Kenyataan

50 12 3
                                    

Apa kabar bestie!!!

Jangan lupa voment nya ya!!!

Sehari berlalu tapi Andreas benar benar tidak ada kabar, ntahlah tapi Samira merasa berbeda dengan ketidak adaan cowok itu di sisinya meski hanya sehari.

Hari ini mereka kembali ke sekolah, dilihatnya Andreas yang sedang duduk sambil berbicara dengan Keenan.

"Tuh, cewek yang nyariin lo kemarin," Andreas menoleh ke tempat yang di tunjuk oleh Keenan, Samira berjalan sambil menunduk menuju bangkunya.

"Samperin sono!" ucap Keenan mendorong cowok itu pelan, dengan malas Andreas bangkit dan mendekati.

Melihat Samira yang lesu tidak seperti biasanya seperti melihat orang yang berbeda, Andreas duduk disampingnya membuat Samira menoleh.

"Nyariin gue ya?"

Samira menyipitkan matanya, "maksud lo? gue?" tanyanya sambil menunjuk diri sendiri.

"Ciee, kangen banget kayaknya, sampai  nyamperin gitu," ucapnya sambil bersandar di kursi, kedua tangan cowok itu dilipat di depan dada.

"Idih... geer," sinis Samira membuat cowok itu terkekeh.

"Btw, lo ketemu Athena ya? dia masih disini?" tanya Samira, sebenarnya masih sedikit gengsi.

Andreas menggeleng, "udah pulang, ketemu bentar doang."

"Yakin? seharian ga ada kabar gitu dibilang sebentar?"

Andreas menatap lekat gadis cantik di hadapannya itu, "urusannya sama lo apa?"

"Y-ya kan gue cuma tanya, gimana pun juga Athena itu sahabat gue, harusnya dia kasih tau gue kalo balik ke sini."

"Oh gitu?" Samira mengangguk yakin.

"Gue pikir lo cemburu sama gue, kan kemarin ga ada waktu sama sekali buat ketemu."

Samira tertawa samar, "ga mungkin kali cemburu, buat apa juga."

"Lo mungkin emang ga pernah cemburu sama gue, lo ga pernah ngerasa deg deg an atau apapun itu. Dan hal itu ga adil Sam buat gue, kenapa selalu gue yang merasakan perasaan cinta sedangkan lo enggak? kenapa cuma gue yang deg deg an, kenapa cuma gue yang suka cemburu sedangkan lo enggak?"

Samira berdehem pelan, seketika saat ini seperti hanya ada mereka berdua.

"Gue mau tanya satu hal, boleh?" tanya Samira akhirnya membuka suara.

"Selama ini, lo nganggap gue apa? orang yang benar benar lo suka atau hanya sebatas pengganti Athena?"  ucapnya membuat Andreas tersentak.


~~~~~

Setelah kejadian itu, hampir beberapa jam mereka tidak saling sapa, kadang hanya sekedar saling memandang tanpa mau berbicara.

Keyla datang mendekati Samira yang duduk termenung di bangkunya, tidak seperti biasa hari ini gadis itu jadi lebih pendiam dan jarang sekali mengomel meski Keenan mengganggunya.

"Sorry ya, soal ucapan gue kemarin maksud gue ga gitu kok."

Samira menggangguk,"santai, gue tau lo anaknya asal ceplos."

"Terus? kenapa sekarang lo diem? bukannya tadi sempet ngobrol sama dia?"

Samira hanya menghendikkan bahunya, kemudian menoleh serius pada Keyla, "gue mau ketemu Athena."

Keyla mengernyit, "tinggal lo chat aja kan bisa? mau ngomongin apaan sampai harus ketemuan segala?"

"Emang kenapa? dia sesibuk itu sampai ga bisa ketemu sama gue? ada yang mau gue omongin sekalian gue mau protes kenapa ga bilang kalau balik."

"Saran gue ga usah deh, dia bilang bakal ke sini dua hari lagi-"

Samira menyenderkan badannya pada kursi, "gila ya kalian, kenapa cuma gue yang tau? kita sahabat bukan sih?"

"Ga gitu, dia juga baru bilang kok. Udah pokoknya lo tunggu aja dua hari ini."

"Setidaknya dia cerita ke gue juga," sewot Samira.

"SAMIRA!! ANDREAS BELUM NEMBAK LO? WAHH GILA KALO GUE TIKUNG GA PAPA KAN? LO MAU KAN PACARAN SAMA GUE?" teriak Keenan di depan pintu kelas, membuat Samira dan Keyla menoleh.

"Sialan tuh anak bisa ga sih ga bikin malu gue?" Keyla tertawa melihat Andreas  yang kini tengah menyeret baju Keenan.

"Lo tunggu aja sampai dua hari nanti, lagian Athena ga sejahat itu apalagi sama sahabatnya sendiri."

~~~~~~

Sepulang sekolah sepertinya sebuah petaka kini menghampiri Samira, karena hari ini dia harus pulang jalan kaki sendiri pula. Sedikit nformasi semenjak Athena pergi Samira selalu jalan bersama teman teman nya atau paling sering bersama Andreas , namun kini orang orang itu sedang membucin dengan pasangan mereka sedangkan Andreas entah ada di mana.

Di dekat taman bunga tepat arah jalan pulang Samira, entah bagaimana matanya tertuju ppada punggung seseorang yang dia kenal, tak lain dan tak bukan adalah Andreas.

Namun alangkah terkejutnya dia ketika melihat ada seorang gadis yang keluar dari pintu itu, gadis dengan rambut panjang di ikat tengah tersenyum menatap s=banyak bunga ditangannya.

Gadis itu adalah, Athena.

Samira tersenyum miris, "jadi bener?"

~~~~~~

Keesokkan harinya seperti biasa Samira pergi ke sekolah bagaikan tidak pernah terjadi apa apa, matanya menatap ke seluruh kelas dan berhenti pada Andreas yang tengah menelungkupkan kepalanya di meja.

Hanya memandangnya sebentar kemudian dia berjalan ke bangkunya .

Andreas yang melihat Samira pun menghampirinya dan duduk di bangku sebelah dekat dengan gadis itu.

"Sam."

Gadis itu tidak menoleh justru memainkan ponselnya.

"Samira!!" panggilan ketiga kalinya dari cowok itu, karena muak akhirnya Andreas berdiri di depan gadis itu, bibirnya hampir mengerucut karena kesal.

Samira mendongak menatap mata cowok itu, kemudian mengangkat alisnya.

"Lo kenapa nyuekin gue, hm?"

"Enggak," ucapnya sambil menggeleng, matanya kembali fokus pada ponsel.

"Lo marah ya? gara gara kemarin ga sama lo?"

Samira menoleh lagi, "kenapa gue harus marah?"

"Ya karena gue ngebiarin lo pergi sendiri,"

"Udah biasa kali, gue juga selama ini sendiri kan?"

Andreas menggeleng, "ada gue!"

"Lo sama gue karena di suruh Athena, sebenarnya lo juga ke paksa kan?"

"Lo ngomong apasih?! kenapa jadi ngebahas itu, kapan gue bilang ke paksanya? gue ga pernah ke paksa buat dekat sama lo selama ini!"

Andreas menaikkan nada bicaranya, membuat  kelas yang tadinya ramai sekejap berubah menjadi keheningan.

"Terus kenapa lo deketin gue?! yang gue tau, lo itu adalah orang yang ga suka sama gue, benci ke gue dan lo sendiri kan pernah ngomong hal jelek ke gue,terus kenapa sekarang lo malah coba deketin gue?"

"G-gue..."

"Udah lah, gue capek."

Tbc.....

Semoga sukaa!



ASSA =Andreas Samira=  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang