'Tuhan tidak akan menguji Hambanya di luar batas kemampuan Hamba itu sendiri.'
Terkadang Rukmi berpikir, sebenarnya bagaimana cara Tuhan mengukur kemampuan umatnya. Apa Rukmi tampak sekuat itu? Tuhan nyatanya terlalu berlebihan menilainya. Ia tidak mampu. Tapi Tuhan tidak henti mengujinya.
Saat menerima Fakta bahwa ia terjebak di dunia novel dan menjadi antagonis, Rukmi tidak pernah berpikir untuk mengubah apapun. Kecuali akhir tragis yang di alami oleh Hanna.
Ia sedikit berterima kasih di beri hidup kedua. Sedikit. Selebihnya Rukmi mememiliki keinginan besar untuk menyumpah serapahi Tuhan yang menentukan takdirnya.
Mau bagaimanapun, Rukmi tidak pernah mau untuk memilih mati. Ia ingin hidup. Lebih tepatnya hidup yang lebih baik.
Surga tentu tidak akan sudi menerima pendosa sepertinya, jadi Rukmi berpikir lebih baik ia berenkarnasi menjadi penggali kuburan cantik yang menjadi viral atau semacamnya ketimbang menjadi karakter Hanna.
Tapi tampaknya Tuhan memang sangat senang memposisikan dirinya di situasi yang sangat sulit.
Rukmi yakin ia hanya duduk diam tanpa menimbulkan masalah apapun, namun ntah kenapa Rukmi merasa seolah ada sesuatu yang mengganjal. Sesuatu yang membuat Rukmi secepatnya ingin bergegas pergi dari tempat ini.
Lonceng istirahat berbunyi 5 menit yang lalu. Namun makanan di atas meja belum juga tandas, membuat Rukmi menjadi tidak tega meninggalkannya. Berakhir kembali mengunyah.
Rukmi gelisah untuk beberapa alasan, tapi perutnya menolak untuk di ajak pergi. Padahal Rukmi sudah merasa mulas sejak tadi karena perasaan tidak nyaman yang ia rasakan. Namun gadis itu tetap kekeuh melanjutkan makannya. Terlahir serba kekurangan membuat ia menerapkan hukum haram membuang-buang makanan.
"Ee marsha cepetan makannya bangsat! jangan mubazir."
Barsha tidak mempermasalahkan panggilan Rukmi padanya. Mengunyah secepat mungkin, tidak ingin membuat gadis itu marah. Setelah di nobatkan menjadi babu Rukmi, Barsha telah benar-benar pasrah akan hidupnya. Asalkan keluarganya aman, Barsha tidak masalah.
Untuk sesaat Rukmi kesusahan bernafas. Firasatnya mengatakan ada hal buruk yang akan menimpanya. Apalagi dari ekor matanya, Rukmi dapat melihat dengan jelas seorang gadis cantik berjalan ke arahnya dengan tersenyum cerah. Apapun itu, Rukmi yakin bukan sesuatu yang baik.
"Hmmm. Na aku buat bekel. Kamu mau nyoba?"
Tebakkan Rukmi tidak meleset sama sekali. Gadis berambut ikal panjang itu berhenti tepat di samping Rukmi. Menyodorkan sebuah tempat bekal dengan tersenyum cerah. Matanya membentuk bulan sabit terbalik sempurna.
Jika saja bukan Hanna maka ini adalah hal yang normal, namun hal remeh semacam ini menjadi abnormal karena berhubungan dengan Hanna.
Rukmi mendongak dengan mulut penuh makanan. Bidadari di dekatnya. Namun mengapa tangannya malah menjadi gemetar tidak karuan? Seolah akan ada nasib buruk yang akan mendatanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO SURVIVE
Novela Juvenil#TransmigrasiSeries1 Rukmi Humeera masih bisa 'baik-baik saja' ketika pacar dan sahabatnya mengkhianatinya dari belakang. Bahkan setelah pulang dari pemergokkan perselingkuhan sahabat dan pacarnya, Rukmi masih bisa menyumpah serapahi Bram---ayahnya...