10|Terlalu cepat jatuh

240 44 6
                                    

"Selesai"gumam Rose setelah selesai menyeduh secangkir kopi untuk Jimin.Ia meletakkan cangkir kopi tersebut ke atas nampan dan langsung membawanya ke kamar Jimin.Ia harus bergegas jika ingin rasa penasarannya tuntas.Jimin bilang ingin membicarakan sesuatu dengannya,dan dia harus memastikan bahwa yang akan Jimin katakan bukan soal menghentikannya dari pekerjaan.

Ia mengetuk pintu kamar Jimin berulang kali,namun tidak ada sahutan untuk menyuruhnya masuk.Gadis itu mendengus pelan.Ia kembali mengetuk pintu kamar tersebut menggunakan ujung nampan.

Pintu kamar terbuka,namun hal di luar dugaannya terjadi.Jimin langsung menarik tangannya masuk ke dalam saat membuka pintu,tanpa melihat apa yang gadis itu bawa di tangannya.

Pergerakan tiba-tiba Jimin membuat keseimbangan tangannya goyah.Ia berhasil menyelamatkan cangkir kaca itu,namun isinya malah tumpah ke pakaiannya,tepat di bagian dada.

Jimin yang melihat itu reflek menyentuh pakaian Rose yang basah karena kopi,berniat membantu gadis itu mengurangi rasa panas.Namun perlakuannya itu membuat keadaan hening seketika,mereka mencoba mencerna posisi mereka saat ini.

Rose menjerit histeris sambil menepis tangan Jimin yang berada di area pribadinya tadi.Ia menyilangkan tangan di depan dadanya,sambil melirik sinis ke arah Jimin.Ia bahkan melupakan status mereka sebagai bos dan asisten.

"T-tuan,kau melakukan pelecehan!Kau tidak boleh menyentuhku sembarangan!"seru Rose melangkah mundur untuk menjauh dari Jimin.

Pria itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.Dia merutuki dirinya yang seenaknya menyentuh bagian pribadi gadis itu sembarangan.Mau bagaimana lagi?dia reflek.

"Astaga,Roseanne.Aku benar-benar tidak sengaja"ucap Jimin.Ia berjalan mendekati gadis itu,dan mencoba meraih pergelangan tangannya.

Rose menepis tangan Jimin yang ingin menyentuhnya.Matanya masih menatap Jimin dengan tatapan waspada.

"Aku minta maaf,okay?"

"Pergi ke kamar mandi.Bersihkan dirimu.Aku akan meminjamkanmu kemejaku"sambung pria itu.

Rose menjauh dari Jimin,ia bergerak menuju kamar mandi dengan masih menyilangkan tangan di depan dada.

"Kalau kau perlu bantuan,kau bisa memanggilku"ujar Jimin bercanda,mencoba menggoda si gadis yang memberi lirikan sinis padanya.Rose masuk ke kamar mandi dan buru-buru menutup pintu, berjaga-jaga jika Jimin benar-benar masuk dan mencoba membantunya.

"Dasar pria mesum"

. . .

Rose keluar dari kamar mandi usai membersihkan pakaiannya dan menggantinya dengan kemeja milik Jimin.Ia mendapati pria itu tengah berbaring terlentang di kasur sambil memainkan ponselnya.

Ekor mata pria itu menangkap kehadiran Rose yang berada tak jauh dari sana.Ia menoleh,lalu bangkit dari pembaringannya.

"Sudah selesai?kalau begitu kemarilah"ujar Jimin sambil menepuk kasur, menyuruh gadis itu duduk di sampingnya.

Bukannya mengikuti instruksi,Rose malah kembali mengingat kejadian kurang senonoh beberapa waktu lalu.Sehingga perintah pria itu untuk menyuruhnya duduk di kasur bersamanya membuat pikiran gadis itu menjadi kotor.

"A-aku akan duduk di sini saja"ucapnya lalu duduk di kursi di samping kasur Jimin.

"Soal tadi aku minta maaf.Aku benar-benar tidak sengaja"ujar Jimin kembali meminta maaf.Tindakannya tadi pasti membuat gadis di depannya ini mencapnya sebagai pria mesum.

"Tadi aku berjaga-jaga jika ibu atau ayah melihat kau memasuki kamarku.Bisa-bisa mereka menggodaku melakukan hal tidak-tidak denganmu.Makanya aku langsung menarik mu tadi"jelas Jimin, meluruskan masalah kecil mereka.

HEART SHIP [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang