Hari itu Nashwa sedang menikmati hari hari nya sebagai siswa baru, bukan sebagai siswa baru yang datang setelah PPDB ditutup dan MOS sudah selesai jauh hari.
Nashwa kini sudah menduduki bangku SMA, kelas 10 IPS 2. Nashwa mendapat kan kelas yang sudah tradisi bahwa kelas tersebut pasti akan ada yang paling membekasnya. Bukan prestasi atau pencapaian yang spektakuler.
Di jam istirahat ini teman teman baru dan lama Nashwa sedang menikmati jajanan yang sudah mereka beli depan gedung sekolah. Mereka menikmati jajanan mereka di belakang kelas.
"Eh tau gak"
"Gak tau tuh" potong nya.
"Kelas sebelah ada murid baru loh." Kata teman Nashwa, Cici.
"Beneran?! Cewe apa cowo!?" Tanya Nashwa dengan antusias.
"Yeeee urusan cowo aja cepet" Jawab Cici.
"Aelah lama lu, tinggal jawab apa susah nya sih" Kesal Nashwa
"Katanya sih cowo". Jawab teman yang satu nya, Tasya.
"Lo pernah liat gitu?"
"Sering, dia kebetulan satu sekolah dulu." Jawab Tasya dengan nada enteng.
"Cakep gak?" Serobot Nashwa
"B aja sih menurut gue."
***
Kini sudah waktu nya istirahat kedua, semua siswa/siswi pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. Berbeda dengan Nashwa kini ia tengah mengamati teman teman nya yang akan pergi ke masjid.
"Lo yakin gak ikut?" Tanya cici.
"Yakin, lagian disana sama disini sama aja." Jawab Nashwa
"Yaudah kita pergi dulu."
"Yaa, bye."
Setelah teman teman sekelas Nashwa sudah pergi, Nashwa pun melipir ke kelas sebelah IPS 3. Disana banyak teman teman se MTs nya dulu.
Saat Nashwa akan belok untuk masuk depan pintu, muncul seorang pria dari balik pintu. Mereka hampir bertabrakan, tapi bukan nya beranjak mereka malah bertatapan.
Dirasa cukup lama bertatapan, Nashwa mengerut kan alis dan kepala ia miringkan sedikit. Kemudian Nashwa pun menggeser kan diri dan langsung masuk ke kelas IPS 3.
"Ehh tadi siapa?" Tanya Nashwa ke teman nya.
"Yang mana?" Tanya balik teman Nashwa .
"Yang tinggi itu."
"Ohh Khoirul." Nashwa hanya mengangguk pertanda ia mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Estimate
Historia CortaIni hanyalah sepenggal kisah cinta, dimana cinta itu hanyalah sebuah perkiraan juga asumsi semata atas cinta itu. Vacum nya Nashwa dari percintaan dan lebih memfokuskan pada self love nya juga mental health nya harus di hadapkan pada sebuah rasa yan...