Bab 6

1.2K 38 2
                                    

Charles Lambrakis, pria berusia 24 tahun yang digadang-gadang sebagai CEO untuk perusahaan Lambrakis di cabangnya yang baru. Jika dihitung-hitung, Lambrakis memiliki 200 perusahaan di dunia, menjadikan papa, Edmond Lambrakis memiliki kekayaan yang melimpah, bahkan ratu Elizabeth saja kalah.

Charles yang berarti 'berjiwa mulia', namun sisi menyebalkan dari dirinya selalu hadir dan mengganggu kehidupanku. Apa lagi tatkala perihal tadi, saat aku mau bicara dengan mama dia selalu hadir mengganggu momen indahku dengan mama. Padahal hanya momen itu aku bisa dekat dengan mama, tapi kalau aku berpikir begitu sama saja aku terlalu egois.

Anak mama kan bukan cuma aku saja, tapi keempat saudaraku yang lainnya juga anak mama, jadi aku tidak boleh egois begitu, mereka mungkin juga ingin punya momen berdua sama mama.

Sebelumnya Charles sangatlah kejam, bukan kejam suka memukuli atau apa, melainkan suka menjahili aku. Bahkan aku di permalukan di depan umum berkat kejahilannya yang luar biasa. Namun setelah aku memakai kotak musik itu semuanya berubah.

Kak Arthur yang tadinya keji sekarang malah menggodaku, adik tiriku Dominique yang tadinya arogan kini menjadi baik padaku, sementara kak Charles.. Aku tidak tahu apakah dia masih menjahiliku atau tidak.

Saat aku tengah berjalan menuju koridor ruang pesta, tiba-tiba gaunku seperti ada yang menariknya, rasanya sangat susah untuk berjalan. Aku panik tatkala gaunku seperti menyangkut bagaimana ini? Aku harus minta tolong sama siapa? Apakah ada yang mendengarku?

"Gaunmu tersangkut ya? Sini aku bantu". Suara lembut nan familiar itu, aku tahu siapa memiliki suara itu, yap Charles. Tunggu apa yang dia lakukan disini? Apakah dia menguntitku sejak tadi.

"Kak Charles, apa yang kakak lakukan disini? Apakah kakak mengikutiku?" Dengan raut wajah kesalku aku membuang muka tak mau menatap wajahnya yang tampan namun menyebalkan.

"Jangan berburuk sangka seperti itu Julia, itu tidak bagus tahu, malah aku kesini justru ingin membantu gaunmu yang tersangkut". Apa? Seorang Charles berniat membantuku? Apakah itu mimpi? Kurasa tidak, ini nyata.

"Terima kasih kak Charles". Aku tersenyum manis padanya tatkala dia sudah selesai membetulkan gaunku yang tersangkut paku menyebalkan.

"Sama-sama". Tanpa izinku, dengan seenaknya Charles mencium bibirku dan merapatkan tubuhku dengannya, dia menopang tubuhku dengan kuat tatkala aku memberontak tak ingin memperdalam ciuman, habisnya sudah 2 pria yang mencium bibirku, bisa-bisa bibirku jontor dibuat dengan ciuman mereka yang ganasnya melebihi singa.

Tangannya yang nakal menelusuri perutku dan sampailah dia di atas kemaluanku. Jari-jarinya menyelinap masuk ke ke dalam kewanitaanku, menyibak gaunku yang panjang dan menekan klitorisku dengan lembut.

Aku mendesah tatkala dia menekan inti kemaluanku dengan jari-jarinya yang panjang. Charles melepaskan ciumannya dan menatapku seperti akan memakan diriku.

"Tubuhmu terlalu nikmat Julia untuk dilewatkan, bagaimana jika kita bermain-main sebentar dikamarku? Namun sayangnya aku harus pergi menemui ayah, setelah itu kita lanjutkan acara makan memakan yang amat panas ini, sayang". Dengan genitnya dia mencium daun telingaku dan menggigit kecil membuatku geli dan sedikit tersentak.

Setelah kepergian Charles, aku mengamati punggungnya yang menjauh dari penglihatanku. Alhasil aku sendiri lagi, beginilah mereka datang dan pergi meninggalkanku begitu saja.

Tapi kenapa aku tak rela kalau mereka meninggalkanku? Malah kan seharusnya aku senang bisa berduaan dengan mama saja. Ngomong-ngomong soal mama, mama dimana ya?

Saat aku sibuk mencari dimana keberadaan mama, tiba-tiba aku menabrak dada seorang pria, aku hampir terjatuh namun dia menopang tubuhku, siapa pria itu?

~Bersambung...~

Jangan lupa vote, komen, follow dan sharenya ya setelah membaca ceritaku ini. Terima kasih banyak buat yg udah dukung aku sepenuh hati kalian.

Salam cinta dariku,
JulinLinn🐹

Julia By JulinLinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang