Chapter 1

49.5K 285 8
                                    

Aku berdiri dengan senyuman layaknya seorang putri menunggu tamu satu persatu menyalamiku

Ya, aku memang seorang putri

Lebih tepatnya seorang Ratu, Ratu semalam

Aku Mona, gadis berumur 25 tahun yang beberapa jam lagi akan berubah status, dari seorang gadis, menjadi seorang istri

Hari ini, hari pernikahanku dengan Pangeran pujaanku, Reza Alkaf, pemuda pengusaha kaya yang berparas tampan layaknya pangeran Disney, dengan tinggi 190cm setara denganku yang tinggi 185cm, bertubuh sangat atletis yang semakin membuatnya terlihat sangat sexy dengan tuxedo putihnya, berkulit putih, bermata cokelat emas, berkumis tipis dengan lesung pipit yg membuatnya semakin terlihat sempurna. Oh! Betapa beruntungnya aku.

Kami telah bersama-sama sejak 8 tahun yang lalu, saat kami masih dibangku SMA, Sekolahlah yang menjadi tempat dimana kami bertemu, aku yang dulu ketika untuk pertama kalinya duduk dibangku SMA mendapat mentor kelas Reza, ya, Reza terpaut setahun lebih tua dariku, dia yang saat itu duduk dikelas 2, termasuk remaja yang benar-benar digandrungi kakak kelas maupun setaranya, karena kesempurnaannya, Reza termasuk one of the most charming man in our school. Aku beruntung, sangat beruntung, aku mencintainya, kita saling mencintai.

******

"Omejiiiiii!!!!! Congratz yaaaaa ma baby girlll!!!! You finally completed your life!!!! Become a Mrs. Reza Alkaf!!! Wiiihhh congraaatzzzz!!!" Cercus Nathania, dengan gaya lebaynya, dasar nia!

Nathania, sahabatku ini memang paling hits diantara yang hits! Aku bersahabat dengannya semenjak kita memasuki bangku taman kanak-kanak, banyak yang bilang kami serupa namun tak sama

Kami memang mirip, Karena kami bersama-sama sejak kecil, kedua ibu kamipun sepakat untuk menjadikan kami layaknya sepasang anak kembar, dari gaya rambut hingga sepatu, namun hanya satu yang membedakan kami, agama, Nia yang beragama Kristen katolik, dan aku yang beragama Islam, itu semua bukan menjadi sebuah penghalang untuk kita bersahabatan hingga sekarang, Nia adalah moodboosterku Nia, one of important peoples in my life.

"Minggir bisa keless, kaki gue udah pegeeel nih! Untung gue ganurutin saran style elo yang nyuruh gue pake heels, gilak! Bisa gempor kaki gue haff" Bisikku, takmau membuat tamu yang lain tersinggung Karena kelelahanku.

"Yaelaaah princess!!!!! Ini harilo, gausah ngedumel atuuuhhh, lihattuhh, sang Raja aja masih bugarrr, ready untuk malam pertama, hihihihi.." Celetus Nia, disambut dengan senyuman suamiku yang mengartikan bahwa dia mengerti maksud pembicaraannya..

"Sist, kasihan tamu gue sist ngantri dibelakanglo, nengok deh.." Sambung Reza, aku dan nia langsung spontan menengok dan disambut para tamuku yang tersenyum manis kepadaku, walaupun kutau, betapa pegalnya berdiri di altar sembari menunggu pergantian penyalaman pengantin satu-persatu

"Aduuuuh, pak Reza, mereka juga mengerti kook kalau aku ini sahabat Mona Dari semenjak proses pembuatan emak bapak kita berduaaaaa, pasti mereka maklumlaah.ehh Mon, jaaa!! Selfie duluu kitaaa" jawab Nia sembari mengajak kami untuk selfie, kamipun mengiyakan, kami pun ber self picture hingga 9 Kali, agar Nia puas, biar lo puas nih selfie ampe sembilan! Huh

Setelah Nia pergi, kami satu-persatu menyalami tamu hingga semua tamu sudah naik ke altar untuk menyalami kami, sebagai rasa turut bahagia atas hari penyatuan kami, kamipun duduk dan tetap tersenyum hingga acara makan-makan diresmikan, yaitu pemotongan kue pengantin yang sengaja aku rencanakan agar pestaku layaknya pesta di negeri dongeng, aku dan Reza, suamiku, memegang pisau, dan memotong kue dari atas hingga bawah, lalu Reza menyuapiku, dan akupun menyuapinya, lalu pemandu acara meresmikan acara makan-makan pestaku yang berisikan 10.000 tamu, setelah acara makan-makan selesai, tamu satu-persatu pulang

Reza & MonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang