Akhirnya sampailah jam pulang sekolah, mereka yang sudah sedari tadi menunggu bel pulang langsung saja lari keluar kelas setelah guru mengucapkan salam. Tapi masih ada juga yang santai duduk di kelas, tak terkecuali dengan Jeno dan kawan-kawan.
Mereka semua pergi menuju ke parkiran, tapi tidak dengan Jeno dan Jaemin. Mereka berjalan ke arah gerbang sebelah sekolah, hal itu membuat sahabat mereka menjadi curiga.
"Jen, mau kemana?" Tanya Guanlin bingung dengan Jeno.
"Ambil mobil!" Jawab Jeno singkat.
"Lah parkiran kan bukan ke arah situ..." heran Mark, karena Jeno tidak berjalan ke parkiran sekolah melainkan ke arah gerbang samping.
"Lo juga Na, ngapain ngikutin Jeno?" Tanya Renjun yang juga bingung.
"Ambil mobil" jawab Jaemin sama dengan jawaban Jeno tadi. Biasa ngikutin imam, asek-asek joss.
"Jadi kalian berdua datang bareng karena terlambat, gitu?" Tebak Haechan.
"Hm" jawab Jeno dan Jaemin bersamaan, yaa memang mereka selalu kompak dalam beberapa hal.
"Dasar, eh kalian itu cocok tau. Telat aja janjian haha" goda Guanlin.
"Mana ada!" Ketus Jaemin, sedangkan Jeno hanya diam saja dan terus melanjutkan langkahnya.
"Na, kita nebeng ya sekalian mau ke rumah lo, boleh?" Tanya Haechan kepada Jaemin.
"Iya Na, mobil gue juga lagi di bengkel, hehe.." cengir Renjun.
"Yaudah ayok..."
Kemudian mereka berempat menuju gerbang samping sekolah, kalau jam pulang sekolah sudah tiba maka gerbang itu akan di buka. Jadi Jaemin tidak perlu repot-repot untuk memanjat.
"Akhirnya gerbang nya di buka juga!" Seru Jaemin.
"Lah tadi emang gerbangnya di tutup ya?" Tanya Haechan yang heran dengan perkataan Jaemin.
"Iya, mana harus manjat lagi tadi" balas Jaemin.
"Whatt!! Jadi tadi lo manjat gerbang gitu supaya bisa masuk?" Tanya Renjun memastikan omongan Jaemin.
"Iya.."
"Untung lo ngga jatuh, bahaya tau ngga" ucap Haechan yang khawatir.
"Habis gimana dong, gerbang depan juga udah di tutup.." jawab Jaemin.
"Kan nanti ada osis yang bukain" ucap Haechan.
"Males, masa pagi-pagi udah di hukum sih..."
"Yaudalah, terserah..." ucap Renjun.
"Kak osis cogan juga, gue mah mau mau aja dihukum sama dia haha" ujar Haechan tertawa.
"Iya lo mau tapi dia nya gak mau, wkwkwk" ejek Renjun sambil menyikut lengan Haechan.
"Osis cogan siapa?" Tanya Jaemin penasaran.
"Itu sih kak Hyunjin. Dia baik, ganteng, pinter lagi. Idaman banget dah..." jawab Haechan yang sangat antusias menceritakan soal Hyunjin.
"Siapa tadi namanya?" Tanya Jaemin lagi.
"Kok lo jadi budek sih Na. Namanya Hyunjin, H Y U N J I N!!" Dengan kesal Renjun mengeja nama Hyunjin dengan penuh penekanan agar Jaemin memahaminya.
"Kok kaya kakak kelas kemarin ya namanya?" Ucap Jaemin sambil berfikir.
"Lo kenal sama kak Hyunjin?" Tanya Haechan penasaran.
"Baru kenal sih, kemarin di traktir di kantin pas jam pulang sekolah.." cerita singkat Jaemin.
"Wowowoo kita kalah cepet, chan" ucap Renjun.