PROLOG

0 0 0
                                    

05.37 WIB,
DKI Jakarta

       Pagi yang cerah sudah tiba dan mentari sudah mulai menyinari semesta dengan suka rela. Namun, sepertinya itu tidak berlaku untuk seorang pria yang masih bergelut dengan mimpi indahnya.

' Tok Tok Tok '

' Ceklek '

       " Sayang..? Ayo bangun...! Nanti kamu terlambat kesekolah " ujar seorang wanita paruh baya dengan sangat lembut sambil membuka tirai jendela, agar sinar matahari masuk ke dalam kamar sang putra.

       " Iya, bunda. Tolong lima menit lagi, ya..? Mataku masih sangat berat. " ucapnya parau dan lirih.

       " Aduh, tidak ada tambahan waktu. Ayo sekarang mandi dan siap-siap. Bunda tunggu di ruang makan. " ucapnya sambil menarik paksa selimut yang melekat pada tubuh putranya.

       " Iya, bun. Ini sudah bangun kok. " ucapnya serak, namun tetap tidak bergeming dari tempat ter-nyaman itu.

       Huft...!! Hilang sudah kesabaran malaikat baik ini,
" Michael Griffin Wijaya...! Jangan salahkan bunda, jika ayahmu akan berubah menjadi sapi mengamuk pagi ini..! ".

       Ya, benar! Dia adalah Griffin, lebih tepatnya Michael Griffin Wijaya. Anak sulung dari pasangan Irwanto Wijaya-ayah Griffin, dan Aninditha Santoso-bunda Griffin.

       Sang ayah merupakan CEO dan pembisnis terkenal dalam bidang transportasi dan sudah memiliki banyak cabang di berbagai daerah. Sedangkan sang bunda adalah seorang desainer terkenal di Jakarta dan sudah memiliki banyak butik yang tersebar di berbagai kota.

       Walaupun kedua orangtua Griffin sangat sibuk dengan pekerjaan, namun mereka tidak pernah lepas tanggung-jawab untuk mendidik dan mengawasi anak-anak mereka. Orangtua Griffin tahu apa yang anak mereka lakukan di luar sana, namun mereka selalu diam dan hanya mengawasi mereka dari jauh agar bisa menjadi pribadi yang bertanggung-jawab walaupun masih dalam keadaan zona aman.

       Griffin memang seorang pria yang masih berstatus siswa di SMA Erlangga. Namun nyatanya, Griffin juga harus memiliki kuasa penuh atas sekolah itu karena permintaan sang ayah. Sebenarnya sekolah itu adalah milik keluarga Griffin, lebih tepatnya milik sang ayah. Dan akan diberikan pada Griffin, sebagai pembelajaran awal untuk menjadi seorang pemimpin di dunia bisnis yang akan mendatang. Sangat merepotkan sekali, bukan?

•••

07.00 WIB,
SMA Erlangga

       Suara derum beberapa motor sport terdengar di indra pendengaran siswa dan siswi SMA Erlangga yang sudah berada di lingkungan sekitar halaman depan sekolah. Masih cukup pagi untuk membuat keributan, namun apa boleh buat.

" Ahhh...! Itu Kak Griffin..! Yaampun..! Ganteng banget...! "

" Ya Allah...! Cobaan apa lagi ini? Masih pagi loh...! "

" Yaampun Kak Juna ganteng banget..! "

" Kak Adit jadi pacar aku ya, kak? "

" Aduh Kak Gian cool banget..! "

" Kak Evano, Kak Elvano gak capek ganteng terus, kak? "

" Yaampun Kak Lea baddas banget..! Kapan aku bisa kayak dia ya? "

" Jangan mimpi lo...! Cuma orang-orang tertentu yang bisa masuk ke circle mereka "

" Ish..! Ngapain sih perempuan gatel itu deket-deket sama anak Phoenix..!? Gatel banget deh..! "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRIFFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang