EX

1.6K 260 25
                                    

Mantan. Satu kata yang selalu berhasil membuat mood Xiao Zhan memburuk. Zhan tidak pernah memiliki mantan. Tapi mantan dari kekasihnya, Wang Yibo.

Kata Ziyi salah satu sahabatnya, "Zhan, kau hanya sedang cemburu. Kau pasti tahu kan cemburu adalah bagian dari rasa sayang dan takut kehilangan?"

Zhan tidak mau mengakuinya. Yang ia tahu, ia kesal setiap memikirkan mantan Yibo.

Kenapa Yibo harus memiliki mantan? Kenapa ia harus menjadi yang ke dua? Kenapa tidak dia menjadi yang pertama? Dan yang terpenting, kenapa mantan Yibo sesempurna itu.

Ya, mantan Yibo terlalu sempurna di mata seorang Xiao Zhan. Gadis itu sangat cantik dengan tubuh ramping dan mata bulat berkulit putih. Sosok boneka hidup yang membuat Zhan justru berdecak kesal. Selain kesempurnaan penampilan, gadis yang disebut sebagai siswi tercantik itu selalu menempati posisi pertama di segala bidang.

Seolah kesempurnaannya belum cukup, mantan Yibo terlahir dari keluarga yang tidur beralaskan emas. Sebenarnya ini hanya bayangan Zhan saja karena tidak bisa mendeskripsikan kekayaan keluarga gadis itu. Berulang kali ia berpikir kalau mereka menikah, Yibo tidak perlu bekerja karena harta kekayaan gadis itu tidak akan habis tujuh turunan.

Bagaimana Zhan tahu? Karena dulu mereka adalah teman sekelas. Zhan menjadi saksi dua sejoli itu memadu kasih.

Hanya memikirkannya saja membuat Zhan pundung di ujung kamar. Menekuk wajahnya sembari melihat ke layar ponselnya yang menampilkan fotonya dan Yibo.

"Kalau gadis itu kembali dan Yibo berpaling bagaimana?" Zhan semakin sedih. Karena dibandingkan dari segi manapun, Zhan tahu tidak akan pernah sebanding. Zhan tidak akan terkejut kalau mantan Yibo kembali dan kekasihnya berpaling tanpa pernah melihat ke arahnya lagi. Karena mantan Yibo memang sesempurna itu.

Zhan ingat, kisah Yibo berakhir karena gadis itu memutuskan pindah dan kuliah di luar negeri. Kalau gadis itu kembali, Zhan hanya bisa patah hati dan gigit jari.

Dari dalam kamar, Zhan mendengar suara pintu terbuka. Ia berdiri dan mengintip dari pintu. Yibo baru saja pulang kerja. Meletakkan tas di meja dan melonggarkan dasinya. Yibo duduk sembari membuka jam tangan hitam pemberiannya.

Zhan mendekat. Langsung duduk ke pangkuan pemuda tampan itu dan memeluknya.

"Zhan, biarkan aku mandi dulu."

Zhan mengabaikannya. Menyamankan dagunya di pundak Yibo sembari memejamkan mata. Yibo menghela nafas. Membenarkan letak duduknya dan membiarkan kekasih manisnya duduk di atas pangkuannya.

"Sudah?" tanya Yibo saat Zhan berdiri dari duduknya.

"Hem." Zhan mengangguk. Kembali ke kamar yang membuat Yibo kebingungan melihat tingkahnya.

"Apa lagi kali ini?" batinnya. Namun Yibo memutuskan  ke kamar mandi karena terasa gerah bekerja seharian.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Yibo mendekati Zhan yang berbaring di ranjang.

"Tidak mau memelukku lagi? Aku sudah mandi." Yibo menawarkan diri. Namun yang ia dapat justru tatapan tajam.

"Ya Tuhan ...." Yibo menggelengkan kepala melihatnya.

"Jaga jarak! Jangan sentuh!" ucap Zhan ketus saat Yibo coba melingkarkan tangannya ke pinggang kekasihnya.

"Jadi tidak boleh?"

"Iya." Pemuda manis itu masih menjawab dengan ketus. Berbalik dan memunggungi Yibo.

"Iya? Iya boleh? atau iya tidak boleh?" Yibo bingung dengan jawaban kekasihnya.

"Apalagi kesalahanku kali ini?" batin Yibo. Karena kelelahan, tanpa sadar Yibo langsung terlelap.

Merasa tidak ada pergerakan dan suara, Zhan menolehkan kepalanya ke belakang. Yang ia dapati wajah lelap dan damai di wajah tampan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EX (Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang