_All about Trauma_
Hany memberanikan diri untuk kembali kerumah. Ia membuka pintu dengan perlahan, berharap ibunya tidak ada saat ini. Bahkan ia bolos sekolah hari ini.
Ia masuk ke dalam rumah yang kumuh nan sempit itu. Lalu tiba tiba ibunya datang dengan antusias menampar hany. Wajah ibu hany sedikit sembab, kantung matanya hitam. Kini ibunya benar benar marah
"Kenapa pulang?!" Bentak ibunya mendorong kepala hany. Hany menunduk, ia sudah menduga apa yang akan terjadi pada dirinya jika ia pulang
"Ma-maaf ma. Aku ketiduran di rs ps jenguk temen" kata hany beralasan
"Maaf maaf. Gak bisa apa kamu tepat waktu?! Buat saya pusing aja kerjaan kmu!" Maki ibu hany. Hany hanya bisa menunduk diam, tubuhnya mulai bergetar karna ketakutan
"Mulai sekarang. Kamu jangan keluar rumah! Cepet masuk!" Ibu hany mendorong hany menuju kamar hany
Baiklah. Hany mulai melangkah. Namun, mata tajam ibu hany menangkap sesuatu yang membuat ibu hany semakin marah
"Apa ini?!" Bentak ibu hany membuka kasar kerah baju hany dan menampakan tanda merah keungungan
Hany yang tak tau apa apapun bingung. "Kamu abis aneh aneh sama cowok tadi malem?!" Bentak ibunya menuduh
"Hah? Nggak mah. Aku gk nglakuin apa apa" hany menyangkal tuduhan itu dengan menggeleng antusias
"Trus apa merah merah ini di leher kamu?!" Pekiknya lagi
Hany tak tau menahu soal tanda merah itu. Ia jg tak tau apa hubungan nya leher merah dengan melakukan macem2
"A-aku gk tau mah. Hiks"
"Sini kamu!" Hany diseret dengan kasar menuju dapur. Hany pun meringis kesakitan dngn cengkraman tangan ibunya yang kuat di lengan nya
Dengan cepat dan kasar, ibu hany melepas pakaian hany dan menyisakan bra juga hot pens nya. Hany ingin melawan, tpi tak sanggup. Ia akan mendapatkan hal yang lebih jika ia melawan. Hany pun pasrah, kedua tangannya diikat di depan sembari duduk berlutut
"Jawab jujur!""Agh!"
"Dasar murahan! Malem ditungguin gk pulang pulang, abis ngejalang kamu?!"
"Agh hiks.. engga mah hiks"
"Siapa cowok nya?! Udah berani kamu nglanggar aturan saya!"
"Agh! .. aumhh hiks"
Hany menahan rasa sakit cambukan yang terus menerus ibunya lakukan terhadap punggung hany. Hany di cambuk dengan sebuah sabuk tipis hingga punggungnya memerah dan berdarah
"Laknat kamu. Saya gk ijinin kamu pulang larut malem, tapi apa? Kmu jg sampe gk pulang" pekik ibunya sembari terus mencambuk punggung hany
"Anak gk tau diri! Gak tau diuntung! Capek tau gk saya ngurus anak yng gak ada gunanya kyk kmu!"
"Augh!" Hany benar benar lelah dan kesakitan. Air matanya juga tak berhenti mengalir. Bukan hanya punggungnya yang di cambuk, namun hatinya juga trcambuk bahkan jauh lebih sakit dari punggungnya
Hany menahan isak tangisnya. Cambukan di punggungnya tak berhenti, makian dari ibu nya juga tak kunjung selesai. Hany terjatuh dari duduk berlulutnya
"Bangun! Saya gk akn kasih kesempatan kamu istirahat!" Pekik ibunya mencambuk kaki hany. Hany berteriak kesakitan dan segera kembali duduk seperti tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Trauma. end√
Ficção AdolescenteTerkekang dengan banyak peraturan yang menekan kondisi mental. Ketraumaan yang terdasar dari sebuah keterpurukan. Aku, hidup di lingkup kekerasan dan keterbatasan. Terabaikan oleh satu satunya anggota keluarga, terkucilkan dari masyarakat, terbuang...