Enjoy it~
Jangan lupa vote nya lah say👉🏻👈🏻Frada berlarian di tengah tengah lorong yang mulai sepi, sayup sayup mendengar beberapa kelas yang sudah memasuki pembelajaran.
Satu minggu berlalu tetapi paginya masih sama berantakan. Entah kenapa juga Vie sangat rewel pagi tadi, tidak seperti biasanya yang memilih untuk bersiap dengan kakaknya.
"What time is it?" Ketus sang dosen ketika eksistensinya muncul di ambang pintu. "Sorry sir" lirih frada menunduk, "why are you getting like this? Since yesterday"
Frada terdiam, sepertinya melihat ujung sepatu lebih baik daripada wajah mr. Rovert yang sangat mengerikan itu.
Semuanya terdiam karena tidak ingin membuat suasana hati dosennya semakin buruk. "Shit there!" Ketus mr. Rovert mengarahkan tongkat berbahan kayu plastik nya ke arah bangku terdepan.
Tak banyak bicara, frada langsung duduk dan menetralkan detak jantungnya. "Kacau!" Gumamnya kesal entah kepada siapa.
"Untung saja lo anak kesayangannya, kalaupun bukan mungkin nasib lo udah di luar kelas" bisik taerra yang ternyata berada di kursi belakang frada.
"Shut up! Gue nggak ingin kena semprot lagi" taerra terkekeh pelan, menarik badannya lagi untuk bersandar di kursi.
2 jam berlalu dengan perasaan yang sedikit dongkol karena sikap mr. Rovert yang terus menyuruhnya maju. Dengan dalih terlambat masuk kelas tentunya. Sekarang mereka sudah selesai pembelajaran, hari ini frada hanya ada satu kelas.
"Langsung pulang lo?" Frada hanya mengangguk sambil mengecek ponselnya, barang kali ada chat dari anaknya atau hyona. Tapi nihil.
"Ikut gue dulu lah ke Fifth Avenue" tangan frada di tarik keluar kampus, dengan kurang ajar taerra malah berlari dengan tangan masih menariknya kuat.
"Anjing banget lo! Gue belum ngiyain udah main tarik aja!" Kesal frada sambil menetralkan napasnya. Taerra terkekeh sambil ngos ngosan juga, kini keduanya sudah duduk di halte sebrang kampus.
"Kenapa gak naik subway?" Tanya frada, dia malas jika harus macet di jalan. "Lama gak naik bus, sekalian aja rute ini kan sejalan" ucap taerra.
Butuh sekitar 15 menit untuk mereka sampai di halte besar Fifth Avenue. "Yaudah lah ya, sekalian masuk kerja part time gue" celetuk frada ketika melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 12 siang.
"Bukannya sore sampai malam?"
"Gue minta tuker, jam 1 siang sampai 4 sore"
Tanpa bertanya alasannya taerra juga sudah paham, frada sekarang mempunyai tanggung jawab lain selain belajar dan kerja."Mau kemana sih lo? Gak ada kerjaan banget siang siang kesini" kesal frada melihat keadaan sekitarnya. Udaranya memang tidak terlalu panas karena bulan ini masih terhitung musim dingin. Tapi memperhatikan pergerakan taerra yang tidak berminat mampir kesalah satu toko membuatnya kesal sendiri.
Di Fifth Avenue banyak sekali toko brand ternama eropa, tak jarang juga beberap designer memajangkan hasil karyanya di etalase sepanjang jalan. Bisa dibilang jalan ini adalah pusat pertokoan lengkap di daerah Manhanttan.
"Makan siang aja gamau?" Tanya taerra menunjuk salah satu cafe and restaurant di samping trotoar. "Oke sih"
Akhirnya keduanya memutuskan duduk di luar karena tempat di dalam restaurant sudah terisi penuh. "Kok gue baru tau ada restaurant serame ini ya?" Celetuk frada melihat sekeliling.
"Dua minggu nggak kesini uudah berubah aja" taerra yang mendengar hanya terkekeh, "setiap haripun selalu berubah kali, kota new york tidak pernah tidur" frada mengangguk membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia🍃
FanfictionMetanoia (n.) the journey of changing one's mind, heart, self, or way of life Tentang perjuangan frada yang harus merawat dua keponakannya di negara orang, di umur yang masih muda, membagi waktu kuliah dan kerjanya, memahami sikap parenting yang me...