CHAPTER 3

441 45 5
                                    

MATURE CONTENT



Flashback

"Oh Jinae." Gumam Baekhyun.

"Aku mendengar rumor jika dia yang akan menjadi ahli waris SH grup selanjutnya." Ucap Chanyeol sedikit berbisik.

Kening Baekhyun mengernyit bingung bercampur terkejut, "bukankah ketua Oh juga memiliki seorang putra? Aku kira dia yang akan menjadi ahli waris selanjutnya."

"Maksudmu Sehun?---apa kau berpikir pria kaku itu mampu memimpin perusahaan?"

"Dia cukup mumpuni dalam hal bisnis, Chan. Jangan ragukan kemampuannya" ucap Baekhyun membela.

Chanyeol berdecak sejenak sebelum kembali mengambil dan memakai lagi jas miliknya yang sempat di lepas lalu berjalan mendekat duduk di samping kawannya itu sambil menatap penuh Baekhyun dengan raut wajah menahan rasa kesalnya.

"Sejak awal aku tak pernah menyukai pria Oh itu. Wajahnya selalu mengingatkanku pada Yerim 3 tahun lalu."

"Kau cukup pendendam dalam hal itu ternyata."

"Tentu saja. Dia mencampakkan adikku, kau pikir aku akan diam saja?! Tidak!"

Baekhyun menggelengkan kepalanya tak habis pikir akan sikap kawannya itu. Namun ia juga tak memungkirinya jika apa yang Chanyeol lakukan pun adalah bentuk dari hal kebenaran yang memang layak seorang kakak lakukan jika adiknya itu terjadi masalah.

Namun sekali lagi pikirannya kini justru melalangbuana pada apa yang Chanyeol katakan, ahli waris perusahaan SH grup. Baekhyun cukup mengenal dekat dengan putra dari ketua Oh dan kini rumor yang tersebar justru membuatnya memutar otak mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Baekhyun pikir musuh terbesar dalam perusahaannya adalah Sehun namun ternyata adik dari kawan baiknya itu justru yang menjadi orang yang seharusnya ia lawan sebagai pesaing bisnis sedunia demi mendapatkan keuntungan.

Baekhyun membuka matanya sesaat ditengah pagutan bibirnya yang bergerak lembut namun pasti di atas bibir manis milik Jinae yang juga menejamkan matanya larut dalam suasana.

Tersenyum tipis bersorak dalam hati penuh kemenangan dan semakin gencar melumat habis bibir gadis itu yang sempat memekik ditengah gerak bibir keduanya yang tak beraturan lalu mengakhirinya dikala mereka bersama-sama lelah dan kompak terengah dengan nafas yang memburu mencari udara.

Baekhyun mengecupnya sekali lagi sebagai akhiran dari ciuman panas mereka sebelumnya. Hanya kecupan sebelum wajahnya menjauh memberi jarak cukup rentan pada Jinae dan menatapnya manis.

Jangan tanyakan bagaimana wajah Jinae saat ini setelah apa yang sempat mereka lakukan sebelumnya, karena memang pada kenyataannya wajahnya telah sepenuhnya memerah padam menahan malu juga rasa panas yang semakin menjadi-jadi pada tubuhnya.

Hanya ciuman namun sukses membuat Jinae bagai cacing kepanasan yang hampir menggila saking bahagianya. Baekhyun sungguh tipe pria idamannya dan ya Jinae jatuh cinta dengannya.

"Manis. Aku menyukai caramu berciuman Jinae." Ucap Baekhyun jujur.

Jinae bungkam menatap Baekhyun dengan mencoba menahan malunya.

"...ini kartu namaku. Nomer ponselku ada di situ. Kau bisa menghubungiku jika kau membutuhkan sesuatu atau mungkin teman saat kau minum?---aku sangat menantikan pertemuan kita selanjutnya, honey."  Bisik Baekhyun di akhir kalimat sebelum pada akhirnya pria itu bangkit berdiri dan pergi meninggalkan tempat setelahnya membiarkan Jinae menggila sendirian setelah apa yang sempat mereka lakukan sebelumnya.


SILLY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang