25. Waktu

222 26 3
                                    

- Please Vote and Comment -


~ Happy Reading ~


Saat menyadari, Joy refleks menghempaskan benda tajam yang biasanya terdapat di setiap dapur.

Kalian tahu apa itu? Benar, itu adalah pisau. Sebuah benda tajam yang biasanya dipakai untuk memotong bahan masakan.

Tapi... Mengapa ada pisau di ruang keluarga? Apakah pisau itu bisa berjalan sendiri kesini? Entahlah, mungkin saja seperti kartun 'Upin dan Ipin'.

Baiklah, kembali lagi ke Joy. Gadis itu tentu saja terkejut melihat pisau ada di genggamannya tadi. Seharusnya pisau itu akan ia gunakan untuk memasak.

Beruntung saja jeritannya tadi tidak terlalu keras, jadi tidak ada satu orangpun yang terbangun.

Dengan segera Joy mengambil kembali pisau itu dan meletakkannya kembali ke tempat asalnya.

"Fyuuhh~ Beruntung saja aku mendapatkannya. Kalau tidak mungkin akan terjadi bahaya,.."

Setelah mengembalikan pisau itu ke dapur, Joy mulai memasak untuk mengisi perut kosongnya.

.
.
.

Malam itu sangat sunyi, lima gadis tengah tertidur pulas. Dengan Sinb yang tidak bisa memejamkan matanya.

Sinb memperhatikan semua saudarinya dalam diam. Dikarenakan para saudarinya sedang tertidur pulas, ini menjadi kesempatan Sinb.

Kesempatan untuk lebih mengenal karakter asli kelima gadis yang menjadi saudari kandungnya itu.

Bukannya Sinb tidak tahu atau apa, tapi ... semuanya berubah semenjak mereka semua tumbuh dewasa.

"Ingin rasanya berkumpul seperti ini lagi,.." gumam Sinb yang tanpa sadar tersenyum sangat tipis.

Mengerjap perlahan, Sinb kini memandangi bekas luka pada pergelangan tangannya. Gadis itu mulai memikirkan kejadian tadi.

Flashback on

"Menyebalkan sekali, sih!"

Setelah Sowon keluar dari kamarnya, Sinb hendak masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tetapi ia akan merapihkan ranjangnya dulu, karena ranjangnya itu terlihat sangat berantakan.

Dukh!

Berhenti sejenak, Sinb berbalik setelah mendengar suara aneh dari arah belakang.

"Siapa itu?" Sinb bertanya. Karena tidak ada balasan, Sinb kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Hallo!"

Sinb tersentak, ia kembali berbalik dan kali ini benar ada seseorang yang berdiri tepat di hadapannya.

"K-kau siapa?" tanya Sinb, kakinya perlahan mundur karena takut.

Orang itu tersenyum miring, mengangkat tangannya yang terdapat sebuah pisau tajam dan ia arahkan tepat ke Sinb.

"Jangan takut, Sinb sayang~" ucapnya dengan nada lembut.

Sambil melangkah maju, orang itu terus mengarahkan pisau-nya ke Sinb, membuat gadis tomboy itu semakin ketakutan.

"Tolong jangan." mohon Sinb sambil menutupi sebagian wajahnya dengan telapak tangan.

Melihatnya justru membuat orang jahat itu semakin melangkah maju dan sekarang ia menambah kecepatan langkahnya.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang