirih tanpa sadar, tenggorokkannya sempat sakit saat berucap, tapi sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat ia mendadak bisu lebih kurang 7 bulan ini.

"Kotor?"

Hening. Kembali tidak ada jawaban. Bocah laki-laki itu mengambil sesuatu yang ada di tasnya---sebuah tisu basah, lalu menyodorkan ke arah gadis kecil di sampingnya.

"Ini kalau kamu mau. Aku punya banyak. Mama nggak suka aku kotor-kotoran jadi aku punya banyak tisu."

Gadis kecil si pemilik manik coklat madu itu tampaknya tidak memiliki niat untuk mengambilnya dan akhirnya membuat tisu basah itu mengambang untuk waktu yang cukup lama.

"Kalau kamu 'bersih' lagi kamu mau sekolah sama aku?"

Gadis kecil itu masih diam, Namun ekspresi kakunya retak saat tangan mungilnya di raih paksa oleh bocah laki-laki yang ntah sejak kapan sudah berdiri di depannya sambil membersihkan tangannya satu persatu dengan telaten.

Apa dengan ini ia bisa bersih?

"Dah, kamu udah bersih. Kalo kamu ngerasa masih kotor, maap aku gak jago ngebersihin soalnya. Nih aku punya permen juga, kamu mau? Atau gini aja deh~"

Bocah laki-laki itu berjalan sedikit menjauh ke arah sebuah tanah yang tampaknya habis di gali-gali. Lalu tanpa diduga malah Menggulingkan badan di sana.

Setelah selesai dengan kegiatannya, bocah laki-laki itu berdiri lagi dengan seragam yang kotor sepenuhnya mengingat semalam hujan.

"Nah kita sama-sama kotor de. Hehe. Jadi kamu mau satu sekolah kan sama aku? Aku suka kamu. Kamu cantik. Ayo temenan. oh ya salam kenal ya, aku Shaka."
Bocah laki-laki itu tersenyum semakin lebar sambil menyodorkan sebuah permen.

Ada harapan.

Suara itu seolah berbisik lembut ditelinga bocah perempuan itu. Mengatakan semua akan menjadi lebih baik kalau ia mau menerima uluran tangan di depannya.

LOVE TO SURVIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang