6_Tabrakan

194 14 2
                                    

"lisaaaaaaaa!!"

Jisoo dan wendy berteriak. Mereka segera menghampiri lisa yang sudah terbaring dijalan dengan luka dipelipis dan siku tangan kirinya. Tabrakan itu cukup keras. Lisa meringis sambil memegang tangannya. Darah segar mulai mengalir banyak yang membuat orang-orang berkerumun mengelilingi lisa.

"Lisa astaga" Seul yang baru datang dari mengambil mobilnya segera mendekati lisa "bawa dia kemobil kita harus cepat membawanya kerumah sakit."

Wendy mengepalkan tangannya berdiri, lalu menghampiri mobil yang menabrak lisa tadi. Dia menendang ban mobil itu lalu menggedor kaca mobil cukup kuat "keluar!!" Teriaknya keras.

Perlu beberapa menit hingga pintu mobil perlahan terbuka. Si pemilik mobil kemudian keluar menampakkan wajah paniknya. Dia seorang wanita...

"Jennie?..." Wendy, seulgi dan jisoo berbicara serempak.

Orang-orang disekitar mereka ikut berbisik membicarakan jennie. Siapa yang tidak mengenal wanita sexy itu?.

"A-arggh..." Lisa mengerang keras lalu kemudian menjatuhkan kepalanya. Dia tidak sadarkan diri.

























~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jennie pov

Astaga... Aku baru saja menabrak seseorang. Tanganku gemetar menggenggam setir. Apa yang baru saja terjadi?. Dua orang bodoh baru saja saling mendorong ketengah jalan disaat aku buru-buru untuk segera pergi. Ini bukan salahku!. Benarkan? H-ha ha kalian berada di pihak ku bukan? Salah dia mengapa tiba-tiba berdiri di tengah jalan. oh tidak keringat sebesar biji jagung sudah mengalir dari dahiku.

"U-unnie?" aku hampir melupakannya.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Y-ya aku baik. Bagaimana ini unnie? Kita baru saja menabrak seseorang" ucapnya gugup dia hampir menangis.

"Jangan menangis! Diam disini aku akan keluar. Tenanglah" ucapku tegas hingga seseorang mengetuk kaca mobilku dengan keras dan berteriak

Aku menghela nafas dalam-dalam menenangkan diri. Aku perlu menyingkirkan pikiran burukku. Lalu kemudian aku keluar dan orang yang aku lihat pertama kali adalah yang mengetuk pintuku tadi. Tunggu... aku mulai menyadari mereka familiar.

"Jennie?..." Mereka terkejut.

Aku melihat orang yang kutabrak tadi. Aku gemetar... itu lalisa manoban!. Seseorang yang temanku bangga-banggakan sebelumnya. Dia terbaring diaspal dengan dahi yang berdarah dan sikunya juga terluka. Dia meringis memegang erat tangan kirinya. Aku mulai gugup

"A-arggh..." Dia mengerang lalu pingsan.

"What the fft... Ayo bawa dia kemobil!"

"B-bawa dia kemobilku saja" ucapku terbata

"Mobilnya paling dekat. Bawa saja lisa ke mobilnya kita perlu cepat!"

"Baik unnie" jawab yang satunya. Mereka mulai mengangkat tubuh lisa perlahan dibantu oleh murid yang lain kemobilku.

"Biar aku yang mengemudi. Seulgi kau bawa mobilmu lalu menyusul kami" jisoo memasuki mobilku tergesa-gesa dengan wendy dibelakang menemani lisa. Ya aku mulai ingat nama mereka.

"Apa yang kau tunggu?... Pesta? Kita harus cepat atau dia akan mati!!" Jisoo berteriak padaku. Aku mulai tersadar dan buru-buru kekursi belakang.

"Somi maaf... Kita perlu mengantarkan mereka kerumah sakit dulu ne? Aku akan menelepon ahjussi untuk mengantarmu pulang nanti" ucapku kepada sepupuku. Somi adalah anak dari kakak ibuku.

Emerging LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang