adnanzyra

6 1 0
                                    

Cinta memang hadir tak hanya sekali.

Itu juga yang dirasakan gadis berumur 17 tahun itu selama hidupnya. Berkali kali dia membuka hatinya untuk cinta, namun berkali kali juga sakit hati singgah padanya. Namun baginya, itu lah hal terindah dimasa remaja yang memang tak bisa dilewatkan.

Alsuzyra menghela nafas. Kali ini, ia jatuh cinta lagi. Seseorang kembali membuka hatinya tanpa sengaja. Sudah sejak dua hari lalu pikirannya selalu diisi pria itu.

"Perjuangin atau nggak?" Monolognya bingung.

Dengan malas kakinya menuju ke kasur, lelah menyelimuti tubuhnya setelah seharian menghadiri konser idolanya yang tanpa sengaja malah melihat pria itu. Orang yang disukainya, Adnan. Fakta yang membuatnya paling senang adalah mereka se-fandom. Ya, mereka menyukai idola yang sama.

Gadis itu turun dari kasur, melompati lantai satu persatu sampai ke kamar mandi lalu berkata, "Oke perjuangin sampe dapet, capek juga jomblo terus!"

***

Dua bulan berlalu.

Kini mereka telah menjadi kekasih. Perjuangannya tak sia sia. Ah, ini juga berkat idolanya mereka jadi bisa dekat. Uzy berjanji jika Ia bertemu langsung dengan Idolanya Ia akan melakukan kayang di depannya sebagai rasa terimakasih.

Pacarnya itu merupakan laki laki most wanted disekolah. Revano Adnandra, laki laki itu dikenal karena pendiam. Bukan pendiam seperti kutu buku atau introvert, tidak juga pendiam seperti karakter utama di dunia orange. Entahlah, dia seperti laki laki normal yang bersemayam di tubuh yang tampan. Tak heran banyak yang menyukainya namun enggan menyapa.

Dan beruntungnya, Uzy, si gadis extrovert yang otaknya standar itu berhasil mendapatkan hatinya. Sungguh itu keajaiban, tak disangka laki laki sepertinya menerima gadis cerewet ini. Tak apa, mungkin memang jodoh, batinya terkikik.

Sebulan bersamanya juga membuat Uzy tau sedikit sifatnya yang terpendam dibalik kata diam yang melekat padanya. Dia itu sangat childish pada orang terdekatnya. Uzy jadi merasa seperti mengencani bocah kecil.

"Ji, ayo anter ke toko buku."

"Nanti aja, kamu gak cape? Kita baru pulang dari camp loh,"

"Gak, ayo cepet!" Kini bibirnya itu sudah maju persis seperti anak kecil yang merajuk, ah sungguh lucu sekali.

"Please, nanti ku kasih contekan," laki-laki itu masih terus membujuk sang pacar.

Uzy menggeleng.

"Jajan?"

Dia menggeleng lagi.

"Boba?"

Opsi ketiga itu sungguh menggiurkan, tapi tidak, jangan tergoda zy!

"seblak"

Hell! Dia tidak akan menolak makanan titisan dari surga itu, Akhirnya Uzy mengangguk semangat, matanya berbinar.

"Eh gajadi, aku gak punya uang." Adnan puas melihat ekspresi Uzy yang kesal, tapi baginya malah menambah kesan imut.

Sialan, dia dipermainkan. "Oke gajadi ke toko buku, aku pulang bye."

Gadis bemata coklat itu melenggang pergi dengan hentakan kaki sebelum akhirnya tanganya ditarik oleh si pemicu amarahnya. "Apa?!"

Adnan menggeleng "Aku minta maaf."

Uzy menghembuskan nafasnya,untung pacar.

Akhirnya mereka pergi ke toko buku. Motor yang dikendarai Adnan itu membelah jalan kota, menerobos ramainya lalu lintas.

Tibanya di toko buku, Uzy turun terlebih dahulu. Gadis itu masuk dengan semangat kedalam lalu mencari kesana kemari apa yang akan dibelinya. Adnan terkekeh melihatnya, yang ingin ke toko buku siapa, yang semangat siapa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adnandra ' [𝓗𝓪𝓷 𝓙𝓲𝓼𝓾𝓷𝓰]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang