Dare dua puluh dua

199 18 0
                                    

Hai, ada yang baca 'DaisyGema' juga gak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, ada yang baca 'DaisyGema' juga gak?

Bisa di baca di sini  (☞゚∀゚)☞Sayxholiday_

°°°

Pagi hari seperti biasa bagi Zehra hadir dengan wajah fresh bibir pink serta polesan bedak tipis, berbanding terbalik jika sudah pulang sekolah sudah di pastikan wajahnya telah berminyak dan kusam. Dia memasuki gerbang sangat santai saat itu juga dia mencopot ranselnya terasa ada yang dia tertinggal. Teringat buku pelajaran harus dia bawa hari ini, matilah jikalau itu terjadi terlebih guru sejarah bisa dia kena omel nanti bukan tanpa sebab hari ini dia harus presentasi di depan kelas belum lagi seluruh materi tercatat di sana.

"Hey, Jagi-ya!" Kata seorang lelaki pemilik lesung pipi itu sedikit menunduk sama-sama menatap ransel wanita di hadapannya yang sedang sibuk mencari sebuah buku catatan. Zehra menghentikan aktivitas mencari buku  dalam ranselnya mendengar kata tak asing di telinga.

"Lo ngomong apa?" Zehra menatap balik wajah Arlon. Lelaki itu berdiri tegak wajahnya berubah bingung.

"Hah?" Tanyanya ulang.

"Maksud lo, jagi-ya itu kan ... s-sayang?" Zehra kembali memalingkan pandangannya mengecek buku sejarah dari ranselnya masih dalam posisi berdiri, berbicara amat hati-hati bahkan pipinya sedikit memerah.

"Gue juga sayang Lo!"  Balas Arlon tiba-tiba sembari terkekeh. Zehra hanya mendongak sekejap lalu merapihkan ranselnya lagi mengaitkan pada bahu.

"Gak jelas." Cicit Zehra seperti bisa menundukkan wajah melangkah cepat pergi dari hadapan pengganggu hidupnya itu. Arlon tersenyum sembari berlari kecil menyusul langkah gadis itu yang kian menjauh.

"Zer. Jangan lupa, nama kotak di hape gue?" Susul Arlon menyamai langkahnya hanya menatap gadis yang dia ganggu itu. Arlon menyodorkan ponsel di hadapan Zehra bermaksud menyuruh gadis dengan rambut di ikat itu menuliskan nama kontak di ponselnya karena kemarin untuk pertama kali dapat balasan langsung darinya. Zehra menghentikan langkahnya tepat di koridor merebut ponsel lelaki itu bukan menuliskan nama tetapi, kontak itu telah terhapus.

"Lo hapus zer. Elah, tega ya lo!" Protes Arlon menatap layar ponselnya. Namun dia kembali menunjukan nomor Zehra dari ponselnya sudah tau Arlon sangat pintar biarpun di blokir nomor teleponnya tetapi Arlon bisa saja muncul dengan nomor barunya. Menyebalkan memang!

"Gak perlu di save, ih!" Kesal Zehra menatap jengah lelaki di hadapannya itu. Zehra memalingkan pandangannya kembali pergi lebih dahulu dari pria itu, susah di pastikan dia sangat kesal setengah mati.

"Masih banyak cadangan nomor gue. Makanan semalem gimana?" Arlon kembali menyusul Zehra menyamai langkah gadis itu. Sampai orang-orang berbisik membicarakan tingkah kurang kerjaan most wanted itu bahkan ini kali pertama ada gadis yang membuat seorang Arlon bertingkah gila.

ZERLON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang