Saat ini Azka, Jey dan Reno sedang berada di kantin. Sebenarnya jam istirahat kurang 15 menit lagi, tapi mereka sudah berada di kantin karena kelas mereka jamkos.
Mereka tampak menikmati hidangan yang mereka pesan. Di selingi dengan pertengkaran Reno dan Jey.
"ngakak banget sih, kalo inget komuk lo semalem" ujar Reno dengan tertawa.
"Sialan! Ga mau tau, pulang sekolah lo harus temenin gue ke toko bunga" ucap Jey menahan kesal.
"Mau ngelamar Maci?"
"Najis! Gue mau mandi kembang"
Reno yang mendengar itu tak sanggup menahan ketawanya, bahkan Azka ikut tertawa kecil.
Moci adalah singkatan dari Mamat banci.Moci sering mangkal di perempat dekat rumah Reno dan sangat suka dengan Jey.
Kemarin saat Jey menuju ke rumah Reno, ia tak sengaja bertemu dengan Moci. Dan bukan cuma itu, Moci mencium tangan Jey ketika Jey menghentikan motornya karena lampu merah.
"Bodoamat, gue kesel sama lo pada" ucap Jey dengan tangan yang di silang dan bibir yang di maju-majukan.
"Ga usah begitu, lo tambah jelek" ujar Reno.
"Eh, ada neng gelis noh" tunjuk Reno pada seseorang yang baru saja masuk kantin.
"NENG DIRA, SINI!" teriakan Jey itu membuat isi kantin melihat ke arahnya.
"Ga usah teriak" ucap Azka datar.
"Hehe, ya maap"
"Kenapa Jey?" Tanya Adira yang sudah berada di meja mereka.
"Duduk sini aja, neng" balas Jey.
Adira menatap Ririn meminta persetujuan, Ririn pun menggangguk tak masalah.
Posisi Adira sekarang duduk di tengah Jey dan Reno, serta berhadapan dengan Azka. Sedangkan Ririn duduk di sebelah Jey.
"Gue mau beli air nih, lo bedua mau pesen apa lo? Biar sekalian gue pesenin" ujar Reno.
"Eh, ga usah. Biar gue aja" ucap Ririn tak enak.
"Gapapa elah, kek sama siapa aja"
"Yauda, mie ayam sama es teh aja" ucap Ririn.
"Kalo lo, apa Dir?
"gue samain aja"
"Oke" ucap Reno kemudian pergi menuju stan makanan.
"Dir, kemaren gue liat lo di depan rumah Zidan deh. Apa gue salah liat? " Ucap Jey memecah keheningan.
"Iya, kemaren gue kesana" ucap dira membenarkan.
"Ngapain lo ke rumah Zidan?" Sahut Ririn penasaran.
"Balikin gitar"
Azka merasa asing dengan nama itu "Siapa Zidan?" tanyanya.
"Doi nya Dira!" bukan, bukan Adira yang menjawab tapi Ririn.
Mendengar itu Azka menatap tajam Adira dengan tangan yang mengepal. Ririn yang melihat itu tersenyum miring.
"Bener?" tanya Azka dengan suara rendahnya.
"Makanan datang" Kedatangan Reno menyelamatkan Adira.
"Makasih ya Reno" ujar Adira dan Ririn bersamaan.
"Sama-sama cantikku" Reno mengedipkan satu matanya.
"Lo kenapa dah? Muka lo merah kaya lagi nahan berak" tanya Reno kepada Azka.
"Bacot!" Sinis Azka lalu beranjak dari sana.
"Bocah ngapa ya?" heran Reno, pertanyaan ga salah kan?
Adira menatap kepergian Azka dengan heran. "Azka marah?" batin Adira.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKARA
Teen Fiction"Lo sama gue itu udah terikat, ga akan gue biarin satu orang pun ngambil lo dari gue. Karna lo milik gue!" Azkanio Mahawira, pemuda tampan yang berstatus tunangan dari Adira Rachita. mereka bertunangan karna dijodohkan. Azka itu dingin Adira juga k...