69. Sisi Lemah

14 10 0
                                    

         Anggi dan Gino menghentikan motornya di depan gerbang sekolah, ia melihat pintu gerbang yang sudah terkunci hari mulai gelap keduanya bergantian berteriak memanggil Pak Satpam untuk membukakan pintu gerbang

"Paaaakk!!! Buka pintunya!!!!" Seru Gino menggedor gerbang dengan keras

"Kemana tuh satpam?" Tanya Anggi dengan heran ia hampir menyerah berteriak

"Tau nih, lagian kenapa sih Rizal bisa kekunci di perpus heran!" Seru Gino mondar-mandir di tempatnya tak lama seorang satpam datang menghampiri

"Ada apa toh  kesini? Udah malem ini" seru satpam membukakan pintu gerbang untuk keduanya masuk

"Temen kita kekunci di perpus Pak"

"Hooh Pak, bapak gak tau apa disana masih ada orang? Lain kali di cek dulu dong"

"Mana saya tau, tadi saya gak denger ada orang" kata Pak satpam dan mencari kunci perpustakaan

"Masih ada orang Pak, ada motornya nya kok di parkiran"

"Saya kira itu milik guru yang belum pulang"

"Yaudah Pak mana kuncinya?"

"Sebentar saya cari"

Gino dan Anggi sabar menunggu selagi Pak Satpam mencari kuncinya

"Aduh, saya harus ketoilet nih, kalian cari kuncinya ya. Nama kuncinya Hunters II Saya harus pergi sekarang!" Seru Pak Satpam dan segera memberikan kunci-kunci itu pada Gino lalu berjalan cepat menuju toilet

"Lah Pak?! Yang mana?" Tanya Gino namun Pak Satpam sudah terlalu jauh

"Gimana nih?" Tanya Anggi melihat kunci-kunci yang melingkar itu ia sangat bingung karena banyak sekali kuncinya

"Ah, Rizal sialan"

****

        "Rizal gimana dong, udah malem nih?" Fani kembali merengek dengan cemas ia hampir menumpahkan air matanya

"Udah diem aja, nanti temen gue dateng" seru Rizal untuk kesekian kalinya

"Dari tadi lo bilang gitu tapi gak dateng-dateng!"

"Ya sabar dong!"

"Ah lama! Adek gue sendirian di rumah!"

Rizal tak menjawab ia malas meladeni gadis cerewet itu ia memilih diam dan bersandar di dinding, Fani mengoceh tidak jelas ia membiarkannya saja sampai gadis itu tampak bosan dan mengikutinya duduk di lantai dan bersandar di dinding

"Kenapa sih gue bisa kek gini? Sama lo lagi" seru Fani menghembuskan nafas panjang. Rizal menoleh sekilas dan tidak berkomentar apapun

"Jangan pikir cuman lo yang apes, karena gue juga apes"

"Temen lo beneran ngebantu gak sih?"

"Gue harus pulang sekarang"

"Lo gak bisa ngomong atau gimana?"

"Lo mendadak jadi bisu karena kekunci sama gue?"

Rizal memutar bola matanya dan menoleh pada Fani yang sejak tadi berkoar yang membuat kepala nya pusing

"Tunggu aja ribet, kenapa lo gak nelfon pacar lo supaya dateng?" Tanya Rizal dengan kesal

"Hp gue ketinggalan di kelas, lo gak liat gue gak bawa tas? Dan gue gak punya pacar!" Jawab Fani dengan tegas

"Bodo amat"

"Lo kok gitu sih?"

"Berisik"

"Lo emang sensian ya? Atau lo lagi PMS?" Fani menatap Rizal dengan menyipitkan kedua matanya membuat Rizal mendengus

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang