11. [ U J I AN S E M E S T E R ]

248 39 0
                                    

Alvin berjalan cepat menyamai langkah kaki Elsa. Diam-diam Elsa jalannya cepat juga, kakinya saja pegal harus menyamainya.

"Pelan-pelan sih!"

Elsa memberhentikan langkahnya, ketika sudah sampai di area pintu masuk sekolah yang terdapat Benner sekolah yang sangat besar.

"Lihat ada kita!" Tunjuk Elsa pada bagian pojok kiri benner.

Dibenner besar itu terdapat Foto guru-guru sekolah yang berfoto diarea gedung utama. Masalahnya, dipojok kiri itu menyempil 2 murid dengan pose tubuh menjijik'an.

"WOY ANJRIT! Kenapa pake foto ini sih!"

Alvin memukul benner itu dengan kesal, pasalnya pose tubuh Alvin sangat tidak enak dipandang. Sedangkan Elsa mengacak rambutnya frustasi dengan adanya dia diBenner.

Pantas saja teman-teman mereka tadi ada yang menertawai mereka berdua. Ternyata ini penyebabnya.

Seperti ini pose mereka berdua

Alvin mendengus, memukuli benner itu berkali-kali, "Jadi lo yang buat gue diketawain satu sekolah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin mendengus, memukuli benner itu berkali-kali, "Jadi lo yang buat gue diketawain satu sekolah!"

Alvin seperti orang gila yang memukuli benner itu berkali-kali. Marah dengan orang yang sudah memasang foto ini. Tapi lebih dominan Malu sih.

"Percuma lo pukul-pukul vin, gak ada guna!" ujar Elsa yang berjongkok dibawah.

"D-dia yang buat harga diri gua hancur, SAT!" Kesalnya.

"Jangan dibiarin ini El!" Kata Alvin sembari mengacak rambutnya.

"Pasti! Ayok kita cari dalang dibalik ini semua" Ucap Elsa berjalan meninggalkan area itu yang di'ikuti Alvin.

"Sebentar-sebentar," Alvin memundurkan langkahnya kembali, menatap Benner dirinya dengan sinis."Lu, Bikin harga diri gue hilang, SAT!" Ucapnya memukul benner itu kencang.

Setelah itu Elsa dan Alvin berjalan meninggalkan area itu, lantas berjalan menuju ruang BK sekolah, untuk menemui Pak Usep!

***

"Wangi banget baunya."

Pak usep menghirup aroma mie indomie soto itu dengan dalam, membawa mie kuah itu kearah meja kerjanya dengan senang hati.

"Waktunya kita makan. Slurp..."

Pak Usep menggeleng-gelengkan kepalanya senang, seperti mendapatkan sesuatu yang gembira."Uhuy.. rasanya menggoda sekali sayang"

"Sepertinya, saya akan memberi kamu bubuk cabai, sayang"

Pak Usep beranjak dari kursinya, berjalan kearah dapur ruangannya untuk mengambil sesuatu yang pedas. Setelah mendapatkan yang diinginkan, Pak Usep kembali ke'kursinya.

Pak Usep menaburkan bubuk cabai itu lumayan banyak,"Kalau seperti ini. Sayangku lebih terlihat HOT!"

Pak Usep kembali memakan mienya dengan nikmat, sebelum pengganggu merusak acara makannya dan juga ketampanannya.

ALVINZO RELFFANZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang