Bagian 8

310 37 5
                                    

"Seokjin-ssi, Kim Seokjin!!, "

   Lisa berteriak saat tak juga berhasil membangunkan Seokjin yang mengigau di dalam tidurnya, dengan keringat dingin dan wajah ketakutan.

    Meski Seokjin demam dan tubuhnya sedang tak baik-baik saja, ia menolak saat Lisa menawarkan untuk bermalam di resort, pria itu merasa rumah Lisa lah yang menjadi tempat teraman untuk mereka sekarang. Apalagi setelah sore tadi mereka mencari tahu di bagian resepsionis resort. Orang yang dicari Seokjin bernama Alex Lee menginap bersama pria lain atas nama perusahaan Song Apparel. Lisa tak mengerti, tapi mendengar itu Seokjin terlihat semakin khawatir.

"Seokjin-sii, " Lisa akhirnya berteriak berusaha membangunkan Seokjin, ia ketakutan karena Seokjin tak kunjung bangun. Ini tengah malam, ia belum benar-benar tertidur saat mendengar Seokjin mengigau tadi.

   Nafas Seokjin memburu saat ia berhasil membuka matanya karena panggilan keras Lisa, ia bahkan langsung terduduk membuktikan bahwa apa yang baru saja ia alami hanya mimpi.

"Lisa-ya."

"Ada apa?."

"Jangan tinggalkan aku, aku mohon, " Pria itu ketakutan dan segera memeluk Lisa.

     Seokjin mengingat kembali mimpinya saat adik-adiknya dihabisi oleh pria-pria yang kemarin menculiknya. Kenapa mimpi buruk lagi, kenapa harus ke enam adiknya yang begitu ia sayangi.

"Tidak apa-apa tenanglah, aku disini, " Lisa tak tahu apa yang terjadi, ia hanya bisa mengelus punggung Seokjin, pria ini pasti bermimpi buruk, seluruh bajunya basah karena keringat.

     Bahkan Seokjin tak melepaskan pegangan tangan Lisa saat gadis itu melepas pelukan mereka dan memberikan segelas air yang diambilnya dari nakas di samping ranjangnya, Seokjin menerimanya dan meminumnya hingga tandas.

"Kau masih demam, karena itu kau bermimpi buruk, tidurlah lagi, ini masih malam."

"Jangan meninggalkanku seperti ayahku, aku harus menyelamatkan ibuku Lisa-ya. Jangan pergi dulu aku mohon."

"Tenanglah, aku tak akan kemana-mana."

     Setelah mimpi buruk Seokjin, Lisa terpaksa tidur satu ranjang dengan pria yang kini telah memejamkan kembali matanya setelah bercerita banyak padanya. Tentang ayahnya yang meninggal setelah menikahi tunangan sang kakak. Lalu ibunya yang seringkali Seokjin dapati menangis dan pingsan. Kakak Seokjin pun masih koma di rumah sakit karena mengalami kecelakaan yang belum diketahui siapa penyebabnya. Pria itu juga masih saja mengingat penculikannya. Apa Lisa perlu membawa Seokjin ke rumah sakit? Ia bahkan membiarkan saja Seokjin memeluknya, wajah ketakutan Seokjin membuat Lisa khawatir.

    Lisa mengelus rambut Seokjin pelan, pria itu mengatakan sering mengalami mimpi buruk. Semua adiknya di Bangtan sudah mendapatkan kebahagiaan, Seokjin tak bisa meminta bantuan mereka atau sekedar menceritakan masalahnya ia tak ingin orang-orang disekitar terlibat dalam masalahnya, itu yang Seokjin ceritakan pada Lisa.

    Wajah Seokjin sangat tenang saat tidur, berbanding terbalik dengan mulut pedas proa itu saat terbangun. Seokjin itu pandai mengeluh dan mengomentari hidup orang lain. Tapi malam ini Lisa bisa melibat sisi lain dari seorang Kim Seokjin, pasti pertemuan pria itu dengan salah satu penculiknya hari ini berpengaruh besar untuknya.

   Seokjin sangat tampan, hidung mancung, bibir penuh merah merona, mata indah dengan bulu mata lentik. Pria itu bahkan memiliki wajah yang lebih mulus darinya. Lisa menggelengkan kepalanya ia tak boleh mengagumi pria ini. Seokjin terlalu sempurna untuk dia yang hanya gadis biasa. Lisa berusaha ikut memejamkan matanya.

                    *******

     Pagi hari Lisa di bangunkan dengan aroma harum dari masakan. Ia mengeliat pelan sebelum membuka matanya, dan semua tampak seperti mimpi saat ia melihat seorang pria setampan malaikat sedang memasak di dapur kamarnya. Mirip iklan di televisi. Dengan hoodie berwarna ungu, rambut berponi yang sedikit memanjang, bibir merah lalu raut wajah seriusnya, tampan sekali. Menatap Lisa sambil tersenyum.

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang