05.Kepergian

235 77 6
                                    

Dunia serasa gelap gulita, Jika tidak ada sosok matahari dikehidupanku Ibu
~●~

Selasa 06:12 alarm Lina berbunyi
"Eungh" Lina melenguh dari tidurnya
Dan membuka matanya perlahan lalu ia segera duduk meregang kan nyawanya terlebih dahulu

" Cklek ...Srett" Lina membuka jendela kamar nya dan menghirup udara segar dari luar, ia melihat burung yang berbunyi diranting pohon sebelah halaman nya

" kok Ibuk  ga bangunin Lina ya, seperti hari biasanya " batin Lina

Seperti hari biasanya Lina langsung beranjak ke kamar mandi dan berganti pakaian sekolahnya

Tidak perlu waktu lama ia langsung keluar dari kamarnya dan menggendong ransel hitam miliknya

Ia bingung , sedari tadi ia tidak melihat sosok ibu nya, ia langsung mencari ke ruang tamu mungkin saja ibu nya berada disana

"B-buk ? " Ujar Lina

Lina tidak melihat ibu nya dan ia hanya melihat kertas kecil di atas meja TV nya

*Tulisan kertas

" Kalau kamu melihat kertas ini, ada pesan dari saya, saya meninggalkan mu uang di meja belajarmu dan menyiapkan bahan2 makan dikulkas serta keperluan lainnya, saya lelah tinggal bersama mu, wajahmu mengingatkan saya dengan ayah mu itu, saya tau, saya salah cuman saya tidak mau terus terusan menyalahi diri saya sendiri "

                       Tertanda: violet

selesai membaca secarik kertas peninggalan ibunya, dia murung dan terduduk dilantai, air mata nya tanpa diperintah  mengalir deras melalui matanya

"Ibu jangan tinggalin anggelina hiks " ujarnya menangis terduduk dilantai yang sangat dingin saat itu.

Lina yang tidak tau harus bagaimana lagi ia berteriak histeris memanggil ibu nya

"Ibu, ibu jangan tinggalin lina lagi hiks " dia menangis tanpa henti dan memeluk lutut menundukan kepala nya di sela lutut nya

Pundak Lina bergetar menahan isakan tangis nya, tapi nahas air mata nya tidak bisa berhenti  betapa malang nasipnya yang tinggal seorang diri dirumah

Pukul 08:02 pelajaran pertama telah dimulai, sedangkan Lina tidak memasuki sekolah nya

Ia menangis didalam kamarnya seorang diri dan menahan rasa nyeri dada nya serta menahan keringat dingin yg bercucuran di dahinya

Waktu terus berjalan pagi, siang, sore, serta malam. Lina selalu menangis akan hidupnya yang tinggal sendiri dirumahnya

Semenjak peninggalan ibu nya yg pergi meninggalkan entah kemana, Lina kehilangan nafsu makan nya dan beraktivitas diluaran sana, ia hanya bisa bersedih sepanjang waktu

Para temannya anggelina. Rifki , Jo , bastian, Fajar, Alya, Varel, yang khawatir dengan Lina seminggu tidak mengikuti pelajaran disekolahnya, mereka berenam tersebut langsung mendatangi rumah Lina
Dan menanyakan kondisi sahabatnya

Kini 15:45, mereka telah berada di rumah nya Lina, Varel melihat secarik  kertas yang masih tergelatak diatas meja Tv tersebut

Varel sontak langsung mengetahui keadaan Lina, yang ditinggal ibunya, ia langsung berbisik kepada Alya

" al kesini bentar" ujar varel
Sedangkan lina, diberi semangat oleh Fajar, dan Rifki pacarnya Alya

" Kenapa ? " Ujar Alya yg mendekati varel

Kemudian varel langsung memberi tahu keadaan Lina, dan secarik kertas peninggalan ibu nya Lina tersebut

Alya yang membaca itu langsung membekap mulut nya tercengang menggunakan telapak tangan nya, dan sebisa mungkin untuk kuat agar teman nya Lina, ga bertambah buruk keadaannya

" Lin lo ga sendiri, kita ada disini buat lo, kita peduli terhadap lo, kita juga sayang ke lo jadi jangan memaksakan diri lo okey, gue ngerti perasaan lo dan tujuan kami disini memberi lo semangat dan bersekolah lagi bareng kita " ujar alya

" Iya kami disini ada buat lo " ujar mereka serempak,anggelina yang mendengar itu sontak  terharu akan perlakukan sahabatnya terhadap dirinya

Shutt

Keenam sahabatnya seketika terkekeh mendengar bunyi ingus anggelina

Dan lina juga ikut terkekeh bersama dengan sahabatnya berenam.

Setelah memberi semangat ke Lina
Ketiga teman nya langsung berpamitan pulang

Sebelum pamit pulang mereka berempat langsung berpelukan hangat dan memberikan semangat kepada diri mereka masing-masing

Setelah kepergian ke tiga temanya, Lina langsung mengunci pintu rumahnya

Dan ia menuju kamarnya, ia menangis terharu akan perlakukan temannya yang care terhadap dirinya

Kini biaya tanggungan kehidupan Lina ditanggung oleh ayahnya, setiap perbulannya ayahnya mentransfer uang.

Kakak nya anggi yang mendengar adiknya ditinggal ibu nya sontak langsung marah dan menelpon ibunya, ia tidak bisa berbuat apa selain, Sesekali berkunjung kerumah adiknya untuk mengajaknya tinggal bersama ayahnya saja daripada seorang diri dirumah katanya.

Bersambung...

GADIS SERIBU MIMPI DAN SEJUTA LUKA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang