1

5 0 0
                                    

Tittle Chapter : My Friends Is Human

"hALoo"

"Huwa! Hantu!" Para Manusia Yang Berlari karena ketakutan.

"Astaga! Aku baru saja mengganti Outfit Dan Kalian Masih Menganggapku hantu?" Tanyaku Yang Kebingungan

"Ish... Padahal Ini Baju Baru, Baru Nyolong Sih" Ucapku Sembari Menatapi Tante Kunti Yang Baru Saja Kucolong Bajunya Ketika Dia Sedang Tidur Siang

"Dasar Hantu Kecil!" Teriak Si Tante

"Maaf Tante, Nanti Kucarikan Gorden Baru!" Teriakku Yang Langsung Pergi menghilang Meninggalkannya

Kumendarat disebuah sekolah, Sekolahku dulu sebelum para pembully itu muncul dan merusak hidupku

"Heh Anak Jelek!" Teriak Seorang Gadis Yang Sangat Mirip Dengan Para Perisakku Dulu

Gadis Perisak Itu Menyiramkan Air Dan Coca Cola Milik Gadis Yang Dirundung Itu Dirambutnya.

Plak

Gadis Itu Hanya Menangis

"Dasar Orang Gila" Ucapku Yang Kesal

Kutepuk Bahunya Dan Ia Berbalik

"Siapa?!" Teriaknya Ngegas

Kutarik Rambutnya Dan Ia Kembali Berbalik, Kali Ini Ia Tampak Ketakutan

"S-Siapa?!" Tanyanya Yang Ketakutan Namun Masih Agak Kesal

"Aku" Suaraku Yang Menggema Ditelinga Para Perisak itu

"Siapa Kau? Keluar Sialan!" Perisak Berambut Kriting Itu Marah Karena Merasa Dipermainkan

"Hahahaha!" Tawaku Yang Membuat Mereka Ketakutan Tetapi Masih Sok Berani

"Keluar! Atau akan kubunuh Si Keledai Ini" Perisak Cantik Tapi Berhati Buruk Itu Marah Sembari Menarik Rambut Gadis Yang Dirisak, Ia Terlihat Kesakitan

"Bodoh!" Aku Marah Dan Menepis Tangannya Dari Rambut Si Gadis Yang Dirisak, Lalu Menarik Rambutnya Hingga...

Brak!
Prang!
Huwaa!
Kyaa!

"Kau Membuat Orang Terjatuh Lagi?" Tanya Pria Yang Mengawasiku

"Tidak, Dianya Saja Yang Terlalu Lemah, Kutarik Sedikit Saja Sudah Terjatuh" Ucapku Tanpa Dosa

"Astaga... 2 Bulan Lalu Kau Membuat Perisak Dari Kelas 10 Terjatuh Dari Rooftop, Dan 3 Minggu Lalu Kau Membuat Seorang Perisak dari kelas 12 Tergantung Ditiang Bendera, Sekarang?"

"Menjatuhkan Orang Kejendela" Lanjutku Dengan Lesu

Pria Itu Terlihat Mengeluh, Pria Berkulit Putih, Tidak, Maksudku serba putih ini, menatapku dengan tatapan seakan dia adalah pihak yang paling diberatkan disini, andai saja aku tidak mengingat jika pria itu adalah malaikat yang mengawasiku.

"Kau Jangan terlalu sering ikut campur urusan manusia apalagi sampai menyakiti mereka, Kau Ingin Dihancurkan seperti para roh jahat itu?" Omelnya Dan Aku Hanya mendengarkan, Itu Kata-kata yang mungkin sudah berpuluh-puluh kali ia ucapkan

"Sekarang, Bagaimana? Jika Kau Ketahuan, Kau Bisa Langsung Dilenyapkan" Ucapnya Serius

"Biarkan Saja, Aku Juga Akan Segera Dilenyapkan Dalam 7 Tahun Kedepan, Tidak ada bedanya Bagiku Dilenyapkan 7 Tahun Kedepan, Besok Ataupun Sekarang" Ucapku Dengan Wajah Cemberut

"Astaga... Kau Benar-Benar Tidak Perduli? Kau tahukan artinya dilenyapkan?" Tanyanya Dan Aku Hanya Mengangguk Santai

"Fiuh, aku benar-benar tidak habis fikir denganmu" Ucapnya, Dan Aku Hanya Tersenyum Miring

The Number On HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang