kerja

1 1 1
                                    

“emang kakak belum tidur”tanya nana yang melihat damar terlihat lelah.

“udah tapi cuma dua jam, jam empat pagi harus ke sekolah ngurusin event buat besok hari kartini”jawab damar santai.

“ohhh”

Tringg…tring…

“yaudah yuk ke kelas, aku anter”seru damar yang sudah berdiri.

“engga usah kak”jawab nana menolak yang tak ingin dibicarakan murid lain.

“GA SUKA PENOLAKAN”sahut damar dengan penekanan.

“yaudah”

Chat.

Damar;
“assalamualaikum cantik”

Nana;
“waalaikumsalam kak, ada apa”

Damar;
“maaf nanti ga bisa anter pulang. Soalnya ada rapat osis”

Nana;
“ga papa kak”
“jaga kesehatan, jangan lupa makan ya”

Damar;
“siap cantik”

“hayooo liatin apa”tanya tasya yang langsung duduk disamping kursi nana.

“ga liatin apa-apa”jawab nana dengan tersenyum.

“lho nanti pulang bareng siapa”tanya nabila.

“gue nanti langsung ke cafe aja, soalnya ambil shif sore”jawab nana yang memang kerja part time untuk membiayai dirinya meskipun orang tua nabila memberikan uang yang lebih dari gajinya namun ia tak ingin merepotkan kedua orang tua nabila.

“gue bilang ga usah kerja”seru nabila sambil menatap nana.

“please ya, jangan bilang ayah sama bunda”ucap nana merengek.

“iya tapi inget jaga kesehatan, baru keluar rumah sakit udah kerja aja”sahut nabila kesal dengan sikap nana yang keras kepala.

“gue ga mau ngrepotin lho, bunda sama ayah lagi. Udah cukup, gue pengen mandiri”batin nana yang mengingat dirinya ingin membeli sebuah apartemen.

“tapi gue antar ya”ucap nabila.

“yaudah”

“lho mau sampai kerja kayak gini”tanya nabila sambil fokus menyetir.

“maksud lho”tanya kembali nana yang pura-pura tak paham akan pertanyaan nabila.

“na, ayah, bunda udah anggap kamu anak kandung. Please gue mohon berhenti buat kerja ya”ucap nabila dengan memelas.

“please bil, gue udah ngerepotin keluarga lho banyak banget. Gue pengen mandiri aja ya”balas nana tanpa melihat nabila.

“gue duluan ya, nanti pulang biar gue naik ojek”ucap nana setelah keluar dari mobil

“maaf ya, nanti gue ga bisa jemput”seru nabila dari mobil, memang setelah ini ia harus menghadiri acara perusahaan dari ayahnya.

“tenang aja, nitip salam buat ayah ya”ucap nana yang memang ia tak bisa ikut dengan nabila.

“iya siap”jawab nabila yang langsung melajukan mobilnya meninggalkan nana.

semangat na, diri lho pasti bisa”batin nana melihat bangunan yang ada di depannya.

“halo mbak”ucap nana menyapa meisya, yang merupakan tangan kanan pemilik dari cafe tersebut.

“apa kabar, kok lama banget ga bisa kesini. Banyak pelanggan yang nanyain lho”seru meisya yang langsung memeluk nana, yang sudah dianggap adiknya sendiri.

“maaf mbak ada acara. Heee”jawab nana berbohong sambil melepaskan pelukan dari atasannya.

“ohh ya, nanti tolong buatin kue yang special ya”ucap meisya.

“buat siapa mbak”tanya nana dengan heran sebab tak biasanya atasannya menyuruhnya membuat kue kalau memang bukan orang penting yang hadir apalagi ini tak menyebutkan untuk menyuruhnya membuat apa.

“anak ulang tahun, dan pemilik cafe ini mau mengadakan acara disini sekalian memberikan cafe ini sebagai kado”seru meisya

“bisa kok mbak, mau dibikinin kue apa mbak”tanya nana sambil melihat meisya yang membuka hpnya.

“terserah kamu, kuenya buat laki-laki seumuranmu.  Mbak yakin pasti buatanmu yang terbaik”seru meisya yang masih sibuk dengan layar hpnya.

“bisa aja mbak, yaudah nana ke dapur dulu”ucap nana pamit.

“iya”

“pantesan cafe sepi dan semua karyawan di dapur”batin nana melihat teman-teman kerjanya sedang sibuk di dapur.

“assalamualaikum”ucap nana membuyarkan suasana dapur.

“waalaikumsalam, nana kamu apa kabar”balas teman kerja nana sambil menuju ke arah nana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang