Chap 17

2.1K 272 39
                                    

Jaemin telah kembali ke ruangan itu. Ia menutup pintu ruangan latihannya dan Jisung agar tidak ada yang melihat latihan mereka. Langkah Jaemin terhenti saat melihat lelaki manis yang terjebak di dalam tubuh perempuan itu tengah tertidur dengan buku yang diberikan Jaemin tadi sebagai bantalnya.

Jaemin melangkah mendekat, menyingkirkan rambut panjang Jisung yang menutupi wajahnya. Tersenyum tipis, Jaemin mengusap lembut pipi mochi Jisung. Andaikan saja jika ia tidak ingat tujuannya menjadi pembimbing Jisung sudah ia perkosa Jisung sekarang.

Jaemin itu lemah dengan yang imut dan manis. Ditambah manik hamster Jisung yang selalu menatap Jaemin dengan tatapan polos nya, seolah memanggil Jaemin untuk menyiksanya di ranjang. Walaupun terkadang mengesalkan tetapi Jaemin tetap sayang. Namun untuk sekarang ia harus mengesampingkan perasaannya itu demi tugas yang diberikan goddess Seohyun untuk nya.

Jaemin menepuk pipi Jisung untuk membangunnya, namun itu tidak berhasil. Jaemin mencubit gemas pipi mochi Jisung namun bukannya Jisung terbangun malah birahi Jaemin yang meningkat karena erangan pelan yang keluar dari celah bibir Jisung sebab tidur nya terganggu. Jaemin menjilat bibir bawahnya, ia mengedarkan pandangan melihat kesekitarnya mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk membangunkan bayi besar nya yang sedang tertidur itu.

Bibir Jaemin menyungging seringai tipis saat melihat satu barang yang berada cukup jauh darinya itu. Barang itu akan ia gunakan untuk membangunkan Jisung dari tidur lelapnya.

"Accio"

Barang yang ada di meja yang cukup jauh itu kini berada ditangan Jaemin. Ia tidak perlu repot-repot untuk mengambil barang itu. Cukup dengan mengucapkan mantra dan setelah itu selesai.

"Astaga hujan"

Jisung terbangun saat merasakan guyuran air di wajahnya. Netra nya yang masih mengantuk itu menatap kesal si pelaku yang menumpahkan air diwajahnya dengan ekspresi datarnya, seolah tidak merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya barusan.

"Aku meminta mu untuk menghapal mantra bukannya tidur. Perlombaan tinggal sebentar lagi dan kau masih bisa menikmati alam mimpi mu, apa kau ingin selamanya terjebak sebagai perempuan dengan tubuh kurus mu itu?"

"Walaupun dada dan bokong ku tidak berisi tetapi lubang ku masih bisa menjepit penis mu itu sampai kau menggila" Jisung berucap datar.

Jaemin tentu saja terkejut dengan jawaban frontal Jisung namun berhasil tertutupi oleh ekspresi datarnya. Ekspresi polosnya yang sering ia tunjukkan seketika menghilang di mata Jaemin.

"Wah Jisung, kau bangun tidur sangat tidak sopan sekali ya? Aku ini kakak tingkat mu dan pembimbing mu, panggil aku kakak. Dan ucapan mu itu sangat tidak pantas di ucapkan pada orang yang lebih tua darimu, anak manis"

Jisung menyeringai kecil, ia menyugar rambut panjangnya ke belakang, beranjak dari duduknya ia melangkah mendekati Jaemin yang menatap dingin Jisung. Jisung mengalungkan kedua tangannya di leher Jaemin, membuat jarak keduanya sangat lah dekat.

Jaemin tersadar saat manik Jisung yang berwarna hitam kecokelatan kini berubah warna menjadi biru laut. Itu artinya Jaemin sudah berhasil membangkitkan 3 kepribadian dalam diri Jisung dan itu sesuai dengan warna matanya. Saat Jisung bersikap biasa, dimana karakter nya polos dan sensitif itu warna matanya akan tetap berwarna hitam kecoklatan, saat Jisung marah warna matanya akan berubah warna menjadi hijau terang, dan warna biru laut untuk karakter nya yang berani, nakal, dan binal. Entah berapa banyak lagi kepribadian Jisung yang harus dibangkitkan Jaemin sampai Jisung benar-benar tahu siapa dirinya dan kekuatan menyeramkan yang tersembunyi didalam dirinya.

"Kau tahu, aku tidak suka seseorang yang banyak bicara seperti mu tetapi karena kau tampan bagaimana jika kita bermain seperti permainan ranjang misalnya" Jisung tersenyum menggoda, berbisik sensual di depan bibir Jaemin lalu memberikan kecupan lembut dipipi Jaemin.

"Kalau begitu mari lakukan, aku juga bukan orang yang banyak bicara tetapi lebih banyak bertindak" Jaemin menyeringai tipis sebelum akhirnya menyudutkan Jisung di dinding dan meraup bibir ceri Jisung dan melumatnya lembut.

Jisung terkejut namun sesaat ia tersenyum disela ciuman mereka, dan perlahan membalas ciuman Jaemin dengan mata terpejam. Saling melumat dan menyesap bibir satu sama lain. Ciuman mereka semakin panas saat Jaemin dengan sengaja meremas bokong Jisung.

"Nghhhh..."

Jaemin memutuskan tautan bibir mereka saat dirasanya ciuman Jisung melemah, membuat benang saliva panjang itu terputus dan jatuh ke dagu Jisung. Jisung pingsan dan beruntung Jaemin segera menyambut nya.

Tidak lama kemudian Jisung tersadar dan memegang dahinya, kepalanya terasa sangat pusing seperti dihantam sesuatu yang berat.

"Kak Jaemin, kenapa---"

"Kau pingsan setelah kepribadian mu yang lain muncul"

"Kepribadian yang bagaimana?" Jisung bingung.

"Kepribadian yang nakal dan perayu, bahkan kau menggodaku tadi"

Jisung setengah tidak percaya dengan apa yang Jaemin ucapkan, ia tidak ingat hal apapun yang terjadi sebelumnya. Jadi, ia tidak bisa memutuskan apa yang Jaemin ucapkan itu benar atau hanya kebohongan semata.

"Ayo latihan" Jaemin berdiri dan melangkah sedikit menjauh dari Jisung.

Jisung mencoba bangkit. Sesaat ia tersadar saat bibir nya terasa lembab dan basah. Tangan nya terangkat untuk menyentuh bibirnya. Maniknya membelalak saat melihat ada saliva di dagunya. Apa salivanya itu keluar saat ia pingsan tadi? Kalau iya, malu lah Jisung.

"Kak Jaem...."

"Apa?"

"Hehe, tidak apa-apa"

Jisung tersenyum canggung saat Jaemin menoleh dan menatapnya dingin. Jaemin menatap lama Jisung sebelum kembali melanjutkan minumnya. Tanpa Jisung tahu, Jaemin tersenyum saat teringat ciumannya barusan dengan Jisung.

Jaemin sudah menemukan beberapa hal tentang Jisung, yaitu tiga kepribadian yang ada didalam diri Jisung telah bangkit dan setiap kepribadian itu berbeda-beda cara mengatasi nya. Saat Jisung marah dan maniknya berwarna hijau terang maka Jaemin dapat mengatasi nya dengan melawan Jisung sampai Jaemin terluka oleh Jisung dan setelah itu Jisung akan kembali ke dirinya yang biasa, dan saat karakter binal Jisung muncul yang ditandai dengan maniknya berubah warna menjadi biru laut maka Jaemin dapat mengatasi nya dengan mencium bibir Jisung. Entah ada berapa banyak kepribadian yang harus Jaemin bangkitkan di dalam diri Jisung. Tetapi yang  pasti setiap kepribadian Jisung nantinya akan sangat merepotkan Jaemin.

"Mark benar, ini akan sangat menantang untuk ku. Tetapi tidak masalah setidaknya aku akan mendapatkan bayaran yang sepadan untuk itu, jika semua kekuatan Jisung sudah dibangkitkan selanjutnya hanya tinggal memikirkan cara mendominasi nya" gumam Jaemin pelan lalu tersenyum tipis kemudian.













TBC...................................................

Lain kali akan Ria usahakan buat chap yang panjang jika kalian mau, jika ada yang ingin di request untuk up selanjutnya silahkan ➡️

See you next chap 👋

Salam hangat dari Semenya Jisung

- Ria

Historia De Amor 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang