Taehyung itu pria ceroboh, karena kecerobohan nya dia selalu di pecat di semua tempat kerjanya.
Hingga suatu saat Taehyung ditawari sebuah pekerjaan.
Tugasnya?
Memenuhi kebutuhan seksual nya seorang wanita yang dirinya panggil dengan sebutan 'Mommy'...
Have a good day guys, Stay safe okay.. nice too meet u again✨ - AcaPacaa
Sugar Mommy is back✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DOR!
DOR!
suara tembakan berasal dari dua arah tak dapat membuat Irene ketakutan, bahkan kini tubuhnya serasa mati rasa.
Dengan sisa kesadarannya, Irene mencoba melihat keadaan di sekitar, seseorang berkaki panjang datang menghampiri nya
kaki orang itu tampak terluka, mencoba menyeretnya dengan susah payah ke arah nya.
Irene ingin berlari tapi tubuhnya mati rasa, bahkan untuk menggerakan kakinya saja dia tak bertenaga.
"IRENE!!"
kata yang terakhir dirinya dengar sebelum semuanya gelap dan Irene tak merasakan apapun lagi.
....
"Eungh.."
bruk!
"Rene, kau sudah sadar?"
Irene, wanita itu mengerjapkan matanya, mencoba menerima perlahan demi perlahan sinar matahari yang masuk ke matanya.
Dapat dirinya simpulkan bahwa kini dia tengah berada di rumah sakit.
Irene begitu bersyukur, bukan ranjang dan tempat gelap itu lagi, dan yang terpenting Irene berharap disini, saat ini dan selamanya Irene tak melihat lagi sosok Bogum.
"Rene.."
Irene menoleh, sudut bibirnya terangkat melihat seorang pria yang tengah menatapnya khawatir.
"Hey.. Seokjin," ucapnya lirih.
pria itu mengangguk, tak lama dokter datang memeriksanya.
Irene mencuri-curi pandang melihat sekitarnya, mencari sosok pria muda yang dirinya rindukan.
dimana dia? apakah dia sedang keluar? atau dia memang tidak datang? dan mungkin lebih parahnya orang itu bahkan tak tahu keberadaan nya sekarang.
intinya satu, yang jelas Irene begitu merindukannya.
Kim Taehyung.
"Rene, maaf karena aku telat menolongmu."
Irene menggeleng merasa tak setuju dengan apa yang ucapkan Seokjin.
"Kita berdua sama menderitanya Seokjin, kita berdua selamat saja aku masih tak menyangka."
"Ngomong-ngomong apa yang terjadi?"
Seokjin terdiam di atas kursi rodanya, "Aku menembak kepalanya."
"Lalu?"
"Dia masih bisa menarik pelatuk nya dan mengenai kaki ku."
Seokjin menghela nafasnya pelan "Tapi setelah itu dia langsung tak sadarkan diri, aku membawamu pergi dengan susah payah, belum juga sampai pintu keluar.."
