MATURE CONTENT
Bukan Jinae namanya jika tak datang dengan cara mengendap-endap ke rumah Kai secara diam-diam di akhir pekan seperti ini.
Kai itu adalah orang yang selalu akan tinggal di rumah dalam seharian penuh ketika pria itu libur di akhir pekan jadi tidak akan jadi masalah jika Jinae datang tanpa memberitahu pria Kim itu dan bermaksud memberinya kejutan.
Membuka ruang kamar Kai yang tak terkunci menjadikan Jinae pun mengulas senyum mengembang lalu masuk perlahan ke kamar pria itu tak lupa dengan menutupnya lagi teramat pelan tanpa menimbulkan suara.
Kosong.
Jinae tak menemukan Kai di manapun sekarang. Kepanikannya mulai meningkat hampir menelpon kawannya itu sebelum telinganya samar-samar mendengar gemericik air dari arah kamar mandi di sudut kamar tersebut yang mana jelas membuat Jinae menyadari bahwa Kai memang tak pergi kemanapun.
Berjalan menuju balkon dan menikmati pemandangan kota di pagi hari adalah hal yang selalu Jinae sukai ketika dirinya datang kesini setiap kali merasa lelah.
"Jinae? Sedang apa kau di sini?" Tanya Kai setelah matanya menangkap sosok wanita Oh itu yang berada di dalam kamarnya terutama di balkon miliknya.
"Menemuimu." Jawabnya lalu berjalan mendekat tepat di hadapan Kai sambil mengendus mencium wangi sabun pria itu yang teramat wangi.
"Arra. Maksudku kenapa kau datang menemuiku tanpa menghubungiku dulu?---ini akhir pekan dan juga hari liburku jika kau lupa." Ucap Kai memberitahu mengingatkan gadis itu.
Jinae memutar bola matanya jengah ia sudah cukup menghafal akan apa yang akan pria itu lakukan di akhir pekn seperti ini.
"Apa kau tidak bosan berada di rumah? Bahkan cuaca di luar saja sedang cerah."
"Lalu? Kau pikir aku peduli dengan keadaan cuaca?" Jawab Kai dengan berniat pergi menuju almari pakaiannya sebelum cekalan tangan Jinae sudah lebih dulu menahannya.
Berdiri semakin dekat dan meraba dada bidang pria Kim itu sensual. Tidak bermaksud menggodanya tapi Jinae emang selalu menyukai tubuh telanjang Kai setiap kali pria itu hanya bertelang dada seperti ini sehabis mandi.
Sedangkan Kai, pria itu mungkin memang bukan pertama kalinya mendapat perlakuan semacam ini dari gadis itu tapi tetap saja ia tak memungkiri bahwa setiap kali Jinae berbuat lebih pada tubuhnya maka tubuhnya pun cepat memberi rangsangan. Hey, Kai pria yang normal!
Menahan tangan Jinae yang berada di atas dadanya lalu mencoba mengatur nafasnya untuk tetap terdengar normal meski sulit.
"Katakan. Kenapa kau tiba-tiba datang kemari?--kau mau aku menemanimu berbelanja?"
Gadis Oh itu tersenyum menampilkan deretan giginya kemudian menatap Kai dengan berbinar-binar.
"Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu."
"...tapi sebelum itu aku ingin bercinta denganmu pagi ini. Karena aku sudah tidak tahan." Bisiknya tepat di telinga Kai.
"Kau sungguh selalu membuatku bekerja 2 kali." Ucap Kai ditengah helaan nafasnya yang memberat lantaran mengingat dirinya baru saja menyelesaikan ritual mandinya beberapa menit yang lalu dan sekarang ia justru akan bersiap untuk berkeringat.
××××
Tepat setelah tirai jendela miliknya tertutup rapat lagi, Kai pun segera menuntut Jinae menuju arah ranjangnya tanpa memutus ciuman panas keduanya yang mana terlihat teramat menggebu juga tergesa-gesa.