Makanya guys, pollow akun saya dulu. Biar dapat notif dan nantikan juga cerita-ceritaku selanjutnya yang tentu saja lebih seru^^
Baca perlahan, chapter ini lumayan panjang:)
~Penculikan~
~H a p p y R e a d i n g~
Pertandingan persahabatan antara Hanstanta school dan Alritma school akhirnya selesai. Semua orang langsung berbondong-bondong meninggalkan area lapangan bola basket dan tentunya langsung pulang ke rumah masing-masing.
Jam menunjukkan pukul tiga sore dan sekolah Hanstanta terlihat mulai sepi. Zeynar dan Zora berjalan beriringan menuju motor Zeynar yang terparkir. Sesampainya di sana Zeynar melirik rok yang dipakai Zora, gadis itu memang tidak mengganti pakaiannya lagi.
Karena merasa rok Zora terlalu pendek, Zeynar melepas hoodie hitamnya dan mengikatnya dipinggang gadisnya. Zora hanya menurut, dia tersenyum manis melihat tindakan Zeynar.
"Tunggu di sini sebentar, aku ke toilet dulu," Zora mengangguk patuh, Zeynar melirik pergelangan tangan Zora.
"Satu lagi, aku lupa kasih tau kamu tadi pagi. Gelangmu jangan pernah dilepas apalagi pada saat kamu keluar rumah, ok!" Lagi-lagi Zora hanya mengangguk, kemudian Zeynar pergi ke toilet dan meninggalkan Zora di tempat parkir.
Disisi lain, Reno memperhatikan Zora dan Zeynar. Ia tersenyum senang melihat Zeynar menjauh dari Zora. Pemuda itu langsung mengikuti kemana Zeynar pergi.
-----
"Katanya Ketua basket, kok kalah sih,"
Ganjil berdecak malas, sejak tadi Kiara terus mengejeknya karena kalah dalam pertandingan tadi. Bahkan sampai di tempat parkir pun gadis itu masih membahasnya.
"Kalah dan menang sudah biasa, Kiara." Jawab Ganjil, matanya tidak sengaja menangkap Zora yang berdiri di dekat motor Zeynar.
"Zora!" Panggilnya agak keras.
Zora menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya. Dia tersenyum ke arah Ganjil sebagai tanggapan, Zora juga melihat ke arah Kiara tapi gadis itu tidak berniat menatapnya. Kiara seakan tidak suka melihat Ganjil menyapa Zora.
"Lo nggak papa kan tadi?" Tanya Ganjil.
"Aman kok," Zora menunjukkan jempolnya.
"Kok sendiri? Bos kemana?"
"Oh itu, lagi ke toilet."
"Ganjil ayo buruan!" Ucap Kiara tidak sabaran.
"Iya sabar, ini lagi mau pake helm."
Kiara naik ke atas motor Ganjil. Sebelum Ganjil melajukan motornya, pemuda itu lagi-lagi melirik Zora.
"Zora kita duluan yah," Pamitnya dan langsung ditanggapi oleh Zora dengan senyuman. Mata Zora terus melihat ke arah motor Ganjil sampai keluar dari pintu gerbang. Sejujurnya, ia merindukan interaksi yang baik antara dirinya dengan Kiara.
"Kenapa Zeynar lama sekali?"
Zora mulai bosan menunggu Zeynar, keadaan sekolah sudah sangat sepi. Baru beberapa detik kepergian Ganjil dan Kiara, terdengar suara benturan keras yang berasal dari luar pagar sekolah. Zora mendengar itu, karena penasaran dengan apa yang terjadi dia berlari menuju pintu gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)
Teen Fiction(LENGKAP) Kiana putri Mahardika, seorang gadis berusia 18 tahun yang lumpuh sejak kecil dan memiliki penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Gadis yang sangat berbakat ketika memainkan alat musik piano, suka membaca novel dan memiliki keinginan unt...