17

8 1 0
                                    

Lily mensuplai ku dengan alkohol yang bertubi-tubi, ia mengatakan malam ini dan malam ini saja, untuk harinya dan Ellie, ia berharap kita semua setara. Tidak ada Chilli ataupun Titans, hanya kumpulan anak SMA yang merayakan hari ulang tahun karena kita semua hanya berada di usia 16 sekali.

Saat Lily mengajukan idenya, ketiga Titans tidak memiliki masalah untuk itu, mereka bahkan mengangkat botol mereka sebagai persetujuan tanpa pikir panjang. Yang menjadi masalah adalah Olivia, dia tidak ingin menjadi setara, setidaknya tidak dengan ku dan Lily, dengan itu ia memberikan ultimatum pada Ellie, pilih dia atau kita. Jelas Ellie akan memilih saudaranya, dia sudah menunjukkan lebih dari sekali kalau ia akan selalu berada pada sisi Lily, dalam kasus ini, Lily dan aku satu paket, dan karena Ellie memilih Lily, aku ikutan terpilih, jadi sekarang Oliva berakhir pergi sebelum bahkan pesta di mulai. Oh well, pilihan dia sendiri.

Tidak Ellie ataupun Lily mengajak orang lain untuk bergabung dengan kami, jadi hanya ada kita bertujuh di rumah ini karena orang tua mereka memberikan kebebasan sebagai hadiah tambahan untuk kedua putrinya itu. Kita tidak menghitung staff katering dan staff rumah tangga mereka tentunya, tapi itu tidak masalah, karena kita memiliki lokasi kita sendiri dan mereka diperintahkan untuk tidak mengganggu kami, kecuali dinyatakan yang sebaliknya.

Sekarang kembali pada Lily yang mensuplai ku dengan alkohol. Aku berani bersumpah, aku tidak pernah semabuk ini dalam hidup ku, tapi itu kurang lebih menjadi salah ku sendiri. Seperti di pesta sebelumnya, Ellie memberikan kita masing-masing pil misteriusnya itu, dan ku rasa itulah yang membuat ku menjadi buruk dalam beer pong, aku terus-terusan kalah dan harus menegak isi gelas. Lalu diri ku yang tidak percaya telah dikalahkan, memilih untuk melakukan rematch, tapi sekali lagi aku kalah. Sejak Lily mengatakan ia akan menjaga ku dan aku bisa menginap ditempatnya malam ini juga besok kebetulan bukan hari sekolah, aku bisa saja minum sampai aku pingsan. Aku percaya pada Lily, hampir sepercaya diri ku dengan Nydia.

"Girls, sepertinya kau harus menghentikan alkoholnya!" ucap Cain mentertawakan ku saat aku tersandung kaki ku sendiri

"Oh, dia akan baik-baik saja," balas Lily melambaikan tangannya, "benar kan, Jaz?"

"Jelas sekali!" Balas ku setelah kembali berdiri, "tidak perlu mengkhawatirkan ku, Cain!"

"Mari main yang lain!" Saran Ellie, yang juga hampir semabuk diri ku, "spin the bottle?"

"Bagaimana kalau kita naikan tantangannya?" Balas Nate jahil, "truth or dare?"

"Mari lakukan!" Ucap Lily bersemangat

"Kalian sudah hampir tidak sadar," ucap Ace menimbrung

"Oh jangan kau menjadi party pooper, Ace!" Ucap Alice terkikik, "atau apakah kau takut?"

Ace mendengus, "never."

"Kalau begitu mari mulai!" Lily menepuk tangannya, "Ace berikan botol di sisi mu, kita akan memakai itu."

"Sebelum kita mulai, kita harus membuat peraturan!" Ucap Cain mengambil alih botol yang Ace akan ulurkan, "peraturan pertama, 2 truth, 1 dare. Setuju?" Kita mengangguk, "kedua, kau memiliki 2 kesempatan skip, tapi kau harus minum 1 teguk kalau kau menolak menjawab kejujuran, dan 3 teguk kalau menolak melakukan tantangan. Setuju?" Kita semua kembali mengangguk, "mari mulai!"

Ellie, sebagai yang berulang tahun dan kembaran yang lebih tua, mendapatkan giliran memutar botol pertama, dan botol itu mendarat pada Nate. Tidak mengejutkannya siapapun saat ia memilih tantangan. Sejak ini masih permulaan, Ellie memberikan sesuatu yang mudah, melepaskan atasannya dan tetap melepaskannya sampai akhir permainan.

Selanjutnya botol mendarat pada Ace, dan mengejutkannya, ia memilih kejujuran. Karena ini harinya, Nate mempersilakan Lily untuk mengajukan pertanyaannya

Life As Of All The What IfsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang