6.Peliharaan Rukmi

2.7K 351 22
                                    

Rukmi tidak pernah berpikir untuk menjadi baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rukmi tidak pernah berpikir untuk menjadi baik. Ia pendendam. Satu rasa sakit yang ia rasakan akan Rukmi balas dua kali lipat. Rukmi sadar, dengan sikapnya yang 'kotor' terjebak di tokoh antagonis sama sekali tidak mengherankan.

Namun di masa lalu, Rukmi tidak peduli berapa orang yang harus ia jadikan 'pijakan' untuk bisa bertahan hidup. Ia ingin hidup lebih dari apapun. Jiwa bertahan hidup yang ia miliki mengalahkan kesengsaraan yang Rukmi jalani.

Jika itu orang lain, mereka akan berpikir untuk bunuh diri dari pada hidup bak neraka sebagai Hanna. Tapi ketimbang mati Rukmi lebih memilih hidup menderita.

"Sialan." ntah sudah berapa kali gadis bermanik coklat madu itu mengumpat.

Berdiri di tengah lapangan menghadap bendera dengan cuaca seterik ini membuat Rukmi tidak bisa menahan kata-kata kasar keluar dari mulutnya. Ia di hukum. Terlambat 2 jam pelajaran berarti berdiri 2 jam pelajaran pula.

Rukmi kira menjadi anak pemilik sekolah membuatnya bisa terbebas dari hukuman begitu saja. Ternyata tidak. Seorang guru laki-laki botak malah dengan sangat berani menariknya ke tengah lapangan untuk di hukum. Lalu ... kenapa pula ia mau-maunya di hukum?!

Untuk Shaka sendiri, pemuda itu langsung meninggalkan Rukmi begitu saja setelah mengatakan 'cewek gila'.

Shaka Fazaira Bawika.

Cowok itu merupakan anak tunggal kaya raya Bawika. Untuk ukuran anak remaja kehadiran Shaka tidak bisa di pandang sebelah mata. Nyatanya keluarga Anggasta yang sudah di akui kekuasaannya pun tidak akan mampu menyinggung keluarga Bawika.

Namun bukan berarti keluarga Hanna dapat di jatuhkan dengan mudah. Hanna tidak akan bisa menjadi penjahat jika tidak ada sokongan kekayaan di belakang punggungnya.

Rukmi tidak berbohong ketika mengatakan bahwasannya karakter novel Love to survive tidak lebih dari pasien rumah sakit jiwa. Shaka sendiri tidak lebih waras dari Rangga.

Cowok itu---Shaka meskipun gila ia berbeda dari Rangga. Maksudnya berbeda dari segi kegilaan, Rukmi sebenarnya bingung bagaimana menjelaskan karakter Shaka.

Jujur saja Rukmi mengakui bahwa perawakkan Shaka itu sempurna. Impossible. Maksud Rukmi, perawakkan tokoh di sini betul-betul tidak masuk akal. Di luar nalar manusia.

Kalau Rangga dan Bastian memiliki wajah bak dewa yunani maka Shaka berada di atas mereka. Mungkin saja jika Shaka itu nyata, Cowok itu akan di 'Tuhan' kan saking sempurnanya.

Jadi meskipun sikapnya buruk tidak mengherankan jika Hanna begitu menggilai pemuda itu.

"Kamu boleh pergi."
Setelah mengatakan itu, guru botak yang dari tadi menjadi sasaran sumpah serapah Rukmi langsung meninggalkannya sendirian.

Rukmi mendengus sebal. Menendang udara meluapkan amarah. Lagipula Apa gunanya punya orang tua pemilik sekolah jika ujung-ujungnya tetap di hukum. Tidak berguna. Kekuatan orang dalam tampaknya tidak terlalu berpengaruh disini.

LOVE TO SURVIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang